Saturday, July 12, 2008

Berita (News) dalam Dunia Jurnalistik

Hari Kamis (10/7), saya diundang teman-teman pengelola surat kabar kampus "identitas" Universitas Hasanuddin, Makassar, untuk memberikan pembekalan kepada anak-anak magang mengenai penulisan feature (feature news). Saya diundang ke markas mereka, kampus Unhas.

Hanya saja, karena soal waktu, saya minta sekiranya bisa agar diadakan di kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Makassar. Mereka bersedia. Jam sepakat, pukul 16.00 --persis bertepatan dengan jam rapat budgeting berita di Tribun.

Mereka telat sekitar 30 menit. Sambil menunggu, saya menulis materi ini, "Berita, Berita dalam Jurnalistik". Penting sekali memahami substansi berita sebelum mempelajari feature. Materi pelatihan jurnalistik mengenai penulisan feature bisa dicek di arsip blog ini atau bisa juga melalui Search This Blog yang disediakan Google. Semoga bermanfaat!



Berita, Berita dalam Jurnalistik
News dalam bahasa Inggris artinya kabar, berita, warta.
Dalam dunia jurnalistik, “berita” mengacu pada satu konsep, bukan “kabar, berita, atau warta” dalam percakapan sehari-hari.
News atau berita yang dimaksud adalah hasil karya jurnalistik berupa informasi atau warta atau kabar yang dicari, diolah, dan disajikan kepada publik melalui media massa (multi platform atau pun single platform).
Dari rumusan tersebut terlihat bahwa “berita” atau “news” mengandung unsur-unsur:
1.    Karya jurnalistik
2.    Kabar, informasi, warta
3.    Disajikan kepada publik melalui media massa (multi platform maupun single platform)
Sebagai karya jurnalistik, berita dihasilkan oleh wartawan atau reporter. Berdasarkan jenis pekerjaannya, wartawan atau reporter bekerja mencari, mengolah, dan menulis atau melaporkan berita.
Dari sisi ini, tidak semua berita adalah berita. Berita dalam konteks jurnalistik adalah berita yang dihasilkan oleh wartawan.
Dalam menjalankan pekerjaanya, wartawan dituntun oleh sejumlah etika. Misalnya, harus jujur mengungkapkan identitas diri saat menjalankan tugas mencari dan mengumpulkan informasi.
Etika lain, wartawan harus setia kepada fakta, bukan fiksi. Bahwa laporan wartawan harus dihindarkan dari praduga dan prasangka.
Fakta-fakta harus dikumpulkan secara teliti dan dilaporkan secara jujur, obyektif, dan adil.
Beberapa nilai etika wartawan itu masuk dalam kode etik profesi wartawan. Masih banyak nilai lainnya, tapi nilai-nilai tersebut sudah cukup untuk menunjukkan bahwa tidak semua “berita” adalah “berita” bagi dunia jurnalistik.
Berita, dengan demikian, adalah karya jurnalistik, yang karenanya, tunduk pada etika jurnalistik.
Unsur kedua dari dari “berita” atau “news” adalah kabar, informasi, atau warta.
Kabar, informasi, atau warta merupakan karya jurnalistik, dan karena itu diproduksi oleh wartawan.
Sebelum kabar, informasi, atau warta itu disajikan ke publik tentu harus melalui proses editorial di new room (ruang redaksi).
Proses itu, antara lain, mencakup: penentuan angle liputan, penulisan judul, penulisan tubuh berita, dan seterusnya.
Dari reporter, berita yang dihasilkan wartawan masuk ke redaktur untuk menjalani proses editing. Proses ini mencakup layak tidaknya suatu berita, verifikasi data, dan terakhir: keputusan dari redaktur untuk menempatkan berita tersebut pada posisi yang relevan sesuai desain halaman (pada surat kabar cetak) atau desain ruang dan waktu (pada media audio, visual, maupun internet).
Penjelasan di atas menunjukkan bagaimana proses suatu informasi, kabar, atau warta menjadi berita sebagai karya jurnalistik: dari reporter ke redaktur.
Selanjutnya, berita yang akhirnya dipublikasikan, yang menjadi konsumsi publik, itulah yang disebut “berita” dalam dunia jurnalistik.
Unsur ketiga dari “berita” menurut konsep jurnalistik adalah disajikan kepada publik melalui media massa (multi platform maupun single platform).
Dulu, media massa bermain di single platform. Berita dipublikasikan hanya melalui satu panggung. Koran melalui koran, TV melalui TV, dan radio melalui radio.
Kemajuan teknologi informasi mengubah segalanya. News room koran menghasilkan tidak hanya berita untuk media cetak tapi juga media online (portal, website). Demikian juga news room televise menghasilkan audio untuk radio, teks untuk online, bahkan teks, suara, dan gambar sekaligus di media online. Itulah era multi platform atau multi media.
Melalui media-media itulah, berita sebagai karya jurnalistik, yang dihasilkan melalui proses jurnalistik, dipublikasikan (dahlan).
Makassar, 10 Juli 2008

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...