Thursday, July 11, 2013

Koran Harian Ukuran Tabloid: Jurnal Nasional, Koran Tempo, Suara Pembaruan

Definisi, kadang kala, terkait dengan kebiasaan masyarakat, berbeda sama sekali dengan apa yang ditulis di buku.

Koran harian adalah surat kabar berukuran besar, begitu definisi yang diyakini publik pembaca koran di Indonesia.

Dulu koran harian sembilan kolom. Sekarang, sebagian besar, tinggal tujuh kolom.

Ini trend koran ramping. Trend ini tidak berlaku pada harian Analisa di Medan. Dia tetap sembilan kolom.

Lalu, Koran Tempo terbit dengan ukuran tabloid. Harian tapi tabloid. Ukuran kertasnya satu halaman koran tujuh kolom dibagi dua.

Walau sudah ditulis "koran" tetap saja persepsi publik menganggap bahwa "Koran Tempo" itu tabloid. Karena tabloid, begitulah kebiasaan publik, koran itu tabloid, tidak terbit tiap hari. Jadi dianggap bukan harian.

Ada konsekwensinya. Tabloid dianggap tidak menyajikan berita terbaru, tapi sesuai karakternya, mengulas berita yang sedang hangat beberapa hari terakhir.

Lalu persiapan membacanya berbeda. Ketika mengonsumsi koran harian, kita membutuhkan aktualitas, membutuhkan berita segar.

Sebaliknya dengan tabloid: kita mengharapkan kedalaman, deep reporting.

Manakala ekspektasi yang lahir dari kebiasaan itu tidak terpenuhi, pembaca kecewa.

Begitulah masalahnya Koran Tempo. Juga dengan Suara Pembaruan yang mengubah format menjadi ukuran tabloid. Juga Jurnal Nasional.

Harian Bola mewarisi persoalan yang sama, persoalan persepsi terhadap "definisi" koran harian yang lahir berdasarkan kebiasaan pembaca koran di Indonesia.

Apakah koran-koran tabloid itu sukses mengatasi persoalan persepsi tersebut? Sejauh ini belum. Mereka masih bergulat.


Dahlan Dahi
dahlandahi.com


TRIBUNnews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...