Manusia butuh makan, juga tato. Bila kita melewatkan satu momen hidup yang mengasyikan, kita ingin melihatnya pada suatu waktu yang akan datang. Bahkan kita ingin pamer pada teman dan orang asing.
Begitulah tato di Bali jadi industri, selain pariwisata, baju kaos, cafe, dan kulit yang terbakar matahari. Turis asing terutama butuh kenangan indah. Salah satunya dengan tato.
Foto di atas adalah seorang pedagang minuman ringan di Pantai Kuta, yang kini ramai dengan film heboh, Cowboys in Paradise. Senang sekali ia menjaga jualannya dengan bertelanjang badan. Dengan tato yang membungkus tubuhnya, ia merasa seperti berjalan tanpa menginjak bumi. Asyik.
Pernahkah Anda menjumpai perasaan yang sama ketika menyetir mobil baru atau menggenggam iPhone? Bila ya, soalnya sama: Kita butuh bukan cuma kenangan tapi juga the need to show.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment