Showing posts with label Tribun Network. Show all posts
Showing posts with label Tribun Network. Show all posts

Friday, March 28, 2014

Bilboard Tribun Bali di Jl Teuku Umar Denpasar Bali



Bilboard Tribun Bali di Jl Teuku Umar, Denpasar, menjelang launching.

Tribun Bali semakin memperkuat Tribun Network, jaringan penerbitan koran regional Kompas Gramedia.

Bagi TRIBUNnews.com, Tribun Bali memperkuat jaringan online Tribun yang tergabung dalam TRIBUNnews.com Network.

TRIBUNnews.com merupakan portal berita nomor tiga setelah detik.com dan kompas.com menurut pemeringkat website, Alexa.com.




Thursday, October 24, 2013

Tribun dan TRIBUNnews.com di Google Store


Bagi pengguna gadget dengan sistem operasi Android, Anda bisa menemukan aplikasi dan launcher dari portal berita Tribun Network dan Tribunnews.com di Google Store. Ini link-nya.

Wednesday, October 9, 2013

Wednesday, October 2, 2013

Liga Champions: Manchester City vs Bayern Muenchen, Ulasan dan Prediksi


Manchester City akan menjamu juara bertahan Liga Champions, Bayern Muenchen, Kamis dini hari nanti.

Foto di atas adalah front pagedesign Berita Kota Super Ball edisi Rabu ini. Versi epaper bisa di cek di epaper Berita Kota Super Ball (perhatian, tidak ada arsip. Edisi hari ini hanya bisa diakses hari ini).

Ikuti perkembangan berita Liga Champions di TRIBUNnews.com.

Tribun Luncurkan Berita Kota Super Ball untuk Pasar Jabodetabek

Berita Kota Super Ball: Cover dan Front Page Design
Epaper Berita Kota Super Ball: Halaman Cover 
Cover Berita Kota Super Ball |

Friday, September 27, 2013

Jakob Oetama, Inspirasi Tiada Akhir

Dari Pak Jakob Oetama saya belajar tentang visi, kesederhanaan, dan kekuatan hati nurani.

Itulah yang mewarnai kepemimpinan beliau --merintis dan membawa Kompas Gramedia menjadi salah satu kelompok bisnis terkemuka di Indonesia.

Saya menulis ini setelah --karena suatu hal-- ikut ke ruang kerjanya setelah bekerja di Kompas Gramedia selama 19 tahun.


TRIBUNNEWS.COM - Salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, hari ini, Jumat, 27 September 2013, berulang tahun yang ke-82.

Di ruangan kerjanya yang sederhana di lantai enam gedung Kompas, Palmerah, Jakarta, Jakob Oetama menerima ucapan selamat dari para karyawan dan pimpinan Kompas Gramedia.

Ruangan kerja Jakob Oetama, yang mengendalikan lebih dari 200 perusahaan, kira-kira berukuran 8x4 meter.

Ada meja kerja sederhana. Di sisi kiri terpajang beberapa foto, antara lain fotonya bersama wartawan senior Rosihan Anwar.

Di depan meja kerja terdapat meja tamu. Di sinilah terdapat rak buku. Sangat mencolok terlihat buku tebal dengan sampul "Leadership".

"Syukur, terima kasih," begitu kata Jakob Oetama saat menerima ucapan selamat ulang tahun melalui telepon.

Berbicara dalam bahasa Jawa yang diselingi bahasa Indonesia, Jakob Oetama terdengar berkali-kali berkata, "Syukur, syukur, terima kasih ...."

Terlihat air matanya menetes. Dia berbicara dalam suara yang tertahan rasa haru dan syukur.

Pendiri perusahaan dengan hampir 20 ribu karyawan ini menyeka air mata dengan tisu.

Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, yang duduk di sisi kanannya tak kuasa menahan haru. Ia pun ikut meneteskan air mata.

Perayaan ulang tahun Jakob Oetama dilakukan di aula dalam suasana haru dan rasa syukur.

Daniel Sparringa minta izin kepada Jakob Oetama untuk ikut menghadiri acara perayaan ulang tahun bersama karyawan dan pimpinan Kompas Gramedia.


Selamat ulang tahun Pak Jakob. Inspirasi tiada akhir.




50 Tahun Kompas Gramedia: Jakob Oetama tentang Bisnis, Kerja, dan Indonesia



Wednesday, September 25, 2013

Berita Kota Super Ball Meriahkan International Indonesia Motor Show 2013

Harian bola dari Tribun Network untuk pembaca Jabodetabek, Berita Kota Super Ball, ikut meramaikan pameran mobil International Indonesia Motor Show atau IIMS 2013 pekan ini di Jakarta.

Berita Kota Super Ball bekerja sama dengan Diandra, EO event akbar tersebut.

Setiap hari, Berita Kota Super Ball menerbitkan sisipan khusus empat halaman selama event berlangsung.

Selain itu, sales promotion girls (SPG) ikut memeriahkan arena pameran.

IIMS ajang tahunan bagi pabrikan otomotif untuk memamerkan produk-produk terbaru.

Tribun Luncurkan Berita Kota Super Ball untuk Pasar Jabodetabek

Berita Kota Super Ball: Cover dan Front Page Design
Epaper Berita Kota Super Ball: Halaman Cover 
Cover Berita Kota Super Ball |

Friday, August 30, 2013

Penerimaan CPNS 2013: Persyaratan dan Berita Populer

Tiga hari ini saya memelototi "dahsboard" TRIBUNnews.com: Facebook Page, Twitter, dan Google Analytics, serta Alexa.com.

Banyak hal menarik, tentu saja, tapi ini yang penting: Berita penerimaan CPNS pada September 2013 nanti masih terus menjadi berita populer bahkan tiga hari setelah berita itu pertama kali di-publish.

Di Facebook banyak di-share, di Twitter banyak di-retweet. Berikut saya muat selengkapnya.

Sumber: TRIBUNnews.com


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar, meminta pejabat pembina kepegawaian menyiapkan sarana untuk mendukung pelaksanaan sistem Computer Assisted Test (CAT), termasuk spesifikasi minimal infrastruktur penggunaan CAT.

Permintaan Azwar dituangkan melalui Surat Edaran Nomor: SE/10/M.PAN-RB/08/2013. Sesuai Surat Edaran Menteri PAN-RB, pengumuman penerimaan, pendaftaran pelamar, dan seleksi administrasi CPNS dari pelamar umum yang menggunakan LJK dan CAT, dilakukan pada 1-28 September.

Kemudian, pelaksanaan TKD pelamar umum dengan sistem CAT pada 29 September-November. Sedangkan pelaksanaan TKD pelamar umum dengan sistem LJK, dilakukan pada 3 November.

Bagi para peserta tes CPNS, demi menghemat waktu akses, diminta menyiapkan data-data dan dokumen pendukung minimal, yaitu:

- Nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP)

- Tahun dan nomor ijazah pendidikan terakhir

- Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) transkrip nilai pendidikan terakhir

- Berkas pas foto digital warna berukuran 200x150 piksel dalam format JPEG (dengan nama ekstensi JPG) dan maksimal berukuran 30 KB.

- Berkas fotokopi digital ijazah dan transkrip dalam format PDF (dengan nama ekstensi PDF) dan maksimal berukuran 500 KB

- Surat elektronik (e-mail) yang biasa dan selalu Anda akses secara berkala. Informasi khusus akan disampaikan melalui surat elektronik secara langsung

- Judul dan abstrak tugas akhir/tesis/disertasi

- Untuk pelamar lulusan luar negeri, diwajibkan melampirkan surat keterangan penyetaraan ijazah dari Dikti Kemendikbud, atau surat keterangan telah mengajukan permohonan penyetaraan ijazah.

Pihak Kementerian PAN-RB sebagaimana dikutip dari situs Setkab, Rabu (28/8/2013), mengimbau peserta melakukan registrasi lamaran melalui situs yang benar, serta mengisi formulir dengan benar dan lengkap.

Kesalahan pengisian sehingga terjadi ketidaksesuaian dengan berkas digital pendukung yang telah diunggah, akan mengakibatkan ketidaklulusan pada tahap I (verifikasi administrasi).

Kebenaran isian serta berkas digital yang diunggah, akan dicek pada saat verifikasi fisik sebelum ujian tulis. Ketidaksesuaian data akan mengakibatkan peserta digugurkan dan tidak diperkenankan mengikuti ujian tulis.
Dalam proses verifikasi, panitia tidak memiliki (dan tidak diberi) wewenang mengubah isian Anda.

Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, tes CPNS akan dibagi dalam dua metode, yaitu sitem yang menggunakan LJK dan sistem CAT. (*)


Popular Posts

Monday, August 26, 2013

Kompas Gramedia: Jumlah Karyawan dan Unit Usaha 2013





Majalah Intisari terbit perdana pada 17 Agutus 1963, hitam-putih, tanpa sampul, dengan tiras atau oplag perdana 11 ribu eksemplar. 

Tanggal itulah yang dianggap sebagai tonggak sejarah penting dan diperingati sebagai hari lahirnya Kompas Gramedia.

Kelompok Gramedia terus berkembang menjadi kerajaan bisnis media terbesar di Indonesia. Bisnis merambah ke hotel, pabrik tisu, hingga universitas. Pada ulang tahun yang ke-50, berikut statistik Kompas Gramedia:

- Jumlah karyawan 18.376
- 2 surat kabar nasional
- 26 koran daerah (Tribun) yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia
- 85 majalah dengan berbagai segmentasi
- 22 stasiun radio (Sonora) yang tersebar di 17 kota di Indonesia
- 14 network TV stations (Kompas TV) yang terpancar ke 40 kota di Indonesia
- 55 online media (termasuk KOMPAS.com dan TRIBUNnews.com)
- 103 toko buku (Gramedia) yang tersebar di 40 kota di Indonesia
 - 9 printing sites yang dapat mencetak secara bersamaan
- 55 hotel (Santika dan Amaris) yang tersebar di 19 kota di Indonesia
- 4 Bentara Budaya yang tersebar di 4 kota di Indonesia
- 1 universitas ternama (Universitas Multimedia Nusantara)
- 1 tissue mill terbesar di Indonesia


50 Tahun Kompas Gramedia: Jakob Oetama tentang Bisnis, Kerja, dan Indonesia

CEO Letter Agung Adiprasetyo ...

Monday, August 19, 2013

50 Tahun Kompas Gramedia: Jakob Oetama tentang Bisnis, Kerja, dan Indonesia

Pak Jacob   --begitu kami memanggil Jakob Oetama, pemimpin paling dihormati di Kompas Gramedia-- berbicara dan menulis sama baiknya.

Begitulah kesan saya ketika menghadiri suatu rapat di akhir Juli 2013.

Pak Jacob, kini 82 tahun, duduk di meja pimpinan bersama Pak Agung Adiprasetyo, CEO Kompas Gramedia.

Di depannya tersaji layar besar berisi presentasi tentang kinerja usaha Kelompok Tribun yang disajikan Direktur Kelompok Group of Regional Newspaper Kompas Gramedia, Herman Darmo.

Rapatnya --diberi nama Business Perfomance Review enam bulanan-- yang berlangsung pagi hari di akhir bulan Ramadan.

Rapat mendengarkan evaluasi seluruh unit usaha di Kompas Gramedia yang disajikan per kelompok. Tribun adalah satu kelompok usaha itu.

Para direktur kelompok hadir.

Seusai Pak Herman Darmo menyajikan pemaparannya tentang kinerja dan laba Tribun (kini 28 koran, termasuk Warta Kota dan Berita Kota Super Ball di Jakarta dan Tribun Jateng di Semarang) yang terus meningkat, Pak Jacob langsung bicara. Saya ingat, pendiri Kompas Gramedia itu mengatakan:

"Saudara-saudara, kita perlu mempelajari ada apa, kok, kinerja Tribun terus membaik seperti ini. Litbang perlu dilibatkan."

Kemudian Pak Jacob mengingat masa-masa sulit merintis penerbitan koran baru kelompok koran daerah (ketika itu bernama Persda), mulai dari Palembang (Sriwijaya Post) hingga Aceh (Serambi Indonesiserambinews.coma).

Dalam pemaparannya, Pak Herman Darmo melaporkan laba kelompok Tribun terus naik. Jumlah oplaq (koran yang dicetak) juga terus bertambah.

Mengutip hasil survei Nielsen di delapan kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Medan, Palembang, dan Makassar), Tribun dibaca (readership) oleh sekitar 1,3 juta pembaca. Itu belum termasuk di 10 kota lainnya yang bukan "kota Nielsen". Secara keseluruhan, Tribun dibaca sekitar dua juta pembaca setiap hari.

Pak Jacob terkesan dengan capaian tersebut. "Pak Herman, coba perkenalkan satu demi satu tim yang ikut pada rapat ini," begitu cara Pak Jacob memberikan respek.

Pada ulang tahun Kompas Gramedia kali ini, tulisan Pak Jacob tidak hanya dimuat di Kompas tapi juga di 28 koran Tribun berikut jaringan online Tribun yang tergabung dalam Tribunnews.com Network.

Saya membaca tulisan Pak Jacob. Kesan yang kuat adalah jabaran visi dan nilai-nilai Pak Jacob:

1. Bisnis dibangun dan dikuatkan oleh cita-cita
Kompas adalah contoh raksasa media yang lahir dari cita-cita, idealisme, bukan dengan modal besar.

Cita-cita besar Pak Jacob adalah ikut membangun Indonesia. Dalam pandangan Pak Jacob, Indonesia terdiri atas perbedaan. Indonesia adalah perbedaan itu sendiri. Dia dibangun dalam perbedaan.

Indonesia yang beragam agama dan suku itu diterjemahkan Pak Jacob di Kompas sebagai "Indonesia mini".

Ini kata-kata Pak Jacob:
Indonesia bukanlah kotak-kotak yang terbagi bagi dalam sektor-sektor dan bagian-bagian terpisahkan secara rigid, tetapi Indonesia yang satu berawarna-warni, beragam dalam segala hal.

Indonesia yang beragam dan berbeda-beda itu, menurut Pak Jacob, harus dilihat sebagai:
Bagian-bagian memiliki kekhasan yang tidak luluh karena kebersamaan, tetapi menjadi mosaik indah dan produktif yang disebut Indonesia. Saling menunjang secara sinergik, yang organik sekaligus organis.

2. Bisnis menghasilkan laba tapi laba bukanlah semata soal uang
Pak Jakob mengutip Matsuhita: Laba bukanlah cermin kerakusan perusahaan. Laba, tanda kepercayaan masyarakat. Laba, pertanda efisiensi.

3. Bekerja adalah pernyataan syukur atas karunia Allah kepada kita
Kata Pak Jacob:
Perusahaan ini berkembang selain karena kerja keras, kompetensi dan sinergi, juga berkat penyelenggaraan Allah (providentia dei) lewat tangan-tangan kita manusia, dengan kelebihan dan kekurangan kita. Selayaknya rasa terima kasih dan bersyukur disampaikan. 

Jauh dari sikap jumawa dan arogan, KG menjadi sarana dan jalan bagi kebahagiaan banyak orang. Bekerja senantiasa merupakan praktik dan refleksi ibadah, ora et labora, berdoa dan bekerja.

Selengkapnya, berikut tulisan Jacob Oetama.


50 Tahun Kompas Gramedia
Mengembangkan Indonesia Kecil

Oleh
Jakob Oetama
Pendiri Kompas Gramedia

KETIKA  Majalah Intisari terbit pertama kali, 17 Agustus 1963, tidak terbayangkan itulah awal hadirnya kelompok usaha Kompas Gramedia.

Lima puluh tahun kemudian, masuk akal jika Kompas Gramedia telah bersosok, atau mengutip ungkapan Prof de Volder, sebagai "lembaga organik sekaligus organis".

Serupa lembaga surat kabar, Kompas Gramedia dengan bisnis inti industri informasi atau pabrik tulisan atau kata-kata --Gramedia: grafika media--   terdiri atas berbagai bagian yang beragam. Bagian-bagian itu bekerja sama dan berinteraksi melaksanakan fungsi masing-masing.

Fungsi-fungsi beragam itu secara organis bekerja sama dan bersinergi menjalankan peran dan panggilan yang terikat oleh tujuan dan falsafah bersama.

Dalam statusnya yang organik sekaligus organis itulah hidup, berkembang, dan berfungsi Kompas Gramedia, dinamis dan senantiasa berubah sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat (Marshall McLuhan: the extention of man). Sejalan itu, bidang yang menjadi perhatian dan sarana pun beragam.

Kompas Gramedia (KG) yang awalnya berusaha di bidang knowledge industry Intisari 1963, Harian Kompas 1965, Toko Buku Gramedia 1970, Percetakan Gramedia 1971, Radio Sonora 1972, Majalah Bobo 1973, koran-koran daerah dengan brand Tribun baru setelah 1987  --dengan segala variasi bidang usahanya, diikat dalam satu falsafah bersama, yakni opsi dasar (optio fundamentalis) yang digagas, dibayangkan, sekaligus menjadi tali simpul kebersamaan.

Small Indonesia in the making. Ungkapan itu menggambarkan cit-cita bahkan mimpi para perintis dan pendiri Kompas Gramedia 50 tahun lalu.

Saudara PK Ojong dan saya ketika mendirikan Intisari 50 tahun lalu, berangkat tidak dengan modal uang tetapi ide dan cita-cita. Selain sebelumnya kami bertemu dalam berbagai kegiatan, kami juga bertemu dalam kesamaan cita-cita, persepsi, dan impian untuk ikut ambil bagian mengembangkan Indonesia.

Inklinasi dan pandangan politik kami sama: Indonesia Kecil. Indonesia bukanlah kotak-kotak yang terbagi bagi dalam sektor-sektor dan bagian-bagian terpisahkan secara rigid, tetapi Indonesia yang satu berawarna-warni, beragam dalam segala hal.

Bagian-bagian memiliki kekhasan yang tidak luluh karena kebersamaan, tetapi menjadi mosaik indah dan produktif yang disebut Indonesia. Saling menunjang secara sinergik, yang organik sekaligus organis.

Cita-cita ini tidak orisional, sebab para bapak bangsa Indonesia sudah menggagas dan menjabarkannya ketika ingin membangun sebuah negara Indonesia. Cita cita besar dan semangat keberagaman dalam kebhinnekaan kami bawa dalam lingkup yang kecil: Kompas Gramedia.

Indonesia Kecil atau Indonesia Mini menjadi ideologi yang terus dikembangkan, juga setelah KG merambah keluar dari pakem knowledge industry. Tekadnya, KG ingin terus menjadi sarana, jembatan, dan titik temu berbagai kebedaan negara bangsa Indonesia. Tidak hanya dalam cita cita tetapi juga dalam membangunnya sebagai lembaga organik sekaligus organis.

Salah satu pembawa obor
Ungkapan small Indonesia in the making jauh dari rasa jumawa dan arogan. Serba tahu diri dan penuh pengertian, Kompas Gramedia dengan berbagai kegiatan bisnisnya, hanya salah satu pembawa obor. Banyak perusahaan lain, yang dari sisi finansial jauh lebih besar dan jauh lebih pantas menyandang gelar pembawa obor.

Akan tetapi, sejak awal Saudara PK Ojong dan saya merintis, mendirikan, dan mengembangkan usaha ini tidak hanya untuk bisnis. Ketika mendirikan Intisari, mungkin belum sedetail seperti ketika mendirikan Kompas, kami mengambil posisi menjabarkan independensi kami: usaha ini sebagai bagian dari ikut serta membangun sebuah Indonesia.

Dasarnya kesamaan kemanusiaan Indonesia, heterogenitas Indonesia yang beragam dan di atas keberagaman itulah Indonesia yang satu. Bhinneka Tunggal Ika. Ikut serta berusaha terus menerus Indonesia menjadi lebih Baik.

Sebagai salah satu bentuk usaha bisnis, saya teringat kata-kata Matsuhita tentang kelompok usahanya. Laba bukanlah cermin kerakusan perusahaan. Laba, tanda kepercayaan masyarakat. Laba, pertanda efisiensi.
 
Setiap perusahaan memiliki kebudayaan korporat yang berbeda satu dengan lainnya. Kebudayaan korporat memberikan corak yang khas. Kebudayaan korporat hanya bisa ditumbuhkan kalau ada nilai-nilai yang dihayati bersama oleh seluruh pimpinan dan karyawan.

Nilai-nilai itu disampaikan sebagai tradisi lisan dan tertulis, dalam keteladanan dan sosok-sosok manusia yang terlibat di dalamnya. Kami meninggalkan falsafah, etika, dan budaya kerja yang secara tertulis pernah disampaikan Saudara PK Ojong dalam Falsafah Perusahaan Kita, secara tradisi dalam jatuh bangun mengembangkan Kompas Gramedia bersama para pemimpin dan karyawan selama 50 tahun ini.

Bersamaan pula dikembangkan kebiasaan yang mendukung etika dan etos dalam bekerja. Jujur, bekerja tuntas, tegas, tetapi juga punya hati; turunan semangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam bentuk terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari --relatif memang--   karyawan dan keluarganya yang kini mencapai lebih dari 19.000 orang.

Kami bahu membahu, memperkaya dan mengembangkan etos dan etika itu, mentransfernya sebagai budaya korporat. Budaya itu terus diperkaya, dipraktikkan, dan dirumuskan menjadi kerangka dan pedoman kerja.

Muaranya plus minus ikut serta mengambil bagian dalam membangun Indonesia lebih baik. Jiwa dasarnya Indonesia kecil, kemanusiaan yang beriman, demi kemaslahatan manusia dan kemanusiaan.
Jiwa dasar itu menjadi tali pengikat, sumber referensi yang senantiasi dalam penerjemahannya disesuaikan dan diperkaya oleh kondisi dan perkembangan zaman.

Perusahaan ini berkembang selain karena kerja keras, kompetensi dan sinergi, juga berkat penyelenggaraan Allah (providentia dei) lewat tangan-tangan kita manusia, dengan kelebihan dan kekurangan kita. Selayaknya rasa terima kasih dan bersyukur disampaikan.

Jauh dari sikap jumawa dan arogan, KG menjadi sarana dan jalan bagi kebahagiaan banyak orang. Bekerja senantiasa merupakan praktik dan refleksi ibadah, ora et labora, berdoa dan bekerja.

Lima puluh tahun Kompas Gramedia tumbuh dan berkembang berkat kerja sama kita yang berpilin tangan secara sinergik, memperoleh kepercayaan masyarakat, didasari atas cita cita tidak sekadar usaha bisnis tetapi juga mengembangkan ide-ide ke-Indonesiaan.

Keberhasilan ini berkat bantuan banyak pihak, para pemangku kepentingan. Kesempatan ini sekaligus untuk mengucapkan terima kasih kepada barbagai pihak, karena saling menyertai dan saling mendukung perjalanan KG sebagai bagian dari mengembangkan Indonesia Kecil.

Tantangan ke depan semakin berat, tetapi niscaya beban itu menjadi ringan manakala kita dukung bersama.

Hari ini, niscaya endapan hari kemarin sekaligus proyeksi esok hari!(*)

Artikel ini diterbitkan pula di jaringan koran Tribun di Indonesia.

Lihat Juga
Belajar dari Orang Sukses: CEO Letter Agung Adiprasetyo
Tentang Tribun
Kompas Gramedia: Jumlah Karyawan dan Unit Usaha 2013

Monday, March 11, 2013

BlackBerry Launcher Wartakotalive.com Versi Mobile

Dahlan Dahi

Wartakotalive.com meluncurkan BlackBerry launcher untuk versi mobil.

Silakan download melalui m.wartakotalive.com.  Link untuk download BB launcher terletak di bawah "Berita Terkini".

Warta Kota, penerbit wartakotalive.com, merupakan koran yang masuk dalam kelompok Tribun Network Kompas Gramedia.

Koran Warta Kota merupakan salah-satu koran dengan jumlah pembaca terbanyak di Jakarta versi Nielsen.


Lihat Juga:

Wartakotalive Launcher - Android Apps on Google Play

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...