Tuesday, July 8, 2008

Mereka yang Rela Mati untuk Irak


Laporan jurnalistik tentang semangat berjihad melawan mesin perang Amerika Serikat. Belakangan terbukti, semangat saja tidak cukup melawan kecanggihan mesin perang. Dalam tempo sangat singkat, pasukan pendudukan Amerika Serikat berhasil menduduki Irak dan menggulingkan Saddam Hussein.


20 Maret 2008.


Pejuang Mesir, Jordania, berjihad ke Irak

Amman,-

Perang telah dimulai, Irak dibombardir. Tapi sama sekali tidak membuat rakyat Irak mengungsi. Sebaliknya, rakyat Irak, terutama kaum laki-laki, berbondong-bondong ke Baghdad untuk berjihad melawan Amerika Serikat. Relawan jihad pro Irak juga datang dari Jordania dan Mesir.

Hal itu terlihat di Mahata, terminal mobil jurusan Amman-Baghdad di pinggiran kota Amman, Jordania, Kamis (20/3). Di terminal itu, hanya tampak satu dua kendaraan saja yang datang dari Baghdad mengangkut pengungsi. Yang banyak justru ke Baghdad mengangkut pejuang jihad. Demikian dilaporkan wartawan PERSDA, Dahlan, dari Amman.

Sebuah mobil GMC yang baru tiba dari Baghdad kemarin pagi terlihat mengalami kerusakan. Kaca depan dan samping hancur. Sementara kaca depannya remuk. “Mobil ini, bersama sebuah mobil lainnya, rusak karena getaran bom Amerika,” ungkap Moh’d Nazir Abu Gharbieh, seorang Jordania yang menjadi penerjemah wartawan Korea. Tidak dilaporkan ada korban jiwa.

Begitu pengungsi tiba di terminal, orang-orang segera berkerumun mendengarkan kabar dari Baghdad. “Sangat buruk, sangat buruk. Bom di mana-mana,” ujar seorang pria berusia 50 –an tahun, yang mengungsi dengan istrinya yang pincang, dengan nada emosional. Sesekali terdengar teriakan “Allah Akbar, Allah Akbar” dari kerumunan itu.

Di wilayah perbatasan Jordania-Irak, arus pengungsi dilaporkan belum terlihat deras. Satu dua kendaraan yang mengangkut pengungsi memasuki kota Amman, sekitar 400 km dari Karama Border, perbatasan Jordania-Irak. Kamp pengungsi yang dibangun Badan Pengungsi PBB (UNHCR), Palang Merah Interasional (ICRC), dan Bulan Sabit Merah sekitar 50-60 km dari perbatasan belum juga rampung.

Di Baghdad, rakyat dilaporkan bersembunyi di rumah-rumah atau bungker yang disediakan pemerintah. Setiap kali serangan bom datang, bunyi sirene meraung-raung pertanda harus segera menyelematkan diri. Pemerintah meminta rakyat menghindari gedung tinggi. Bagi yang tinggal di gedung bertingkat, disarankan agar bersembunyi di lantai bawah.

Di Kuwait, negara yang diserang rudal Irak, terkurung puluhan ribu Warga Negara Indonesia (WNI). Berdasarkan petunjuk sebelumnya, sekitar 48.000 WNI diminta mengamankan diri ke tempat-tempat perlindungan yang disediakan pemerintah setempat. Hubungan telepon ke Kuwait City, saat kota itu diserang, terputus total.

Suasana kota Amman, tengga Irak, berlangsung normal. Toko dan sekolah tetap buka, kendaraan, yang memutar siaran radio berita perang, tetap memadati jalan-jalan utama dalam kota. Rencananya, hari Jumat, setelah shalat Jumat, masyarakat Jordania akan menggelar demonstrasi ke kedutaan AS, kantor yang luasnya melebihi lapangan sepakbola yang sejak dua bulan lalu dijaga panser.

Saat diberitakan adanya serangan udara di wilayah perbatasan Irak-Jordania, sebuah helikopter militer Jorania terbang rendah di tengah kota. Namun tidak disusul dengan bunyi sirene tanda bahaya. Pemerintah Jordania sendiri, yang merasa aman, tidak menganjurkan warganya membeli masker pelindung diri dari serangan senjata biologis dan kimia.

Masyarakat Jordania mengikuti perkembangan perang melalui siaran-suaran televisi Arab. Mereka juga masih bisa menyaksikan siaran TV Irak yang berisi program lagu-lagu perjuangan. Saat Presiden Saddam Hussein tampil di televisi kemarin pagi, yang menyerukan jihad melawan AS, para pemuda terlihat bergetar. “Jihad, jihad,” teriak Mansyur yang menonton pidato itu dari cafĂ© sebuah hotel di Amman.

Di Israel, pemerintah zionis segera mengumumkan kepada warganya untuk memakai masker, berdiam di tempat-tempat perlindungan, begitu AS memulai perang Kamis dinihari. Tapi PM Sharon mengatakan, hanya satu persen saja kemungkinan Irak menggempur Israel. Kendati begitu, Israel berjanji akan membalas setiap serangan Irak, hal yang dikhawatirkan akan menyeret seluruh kawasan Timur Tengah ke dalam kancah perang regional.


Jihad

Abu Ahmad Ali, 43, bersama lima temannya mengendarai taksi dari Mesir ke Amman, dengan tujuan jihad. Perjalanan panjang itu ditempuh 24 jam, sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju Baghdad.

“Saddam Hussein berjuang untuk bangsa Arab,” ujar lelaki berkulit cokelat itu berapi-api saat ditemui di Mahata. “Amerika mau menumbangkan Saddam? Tidak. Terlalu banyak orang yang mencintai Saddam,” katanya lagi.

Saad Muhammad Hasan, orang tua Irak yang mengenakan kafayeh warna merah motif putih, tak kalah semangat. “Amerika harus dihancurkan. Allah bersama kita,” teriaknya di samping mobil GMC, kendaraan yang bertarif 100 dolar AS yang akan mengantarkannya ke medan jihad di Baghdad bersama empat temannya.

Salah Abu Muhammad, anak muda Jordania berusia 23 tahun tak kalah semangatnya. “Saya berangkat untuk berjihad. Insya Allah, kami menang,” ujarnya sembari memasukan barang bawaannya, tas-tas berisi pakaian dan selimut, ke dalam bagasi mobil.

“Kami punya senjata,” kata Hasan. Senjata api itu, kata dia, akan didapatkan di Baghdad. Sebanyak tujuh juta pasukan fidahi Saddam, sebuah milisi siap mati untuk Saddam, dilaporkan telah mendapatkan suplai senjata dari Partai Baath untuk menghadapi perang darat.

“Insya Allah, Amerika akan menghadapi medan perang seperti di Vietnam,” ujar seorang pria pejuang jihad yang mengaku bernama Muhammad sambil membisikan sesuatu: “Saya anggota Ikhwanul Muslimin.” Organisasi garis keras ini bergerak di bawah tanah setelah dilarang pemerintah Mesir.
Saad mengatakan, bangsa Irak dan Palestina menderita puluhan tahun karena ulah Amerika dan Israel. Karena itu, ia bertekat akan berjuang hidup mati bersama rakyat dan tentara Irak.

Menanggapi propaganda Presiden AS George W Bush bahwa negara adikuasa itu akan mempromosikan demokrasi di Timur Tengah, ia berkata, dengan nada tinggi: “Siapa yang percaya Bush. Ia memerangi Irak untuk minyak dan Israel.”

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...