Wednesday, June 26, 2013

Prediksi Brasil vs Uruguay: Mengapa Semifinal Piala Konfederasi 2013 Ini Harus Ditonton


Sumber: Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Brasil vs Uruguay. Inilah derby klasik Amerika Selatan. Pertandingan kedua tim sejak hampir satu abad, persisnya sejak 97 tahun lalu, selalu sarat emosi, adu keterampilan, dan peragaan teknik bola.

Brasil akan menjamu Uruguay dalam pertandingan babak semifinal Piala Konfederasi 2013, Kamis (27/6/2013) pukul 02.00 dini hari WIB.

Brasil berpredikat sebagai tuan rumah, sementara Uruguay datang sebagai juara 15 kali Copa Amerika (mengalahkan Argentina yang baru merebutnya 14 kali).

Seperti biasa, Brasil lebih diunggulkan dibandingkan Uruguay. Bukan saja karena Neymar dkk adalah tuan rumah, tapi juga karena Brasil melewati babak penyisihan yang meyakinkan --antara lain-- dengan mengalahkan Italia 4-2.

Tapi Uruguay tak bisa dianggap enteng. Mereka bermaterikan pemain-pemain yang merebut gelar juara Copa Amerika 2011, seperti Diego Forlan (pemain terbaik Piala Dunia 2010) dan Luiz Suarez (salah satu top scorer Liga Inggris) serta Edinson Cavani (top scorer Liga Italia).

Brasil dan Uruguay pertama kali bertemu di Buenos Aires, Argentina, 12 Juli 1916. Uruguay menang 2-1.
Tahun 1950, kedua tim bertemu di Piala Dunia. Stadion Maracana menjadi saksi bagaimana tuan rumah Brasil yang begitu diunggulkan ternyata kalah 1-2. Uruguay merebut gelar juara dunia dan seluruh Brasil menangis.

Begitu pedihnya peristiwa itu hingga dikenang sebagai tragedi nasional. Nelson Rodgrigues, penulis drama Brasil, melukiskan pilu yang mendalam itu seperti ini:

"Setiap negara pasti mempunyai bencana nasional yang tidak terobati, seperti Hiroshima. Bencana kami, Hiroshima kami, adalah kekalahan dari Uruguay pada 1950" (selengkapnya, lihat harian Berita Kota Super Ball edisi hari ini).

Alcides Ghiggia, pencetak gol kemenangan Uruguay, berkomentar untuk menaburi garam pada luka bangsa Brasil:

"Hanya tiga orang di dunia ini yang bisa membungkam 200 ribu penonton di Maracana dengan satu gerakan isyarat, yaitu Frank Sinarta, Paus John Paul II, dan saya."

Drama kekalahan Brasil di Maracana itu kemudian dikenal sebagai Maracanazo, Bencana Maracana, atau Maracana KO.

Spirit itulah yang mewarnai pertandingan Brasil vs Uruguay dini hari nanti.

Diego Lugano, kapten Uruguay, mengatakan, roh 1950 seperti bangkit lagi. "Mereka mengisi roh kami. Generasi itu telah melahirkan sejarah dan kami ingin melanjutkannya," kata Lugano.

Sebagai menteri olahraga Brasil, Aldo Rebelo tentu paham Tragedi Maracanazo. 

Ia bilang: "Kami tidak boleh mengulangi tragedi nasional 1950 ketika kami kalah dari Uruguay," kata Rebelo kepada para pewarta asing yang mengunjungi Brazil sebagai bagian dari persiapan negeri itu untuk putaran final.

"Itu seperti anda kalah dari saudara anda yang lebih muda. Kalah dari Argentina akan seperti kalah dari saudara ipar anda dan itu adalah sesuatu yang juga tidak pernah dapat anda terima di keluarga." (*)

Terkait    #Brasil   #Uruguay   #Piala Konfederasi 2013
Berita Terkait: Piala Konfederasi 2013

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...