Thursday, July 24, 2008

Nilai-nilai Berita

Ask the Tribun Timur Editor

Menarik tidaknya suatu berita tergantung nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Makin banyak nilai yang terkandung dalam berita tersebut, makin menarik beritanya.
Ada sedikitnya 12 nilai berita.




1. Baru
Berita yang baru tentu lebih bernilai daripada berita yang sudah basi. Makin aktual suatu berita, makin menarik berita tersebut.


Inti dari berita adalah baru. Walau semua nilai berita terpenuhi tapi tidak lagi merupakan hal baru maka nilai beritanya langsung anjlok.

"Baru" bisa juga dimaknai secara kontektual. Jusuf Kalla berkunjung ke Myanmar (hal baru). Profil Jusuf Kalla (hal lama). Profil Jusuf Kalla bisa untuk memperkaya berita kunjungan Jusuf Kalla ke Myanmar.


2. People
Berita tentang manusia (people) lebih menarik, misalnya, dibanding dengan angka-angka statistik yang membosankan.


People dibagi dua: welknown people (public figure) atau ordinary peole (orang biasa).


Public figure seringkali menciptakan berita yang menarik. Madonna melahirkan, Madonna sakit, Madonna berbelanja adalah berita. Tapi si Anu melahirkan, si Inu sakit, atau Si Itu berbelanja bukanlah berita, setidaknya bukan berita yang memiliki nilai yang tinggi.


Ordinary people sering menarik menjadi berita kalau dia terkait dengan suatu peristiwa, bencana, prestasi. Tanpa itu, ordinary people biasanya diangkat dari sisi humannya, human interest story.

3. Konflik
Konflik –-apalagi yang melibatkan public figure-- sering melahirkan berita bersambung, running story. Publik ingin tahu mengapa, siapa, bagaimana, dan mengapa terjadi konflik. Publik ingin tahu kelanjutan (ending) ceritanya.
Konflik ordinary people yang komunal, apalagi menelan banyak korban atau kekerasan yang khas, juga memiliki nilai berita yang tinggi.

4. Seks
Dari zaman purba, seks selalu memiliki daya tarik. Kadang-kadang cerita seks sama sekali tidak penting, tapi menarik.

5. Ikon kota
Bila Anda hidup di suatu kota, Anda membutuhkan kebanggaan. Monas bagi warga Jakarta, Pantai Losari bagi warga Makassar -–itulah ikon kota. Public selalu merasa tertarik karena merasa bagian dari ikon itu.

6. Komunitas
Penggiat pencak silat lebih tertarik pada berita pencak silat ketimbang golf, demikian sebaliknya. Berita-berita terkait komunitas memiliki daya tarik yang kuat untuk anggota komunitas tersebut. Demikianlah, cerita tentang blog akan menyita perhatian para blogger.

7. Proksimitas
Kedekatan atau proksimitas (proximity). Anda merasa dekat secara geografis, emosional (psikografis), atau demografis.


Berita komunitas memiliki dimensi kedekatan emosional (psikografis) daripada geografis. Berita pencak silat, di manapun dia, tetap menarik bagi komunitas pencak silat.


Kedekatan dari geografis, daerah, juga menarik. Warga Makassar lebih senang membaca berita kemacetan di Makassar daripada banjir yang melumpuhkan Jakarta. Makassar yang macet mempengaruhi kehidupan warga Makasssar sehari-hari, bukan banjir yang melumpuhkan Jakarta.


Tidak jarang, pembaca pria lebih tertarik membaca berita tentang pria. Berita mengenai kesehatan pria akan lebih banyak dibaca pria ketimbang wanita. Itulah salah satu unsur dari kedekatan secara demografi.

8. Unik
Unik, tidak biasa, bizarre, jarang terjadi, jarang terlihat. Nilai beritanya tinggi. Wanita di Balikpapan mengeluarkan kawat dari perutnya menjadi berita terpopuler (paling banyak diklik di kompas.com selama berhari-hari).

9. Glamour
Pesta yang mewah, yang menghabiskan duit banyak, yang dihadiri tokoh-tokoh public adalah berita besar.

10. Human interest
Cerita tentang manusia selalu memiliki daya tarik. Seorang tunanetra mampu mengetik di papan keyboard laptop orang normal dengan kecepatan 60 kata per menit -–wow, itu cerita human interest story yang luar biasa.

11. Peristiwa
Becak bertabrakan dengan becak adalah peristiwa. Dia memiliki nilai berita. Apalagi kalau becak bertabrakan dengan mobil BMW –-lebih tinggi lagi nilai beritanya.

12. Bencana
Bencana tsunami di Aceh menghiasi halaman depan surat kabar selama lebih satu bulan. Di sana banyak drama yang mengharu biru, banyak korban jiwa, banyak cerita heroik, banjir air mata.

Nilai-nilai berita itu membimbing wartawan dalam pekerjaan jurnalistiknya sehari-hari.
Wartawan harus terlatih atau peka terhadap nilai-nilai berita tersebut ketika meliput berita apapun.
Bayangkanlah satu berita mengandung sekaligus 12 nilai berita tersebut. Pastilah beritanya memiliki daya tarik yang sangat kuat.


Kadang-kadang satu berita mengandung beberapa unsur saja, seperti baru, people, dan proksimitas.
Tidak jarang pula berita hanya mengandung satu nilai saja.


Redaktur biasanya menyeleksi berita-berita untuk ditempatkan di posisi yang menonjol atau kecil saja di pojok tergantung pada kandungan nilai beritanya.


Wartawan harus senantiasa melatih kepekaannya terhadap nilai-nilai berita tersebut. Kepekaan itu akan memudahkan kerja wartawan menentukan angle berita, judul, dan lead.


Di lapangan, sering kali wartawan harus segera memutuskan angle mana yang akan diambil. Keputusan mengenai angle mana yang akan diambil akan mempengaruhi keputusan berikutnya: data apa yang perlu dilengkapi, siapa yang harus diwawancarai, fakta-fakta mana yang perlu diperdalam.




Newmedia, Surat Kabar, Internet, Berita Online 



Laporan dari Kuala Lumpur (68).
Laporan dari Cina (7)
Laporan dari Doha (13) 





No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...