El Clasico di Santiago Bernabeu, 11 Desember 2011.
Benzema mencetak gol pada menit pertama, seolah-olah pertandingan akan enteng bagi Madrid setelah mempersiapkan diri cuku lama.
Tiga puluh menit kemudian, Alexis Sanches membalikkan keadaan. Ia memperoleh umpan matang dari Messi lalu menghancurkan Madrid dengan kaki kanannya.
Giliran Barcelona menekan Madrid. Skor 1-1 hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, kedua tim tak mengubah taktik, juga komposisi pemain. Mourinho tetap mengandalkan Benzema seorang diri di lini depan. Ronaldo dan Di Maria sebagai pelapis.
Di kubu Barca, Pep Guardiola mempertahankan formasi Messi, Sanches, dan Iniesta, dan Xavi.
Barca bisa mendikte permainan mereka, satu dua sentuhan dan trik penguasaan bola. Madrid kesulitan ikut campur, tidak mau mengontrol secara ketat, dan menghindari benturan yang terlalu banyak.
Apa yang terjadi 45 menit berikutnya adalah apa yang diinginkan Barcelona. Messi dkk, yang menguasai permainan, tinggal menunggu waktu untuk menyarangkan bola demi bola.
Gol berikutnya adalah gol bunuh diri Marcello yang lahir dari tekanan Iniesta dkk.
Gol selanjutnya menyusul dan Barcelona mengalahkan Madrid 3-1 pada duel El Clasico tersebut.
Madrid masih memimpin klasemen, tapi kekalahan di kandang sendiri dari rival bebuyutan sungguh menyesakkan dada.
Barca, sejauh ini, masih yang terbaik.
No comments:
Post a Comment