Para penumpang boarding di pesawat Garuda tujuan Banda Aceh via Medan, Sabtu pagi.
Banda Aceh tidak nyaman, begitulah kesannya.
Tiga pekerja sedang beristirahat di sebuah bangunan ketika didatangi seseorang dengan senjata AK 47. Mereka ditembak dan mati.
Itu artinya sasaran penembakan itu selektif dan terencana.
Mereka pendatang dari Jawa. Karena itu, kiranya, mereka sah untuk ditembak, begitulah yang terkesan dari laporan media massa.
Beberapa hari kemudian, penembakan terjadi lagi dengan cara yang hampir sama.
Ini bukan peluru nyasar. Siapa saja bisa mati ditembak, bahkan ketika sedang istirahat di kamar hotel.
Beberapa kali saya ke Aceh dan menemukan indahnya damai di Aceh bersama mie Aceh dan kopi Ulee Kareng atau sop kambing.
Anak-anak muda bercengkerama di cafe, menonton bola dan berteriak ketika Lionel Messi mencetak gol.
Kopi tarik di pojok Jl Surabaya begitu hangat. Browsing internet begitu cepat. Hidup begitu indah.
Inilah mestinya Aceh. Negeri yang saleh dan riang gembira.
Ulah oknum yang tidak bertanggungjawab, yang suka membuat suasana kacau di tempat yang sudah aman, bebas, dan damai. Mari jangan mau terporvokasi.:):)
ReplyDelete