Thursday, July 10, 2008

Setelah PDIP Memenangkan Pilkada di 14 Provinsi


PDIP sudah menguasai 14 provinsi, sedangkan PKS dan Golkar memenangkan pilkada gubernur di tujuh provinsi, disusul PAN enam provinsi. Inilah peta baru politik Indonesia menuju Pemilu 2009 dan dan pemilihan presiden tahun depan.

Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=87107&jenis=Front

Kamis, 10-07-2008 
PDIP Menang di Bali dan Maluku
Hasil Quick Count PT LSI; Sudah Kuasai 14 Provinsi; Kandidat Golkar Juru Kunci; PKS dan Golkar Sama- sama di Tujuh Provinsi; PAN Menangkan Enam Pemilihan Gubernur
 
Makassar, Tribun - Calon usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memenangkan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dan Maluku, Rabu (9/7).
Hasil penghitungan cepat (quick count) Lingkaran Survei Indonesia (LSI), kandidat gubernur PDIP di Bali, I Made Mangku Pastika yang berpasangan dengan AA Pupayoga unggul dengan 55,47 persen suara.
Disusul pasangan Cok Budi Suryawan-Suweta yang diusung koalisi Partai Demokrat bersama 11 partai lainnya dengan perolehan 26,58 persen, dan Gde Winasa-Alit Putra yang diusung Partai Golkar meraih 17,96 persen.
 
Di Maluku, kandidat usungan PDIP, Karel Ralahalu-Said Assegaf, sebagai pemenang. Karel-Said meraih suara 59 persen suara.
Posisi kedua ditempati pasangan yang diusung PKS, Abdullah Tuasikal-Septinus Hematang dengan perolehan suara 26 persen, disusul Aziz Samual-Lukas Uwuratu yang dijagoklan PPP dengan perolehan 13 persen suara.
Pasangan yang dijagokan Golkar, Mohammad Latuconsina-Edward Frans, harus puas di posisi juru kunci dengan hanya mendapat tujuh persen suara.
Dengan hasil tersebut, PDIP sudah memenangkan 14 pemilihan gubernur. Sedangkan Golkar dan PKS sama- sama memenangkan tujuh pemilihan dan PAN unggul di enam pemilihan.
Di Pemilu Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (7/7) lalu, jago Golkar juga keok. Pemilu Gubernur NTB dimenangkan calon yang diusung koalisi PKS-PBB.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali dan Maluku masih menunggu hasil rekapitulasi dari KPU kabupaten/kota. Namun hasil quick count tersebut diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan hasil penetapan KPU nanti.

Digendong
Sesaat setelah mengetahui hasil quick count PT LSI , Pastika langsung digendong para pendukungnya. Mereka pun saling bersalaman merayakan kemenangan sementara itu.
"Saya berterima kasih kepada seluruh warga Bali yang telah mengikuti pencoblosan secara aman dan damai dan telah memberikan dukungan bagi pasangan saya," kata jenderal polisi bintang tiga ini.
Menurut mantan Kapolda Bali ini, bila hasil hitungan cepat oleh PT LSI itu benar maka hal itu jauh di atas prediksi timnya yang memperkirakan memperoleh dukungan antara 40 persen sampai 50 persen.
Pastika unggul di tujuh kabupaten yakni Badung, Bangli, Buleleng, Denpasar, Klungkung, Tabanan, dan Karangasem.
Winasa hanya unggul di daerah asalnya, Jembrana. Sementara Suryawan pun hanya unggul di daerah asalnya, Gianyar.

Mesin Partai
Sementara itu, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani mengatakan, kemenangan PDIP di Bali dan Maluku menunjukkan mesin partai siap menerbangkan kader-kader terbaik berlambang banteng bermoncong putih ini masuk ke legislatif 2009.
"Ini menandakan mesin partai politik sudah bekerja dan Insya Allah kami akan merebut kembali suara- suara kami yang hilang pada 2004 lalu," ujarnya.
Menurut putri Megawati ini, kepercayaan kembali rakyat Indonesia kepada PDIP akan terus dikawal hingga proses pemilihan presiden dan wakil presiden digelar. "Jadi kita optimistis untuk Pemilu 2009 mendatang," ujarnya.



Tiga Faktor
Direktur Eksekutif PT LSI Denny JA mengatakan setidaknya ada tiga faktor pendukung yang memenangkan pasangan Pastika-Puspayoga.
Pertama sosok Pastika yang sangat populer tidak hanya di Bali, tapi juga secara nasional bahkan Internasional. Kedua, dari programnya yang dinilai relistis dibanding dua paket lainnya.
Ketiga, Bali memang sedang membutuhkan sosok pemimpin yang dinilai mampu membawa rasa aman dan berbudaya.
"Sosok pemimpin yang dibutuhkan itu ada pada diri Pak Mangku Pastika," jelas Denny JA.
PT LSI sejak tahun 2005 hingga sekarang telah melakukan hitungan cepat pada 49 pilkada dari Aceh hingga Papua. Hingga sejauh ini hasilnya akurat. "Kalau terjadi bias, hanya sekitar satu persen," tambahnya.

Ledakan
Di hari pencoblosan, warga Bali di kawasan Simpang Siur, Jl Setiabudi, Kuta, dikejutkan dengan ledakan yang terjadi di Restoran Kha-Khi Kita sekitar pukul 11.00 wita.
Polisi masih menyelidik penyebab ledakan tersebut. Ledakan mengakibatkan kerusakan pada kaca-kaca bangunan. Kerusakan juga terlihat di bangunan milik PT Bali Eka Jaya yang berada persis di sebelah restoran. Sesaat setelah kejadian Tim Gegana Polda Bali langsung menutup lokasi kejadian dengan garis polisi.
"Sepertinya bukan bom, tadi ada gegana yang pasang garis polisi. Lokasinya langsung dipasang police line," ungkap seorang warga bernama Denny Rahman.
Denny menuturkan, seorang karyawan retoran terlihat pingsan dan dievakuasi. "Kebetulan restoran itu sedang persiapan untuk buka, jadi belum banyak orang," katanya.

Golkar Keok
Seperti halnya di Bali, calon Golkar di Maluku juga berada di posisi juru kunci. Golkar keok di tiga pilkada yang digelar pekan ini.
Sementara itu, Ketua OKK DPP Golkar, Syamsul Muarif, menudiang mantan Ketua Umum DPP Golkar sebagai penyebab keoknya partai beringin ini di sejumlah pemilu gubernur.
Dia menyebut pola konvensi yang digagas Akbar di masa kepemimpinannaya berimbas pada pemilu gubernur.
"Kalau ditanya apa faktornya, faktornya adalah karena Golkar memakai sistem yang disebut dengan konvensi, ditambah Golkar pada zaman Bang Akbar memerintahkan dan membuat guidance kepada ketua- ketua DPD di mana Golkar menang maka yang berhak maju menjadi calon adalah ketua Golkarnya," ujarnya.
Namun Akbar tidak menerima tudingan tersebut dan meminta pengurus tidak menjadikannya kambing hitam atas kekalahan tersebut.
"Jangan asal main tuding. Seharusnya pengurus Golkar sekarang melakukan pembenahan dan mengikuti kondisi yang ada sekarang," tegasnya membela diri.

Akui PDIP
Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik, Anas Urbaningrum, mengakui PDIP sedang berada di atas angin.
Bahkan dari hasil survei terkini yang dilakukan oleh Indobarometer, PDIP tertinggi popularitasnya untuk dipilih dalam Pemilu 2009 mendatang.
"Selamat kepada PDIP. Posisinya sebagai oposisi memang cenderung menguntungkan. Tentunya, kami Partai Demokrat akan mengejar dan kami yakin mampu mencapainnya, " ujar Anas.
Hasil survei terkini yang dilakukan Indobarometer yang dilakukan terhadap 1.200 responden di 33 provinsi menempatkan PDIP dengan 23,8 persen.
Di posisi selanjutnya adalah Golkar yang mendapat respon 12 persen suara. Berikutnya, adalah Partai Demokrat dengan 9,6 persen responden.
"Dari hasil survei itu jelas, Golkar memang kalah populer dengan PDIP yang dipimpin Ibu Megawati Sukarnoputri. Figur yang diusung Golkar selalu kalah di beberapa pilkada yang sudah berlangsung. PDIP lebih banyak menang," tegas Direktur Eksekutif IndobarometerMuhammad Qodari.



--
Tribun Timur, Makassar
www.tribun-timur.com

Ask the Tribun Timur Editor
dahlandahi.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...