Tuesday, July 8, 2008

Tuan Guru Bajang, Gubernur Termuda dari NTB

Tuan Guru Bajang KH Zainul Majdi mengejutkan NTB dan dunia politik nasional. Usianya baru 36, penghafal Al Quran itu memenangkan Pilkada Gubernur NTB menurut perhitungan cepat PT LSI.

Tuan Guru Bajang akan menjadi gubernur termuda tidak saja di NTB, tapi juga di Indonesia.

Politisi PBB, yang menggandeng calon wakil gubernur dari PKS, itu mengkampanye pendidikan dan kesehatan gratis seperti halnya Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang di Sulawesi Selatan.

Ia mengalahkan calon yang diusung partai besar secara nasional, Golkar dan PDIP.

Headline Tribun Timur, Makassar
edisi:

Selasa, 08-07-2008 
PBB-PKS Kalahkan Golkar di NTB
Hasil Quick Count PT LSI di Pilgub NTB, Zainul- Badrul Raup 36,7 Persen Suara; Ikuti Jejak Pilkada Jabar dan Sumut; PKS Sulsel: Ini Bisa Jadi Inspirasi di Pemilihan Wali Kota Makassar
 
Mataram,Tribun - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diusung koalisi Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Bulan Bintang (PBB), Tuan Guru Bajang Zainul Majdi-Badrul Munir, memenangkan pemilihan gubernur versi penghitungan cepat (quick count), Senin (7/7).
 
Hasil quick count yang dilakukan PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan pasangan yang diusung koalisi partai Islam ini mengantongi 36,72 persen suara.
"Jumlah suara yang kita peroleh berasal dari 96,88 persen TPS yang ada," kata staf LSI di Mataram, Deni.
Posisi kedua ditempati pasangan Lalu Serinata-M Husni Djibril yang diusung koalisi Partai Golkar, PDIP, PBR dan Partai Patriot dengan suara 28,75 persen.
Di posisi ketiga diisi pasangan Zaini Arony-Nurdin Ranggabarani dengan perolehan 19,97 persen suara. Pasangan ini diusung oleh PPP dan PKB.
Sementara diposisi terakhir (keempat), pasangan Nanang Samodra-M Jabir yang diusung PAN, PD, dan PKPB. hanya meraih suara 16,6 persen.



Jabar-Sumut
Pasangan Zainul-Badrul mengikuti jejak pasangan Achmad Heryawan-Dede Yusuf di Pilkada Jawa Barat (Jabar) yang diusung oleh PKS bersama PAN.
Selain di Jabar, PKS bersama koalisinya juga mememangkan Pilkada Sumatera Utara (Sumut) dengan mengusung paket Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho.
Di Pilkada Sumut, PKS berkoalisi dengan dua partai Islam lainnya, PPP dan PBR. Seperti halnya Jabar, Sumut juga dikenal sebagai basis PDIP dan Golkar.
Sementara di Pilkada Maluku Utara, jagoan PKS, Abd Thayb Armain-Abd Gani Kasuba, juga diklaim memenangkan pilkada gubernur. Namun hingga saat ini situsi konflik masih terus berlanjut di provinsi pecahan Maluku itu sehingga masih status quo.

PKS Sulsel
DPW PKS Sulsel menyambut baik hasil kemenangan duet Zainul-Badrul di Pilkada NTB. Ketua DPW PKS Sulsel, Nadjamuddin Mara Hamid, menyebut kemenangan tersebut sebagai inspirasi bagi kandidat yang diusung parrtainya pada sejumlah pemilihan wali kota dan bupati di Sulsel.
"Apa yang diperlihatkan oleh koalisi PKS-PBB di NTB, kita harapkan bisa menjadi motivasi kita di Sulsel. Kemenangan PKS dipersembahkan untuk umat," kata Nadjamuddin.
Khsusu di Pilkada Makassar, paket yang diusung PKS bersama koalisinya, Halim Abd Razak-Jafar Sodding, menjadi pasangan pertama yang resmi mendaftar di KPU Makassar.
"Kita terus mempersolid jaringanm kader di tingkat akar rumput, terutama menjelang Pemilihan Wali Kota Makassar. Kemenangan itu bisa diraih dengan kerja keras yang dibantu dengan doa," katanya.

Jumpa Pers
Zainul bersama Badrul berjanji melaksanakan semua visi dan misi yang disampaikan pada saat kampanye yang lalu. "Akan kami laksanakan dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujarnya sewaktu menggelar jumpa pers di Hotel Grand Legi Mataram, kemarin petang.
Menurutnya, semua program yang dijanjikan, termaasuk bebas biaya pendidikan, akan dikomunikasikan dengan DPRD NTB. Pihaknya juga akan memprioritaskan program yang betul-betul menyentuh masyarakat.
Dia juga berniat untuk menjalankan kegiatan yang populis. "Kami ingin pemimpin di NTB ini betul-betul berpihak kepada rakyat," katanya.
Sebagai seorang ulama pemimpin Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan di Pancor Lombok Timur, Zainul menegaskan tidak akan terjadi peristiwa seperti pilkada di Maluku Utara bila memenangkan pemilihan gubernur.
Masyarakat diyakininya akan menjaga ketertiban daerah. Tidak karena pilkada dan kepentingan akan mengorbankan daerah. "Angan-angan saya adalah persaudaraan," ucapnya.
Setelah ditetapkan secara resmi oleh KPU NTB sebagai pemenang pilkada, dia akan mendatangi para pasangan calon lain yang dianggapnya sebagai orangtua.
Melihat kredibilitas lembaga quick qount selama ini, tidak pernah berbeda dengan hasil KPU, dia yakin akan dimenangkan secara resmi. "Saya merasa seperti air mengalir saja menyambut kemenangan ini," ujarnya kemudian.

Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=86776
Selasa, 08-07-2008 
Usia 36, Calon Doktor di Kairo
CALON Gubernur NTB yang diusung PBB-PKS, Tuan Guru Bajang (36), adalah kandidat doktor tafsir ilmu Al Quran di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Dia juga penghapal Al Quran.
 
Selain sebagai dai mudah, Bajang juga adalah politisi PBB yang duduk di kursi DPR RI. "Kemampuan kepemimpinannya juga sudah teruji bahkan sejak Bajang masih duduk di bangku sekolah dasar," begitulah profil Bajang yang dikutip di situs PKS.
Bajang disebut sebagai tokoh utama di balik suksesnya pengembangan organisasi Islam Nahdlatul Wathan (NW) Pancor. Di bawah kepemimpinannya, NW berkembang pesat.
Sebagai seorang ulama, Tuan Guru Bajang tidak termasuk dalam kalangan ulama yang inklusif, dalam arti menerima mentah-mentah seluruh warisan tradisi budaya yang telah ada dan tidak serta-merta menolak seluruh hal yang berbau "modern".
Ia memegang prinsip Almufahazatu `ala-Iqadimasholeh, wal akhdzu bil jadidil ashlan atau memelihara tradisi yang baik dan menerima hal baru yang baik. Bajang merupakan sosok ulama yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan.

Serifikasi Guru
Sewaktu menjadi anggota Komisi X DPR RI, Bajang bersama anggota dewan lainnya melahirkan undang-undang sertifikasi guru dan dosen.
Sedangkan wakilnya, Badrul Munir, seorang birokrat berpengalaman yang selama meniti karirnya banyak berkecimpung dalam bidang perencanaan pembangunan daerah.
Badrul juga seorang penulis dan akademisi. Badrul telah banyak melahirkan sejumlah buku yang menjadi pegangan sejumlah univeritas di Indonesia.
Badrul menyandang gelar pegawai negeri dengan prestasi luar biasa pada tahun 2002. Ia juga pernah meraih Citra Insan Pembangunan Indonesia, sebuah penghargaan nasional atas karya, dedikasi, dan loyalitas di bidang pembangunan nasional dan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di lingkungan pemerintahan.


Links berita-berita www.tribun-timur.com mengenai Tuan Guru Bajang dan hasil Pilkada NTB:
http://tribun-timur.com/google.php?domains=tribun-timur.com&q=Tuan+Guru+Bajang&sa=Cari&sitesearch=tribun-timur.com&client=pub-6857802448089581&forid=1&ie=ISO-8859-1&oe=ISO-8859-1&safe=active&cof=GALT%3A%23008000%3BGL%3A1%3BDIV%3A%23336699%3BVLC%3A663399%3BAH%3Acenter%3BBGC%3AFFFFFF%3BLBGC%3A336699%3BALC%3A0000FF%3BLC%3A0000FF%3BT%3A000000%3BGFNT%3A0000FF%3BGIMP%3A0000FF%3BFORID%3A11&hl=in

--
Tribun Timur, Makassar
www.tribun-timur.com

Ask the Tribun Timur Editor
dahlandahi.blogspot.com

1 comment:

  1. Now that replica handbags is selling all his goods at a high price, while the lower quality goods were rapidly available, we had to know that people were going to use this to trade in cash to this opportunity. LV is the most replicated designers, while some people say that it is the biggest compliment you could give someone. The replicas of sold louis vuitton handbags are really common in the USA; If you live in a large city you may notice it yourself. If you happen to notice a louis vuitton bags sold at a price which is cheap it is made from poor quality materials and are also sold for half the price a normal lv is sold for.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...