Srilanka punya apa ya? Negeri di Asia ini punya teh Ceylon (Ceylon tea) atau teh Srilanka.
Saya peminum teh tapi tidak ahli mencicipi. Saya rasa teh ini sama saja dengan teh Sariwangi buatan Indonesia.
English Breakfast, begitulah tagline teh Srilanka merek Dilmah yang disajikan di cafe sederhana di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Saya tidak tahu mengapa teh Dilmah dari Srilanka ada di sini. Padahal ini Indonesia, sore hari, bukan breakfast time.
Menjelang boarding, saya ke kasir. Petugasnya, seorang wanita yang kelihatannya cukup berdedikasi untuk pekerjaannya, menyebut angka: Rp 21 ribu. Satu gelar air putih hangat, dua bungkus gula, dan satu gantung teh Dilmah berharga Rp 21 ribu.
Ada tiga hal, saya menduga-duga, mengapa harga teh itu mahal. Satu, lokasinya di bandara. Semua orang maklum ini.
Dua, gelasnya besar sekali. Biasanya satu cup, yang ini satu cangkir. Wajar dong kalau harganya mahal.
Ketiga, ini dia: teh Dilmah, teh impor. Impor kan artinya mahal.
Entahlah!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment