Tribun Timur mengangkat cerita tentang suka duka seorang calon independen mengumpulkan lebih 40 ribu KTP di Makassar demi untuk memenuhi persyaratan menjadi calon Wali Kota Makassar. Butuh duit Rp 500 juta selain begadang bersama keluarga menyortir KTP.
Jumat, 11-07-2008 |
Begadang Sortir KTP |
JALUR perseorangan (independen) di Pemilihan Wali Kota Makassar memberi berkah bagi Iriantosyah Kasim DM (50). Mantan kapten PSM Makassar era tahun 1980-an, akhirnya mendapat "pintu masuk" ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar setelah upayanya mendekati partai politik menemui jalan buntu. |
"Bila saja dari dulu saya tahu ada jalur independen, saya pasti persiapkan KTP sebanyak-banyaknya. Tapi semuanya terjadi last minute," kata ayah tiga anak yang akrab disapa Anto ini saat berkunjung ke Tribun, Kamis (10/7). Dalam kunjungannya itu, Anto didampingi empat kerabat dekatnya, termasuk dua pamannya, yang menjadi tim inti keluarga. Dia pun menceritakan suka-duka dengan waktu sangat sempit (sekitar 20 hari) harus mengumpulkan sekitar 40 ribuan foto kopi dukungan kartu tanda penduduk (KTP). Untuk bisa lolos sebagai calon independen, kandidat harus mengumpulkan sekitar 39 ribuan-KTP yang dinyatakan lolos verifikasi dari tingkat PPS hingga ke KPU. Karena sedikitnya waktu yang tersisa, mantan Kepala Dinas (Kadis) Prasarana Wilayah (Praswil) Sulsel ini akhirnya mengerahkan semua potensi relawannya mengumpulkan dukungan. Hasilnya langsung terlihat, ia berhasil mengumpulkan 62 ribu KTP dalam sekejap. Tapi langkahnya tidak mulus. KPU Makassar menyatakan sekitar 5.000-an KTP dukungannya tidak lulus verifikasi. Namun Anto dan pasangannya Razak Djalle tidak patah arang. Mereka lalu kembali mengumpulkan 22 ribu KTP dan langsung menyetorkannya ke KPU Makassar. "Kami optimis lolos, karena kami hanya kekurangan dukungan sekitar 5.000-an. Baru-baru ini kami menyetorkan 22 ribu KTP," kata mantan Kadis Gowa dan Barru ini. Ia masih ingat, lima hari terakhir menjelang deadline KPU Makassar, ia dan keluarganya begadang untuk memfotokopi KTP, menyortir, sekaligus memberkaskan KTP tersebut. Selain menyiapkan satu unit mesin fotokopi di sekretariat tim suksesnya, Anto juga mem-booking tiga tempat fotokopi di Makassar. Lebih Tua Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Sulsel ini bercerita, ia akhirnya berpasangan dengan Razak Djalle setelah melewati jalan yang panjang. Pada awalnya nama Razak mengemuka bersama nama- nama lainnya seperti pengusaha dan angoota DPRD Makassar Arwan Tjahyadi dan ekonomUnhas Hamid Paddu. "Sepertinya Allah memilihkan saya dengan Pak Razak Djalle," ujarnya. Menurutnya, ia dan Razak sangat ideal karena Razak berpengalaman di bidang ekonomi, budaya, dan pariwisata. Dan yang lebih penting Razak lebih tua dan lebih matang. Ia berharap Razak bisa mengingatkannya jika berlari terlalu kencang kelak. Dari segi geopolitik pun pasangan ini cukup berimbang. Razak mewakili suku Makassar sedangkan Anto mewakili Bugis. Berapa ongkos yang telah ia habiskan? Menurut mantan Kadis PU Makassar ini, biaya operasional politik yang ia keluarkan mulai dari pencalonannya hingga saat ini berkisar Rp 500 juta. "Itu sudah termasuk uang operasional dan makan teman-teman," katanya. Alumni Fakultas Teknik Arsitektur Unhas ini mengaku bahagia terjun langsung di dalam pencalonannya melalui jalur independen ini. Sebab ia mendapatkan ilmu politik yang sangat berharga yang tidak akan didapatkannya di bangku kuliah. "Jika nanti saya tidak terpilih, saya sudah bisa menjadi konsultan politik," kata suami mantan penyanyi di tahun 1970-an, Emmy Umar, ini berkelakar. Harus Sabar Kepada orang-orang yang akan maju di pemilihan umum wali kota atau bupati, Anto berpesan agar mempelajari tiga ilmu dasar. Pertama sabar, kedua sabar, dan ketiga sabar. Setelah mempelajari tiga ilmu itu barulah memperkuat negosiator dan membantuk tim lobi yang kuat. Ia juga berpesan agar calon wali kota atau bupati tidak terlalu mengandalkan uang. Sebab di pemilihan langsung saat ini masyarakat lebih melihat figur apalagi pemilih cerdas seperti di Kota Makassar. Menghadapi pencalonannya, Anto bersama tim suksesnya menggarap komunitas masyarakat, termasuk masyarakat miskin. Pasangan Anto-Razak menjanjikan pendidikan dan kesehatan berkualitas bila kelak bisa terpilih sebagai kepala pemerintahan di Makassar kelak. |
Pemerintahan Bersih, Makassar sejatera http://idial-care.we.bs/
ReplyDelete