Jangan takut kelaparan pada tengah malam di Makassar.
Jalanlah dari Karebosi, titik nol kota ini, hingga ke Bandara Hasanuddin, titik terluar di utara.
Setiap seratus meter ada warung, bahkan hingga tengah malam.
Coto Makassar jelas ada. Tapi tampaknya mulai tergerus dominasinya oleh Sari Laut Lamongan dan Surabaya.
Berjalan dari kantor gubernur pada malam hari ke bandara serasa melewati jalan-jalan protokol di Surabaya. Di kiri-kanan ada tenda Sari Laut Lamongan.
Konsentrasinya di daerah Tamalanrea, kawasan bisnis baru di sekitar kampus Unhas dan RS Wahidin.
Tapi jangan kira cuma di situ. Ke pinggiran kota pun, Daya dan Sudiang, tetap ramai dengan tenda sari laut.
Mie kuah, mie goreng. Nasi goreng. Itulah menu yang tersaji kendati warung-warung Lamongan diberi nama "sari laut".
Tentu saja ada ikan laut. Bandeng (bolu) goreng bolehlah dicoba. Baronang dan kakap goreng tentu sulit dihindari.
Jalanlah dari Karebosi, titik nol kota ini, hingga ke Bandara Hasanuddin, titik terluar di utara.
Setiap seratus meter ada warung, bahkan hingga tengah malam.
Coto Makassar jelas ada. Tapi tampaknya mulai tergerus dominasinya oleh Sari Laut Lamongan dan Surabaya.
Berjalan dari kantor gubernur pada malam hari ke bandara serasa melewati jalan-jalan protokol di Surabaya. Di kiri-kanan ada tenda Sari Laut Lamongan.
Konsentrasinya di daerah Tamalanrea, kawasan bisnis baru di sekitar kampus Unhas dan RS Wahidin.
Tapi jangan kira cuma di situ. Ke pinggiran kota pun, Daya dan Sudiang, tetap ramai dengan tenda sari laut.
Mie kuah, mie goreng. Nasi goreng. Itulah menu yang tersaji kendati warung-warung Lamongan diberi nama "sari laut".
Tentu saja ada ikan laut. Bandeng (bolu) goreng bolehlah dicoba. Baronang dan kakap goreng tentu sulit dihindari.
Laporan dari Jepang
(257)
Laporan dari Jordania
(101)
Laporan dari Moskow
(93)
Perang Irak
(15)
Laporan dari Doha
(13)
Laporan dari Bagdad
(12)
Laporan dari Hongkong
(2)
No comments:
Post a Comment