PLN memasang iklan warna (FC) satu halaman di media nasional.
Bagus sekali: di situ terpampang peta Indonesia. Di setiap kotanya, lebih 500 kota tentu saja, ada keterangan mengenai status listrik di daerah (lagi krisiskah, normalkah, atau kapan normal).
Dalam suatu rapat mengenai proyek baru di Medan, pada saat topik terkait back up suplai listrik ke kantor baru, seorang insinyur yang selalu menangani ME memperlihatkan iklan PLN itu.
Iklan itu dibawa ketika muncul perdebatan: membawa genset 90 KVA dari Blang Pidie ke Medan atau 20 KVA dari Jambi.
Rapat bulat memutuskan mengirim genset kecil 20 KVA ke Medan. Toh, menurut iklan PLN, tidak ada lagi pemadaman listrik di Medan setelah 31 Mei 2010.
Tanggal 31 Mei adalah tanggal yang dijanjikan. Kami menanti tanggal itu karena listrik sering padam.
Syukurlah. PLN menegaskaan lagi janjinya dengan memasang iklan yang sama di hampir semua koran harian di Medan.
Aduh ... Tanggal 1 Juni, seperti sebelum-sebelumnya, listrik padam. Di Medan, listrik padam bukan satu-dua jam seperti di Makassar tapi empat jam. AC mati. Gerah sekali. Mandi peluh tiap hari.
Foto di atas saya ambil pukul 06.30 di kamar sebuah hotel bintang di Medan. Lampu padam. Bukan satu kali tapi tiga kali.
PLN tidak salah. Dia hanya pasang iklan.
PLN --seperti politisi-- hanya menebar janji. Kamilah yang salah karena percaya pada iklan PLN. Kami salah karena percaya pada janji pejabat Indonesia.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment