Tuesday, July 23, 2013

Value: Bagaimana Kalau Anda Mati



Seorang kawan kecelakaan. Membonceng dua anak dan istrinya di sepeda motor, si kawan terjatuh.

Dampaknya buruk, bukan cuma buat dia tapi juga bagi keluarganya. Kakinya patah tiga.

Kawan satu lagi masuk rumah sakit. Dalam sakitnya yang parah, dia mencoba mengatasinya sendiri.

Dua teman itu sama, tidak mau meminta bantuan orang lain, bahkan dari kawan-kawannya sendiri.


Kawan yang patah kaki sudah lebih sebulan terbaring di rumah. Ke dokter ia takut karena dua anaknya membutuhkan biaya sekolah. Satu di SD satu di TK.

Kian hari, kakinya yang patah kian parah. Tapi dia tetap pada pendiriannya: tidak mau meminta bantuan kawan.

Kawan yang satu lagi sudah empat hari sakit. Sendirian di tempat kos, hari ini ia hanya makan bubur. Kondisi fisiknya terus menurun tapi ia tidak mau meminta tolong.

Jika dua kawan ini kuat, sehat wal alfiat, hormatlah kita pada dua kawan itu. Nilai mereka adalah ogah merepotkan kawan.

Tapi, mestinya, setiap situasi ada nilainya sendiri.

Nilai atau value adalah sesuatu yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah.

Setiap situasi menuntut nilai yang berbeda. Pada saat sehat, bolehlah tidak merepotkan orang lain.

Tapi dalam kondisi sakit, lemah, tak berdaya, nilainya mestinya berubah: Anda butuh orang lain.

Bagaimana kalau Anda mati? Siapa yang akan mengantar Anda ke kuburan?

Ketika Anda lemah, tidak berdaya, dan mati: Nilai yang berlaku adalah Anda membutuhkan orang lain.

Tuhan menciptakan manusia untuk saling menolong, bukan untuk hidup sendiri.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...