Monday, December 9, 2013

Hotel Cangkringan Jogja: Beda orang Kaya dari Orang Miskin

Konsepnya natural. Lantai kamar mandi dari kayu, daun jendela terbuka lebar.

Dinding dan lantai dibalut granit.

Bathtub besar. Seperti kolam renang mini.

Hotel ini terletak di dekat puncak Gunung Merapi, tempat Mbah Marijan, dulu, berprofesi sebagai juru kunci.

Alamnya asri, menebarkan kehangatan alam pegunungan.

Hotel Cangkringan Jogja bermain di wilayah ekspektasi, expectation --bukan lagi di domain want, apalagi need.

Biar jelas:

Need:
Kebutuhan, dasar, basic.
Saya butuh hotel.

Want:
Keinginan, setingkat di atas need.
Saya ingin hotel mewah.

Expectation:
Saya mengharapkan hotel mewah di puncak gunung bersejarah.

Expectation terkait harapan dan mimpi yang lebih spesifik.

Saya harap hotel mewah dengan kamar mandi besar, pemanas air, bisa leluasa merokok, ada piyama.

iPhone dan Galaxy Note bermain di pasar expectation.

Handphpne senter, yang harganya Rp 300-an ribu, menggarap pasar "need".

Segmentasi pasar, dengan demikian, bisa juga dilihat dari sisi level kebutuhan.

Coba cek: Produk Anda bermain di level yang mana.

Satu lagi: need, want, dan expectation terkait kemampuan finansial konsumen.

Orang kaya, pada dasarnya, adalah mereka yang memiliki peluang memilih yang luas. Makin kaya makin banyak pilihan.

Makin miskin makin sedikit pilihan.

Kita butuh makan. Orang miskin mungkin hanya bisa memilih warteg. Orang kaya bisa memilih apa saja.

Makin kaya makin banyak pilihan.

Pasar ekspektasi adalah pasar orang kaya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...