SMP Usul Standar NEM Diturunkan

Headline Tribun Timur edisi cetak, Kamis, 3 Maret 2007


Ada niat dinas pendidikan untuk menaikkan standar penerimaan di SMP dan SMA, tapi standar NEM lulusan belum menggembirakan.


http://www.tribun-timur.com/view.php?id=85974&jenis=Front

Kamis, 03-07-2008

SMP Usul Standar NEM Diturunkan

Mayoritas Nilai Rata-rata Lulusan SD di Bawah Standar; Dikhawatirkan Sulit Penuhi Kuota; Kadis Pendidikan: Diturunkan Bila Kuota Tidak Terpenuhi; Orangtua Resah dengan Patokan Nilai SMP

Makassar, Tribun - Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) meminta penurunan standar nilai teredah bagi calon siswa baru menyusul tingginya standar kelulusan yang ditetapkan. Wakil Kepala SMP 12 Makassar, Hasanuddin Yafid, kepada Tribun, Rabu (2/7), mengatakan, standar nilai yang ditetapkan Dinas Pendidikan Kota Makassar di sekolah unggulan ini adalah 7,75.

Namun melihat nilai rata-rata lulusan sekolah dasar di sekitar Tamalanrea yang agak rendah, maka kuota siswa baru yang tetapkan di sekolah yang berlokasi di sekitar Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea ini sulit terpenuhi. Ditemui terpisah, Kadis Pendidikan Kota Makassar, Muh Natsir Azis, mengatakan, pihaknya siap menurunkan nilai passing grade bila memang kuota di sekolah tersebut tidak terpenuhi. "Pak Wali Kota sudah meminta laporan perkembangan terakhir penerimaan siswa baru khusus sekolah unggulan. Kalau tidak memenuhi kuota, kami akan melakukan kebijakan menurunkan standar kelulusan mulai 0,1 hingga 0,2 digit," kata Natsir di ruang kerjanya. Sejumlah orangtua mengaku resah dengan tingginya standar yang ditetapkan di sejumlah sekolah unggulan. Selain SMP 12, SMP unggulan lainnya di Makassar adalah SMP 6, SMP 8, dan SMP 25. Di SMP 6 dan SMP 8, dinas pendidikan menetapkan passing grade calon siswa adalah 8,00. Sedangkan di SMP SMP 25 passing grade yang ditetapkan adalah 7,50. "Saya bingung. Di mana lagi saya bisa mendaftarkan anak saya?. Hampir semua sekolah di Makassar menetapkan syarat nilai kelulusan SMP yang tinggi. Padahal nilai ujian anak saya, hanya rata-rata tujuh," ujar seorang ibu yang tinggal di Kompleks Nusa Tamalanrea (NTI) Makassar. Pendaftaran siswa baru untuk kelas reguler di sekolah unggulan SMP 12 Makassar akan berakhir Kamis (3/7) hari ini pukul 14.00-17.00 wita. Selama pendaftaran di sekolah yang juga bertaraf internasional itu sejak Senin (30/6) lalu, jumlah pendaftar sudah mencapai 150 orang. Namun diperkirakan, hari ini puncak pendaftaran yang bisa mencapai sekitar 300-400 pendaftar. Hasanuddin mengatakan, jumlah pendaftar tahun ini hampir sama dengan tahun lalu atau tidak terlalu banyak. Hal itu dipicu oleh standar nilai kelulusan (SKHU) murid SD di lingkungan sekitar Tamalanrea dan Biringkanaya yang susah memenuhi syarat nilai standar yang ditetapkan dinas pendidikan. "Makanya tahun kami mengusulkan ke dinas pendidikan agar menurunkan standar nilai SKHU menjadi minimal 7,75 dari nilai 8,00 yang diterapkan tahun lalu. Nilai 7,75 ini yang sekarang menjadi acuan untuk menerima siswa tapi itu pun mungkin masih terbilang berat," jelas Hasanuddin. Menurutnya, penurunan nilai tersebut bukan berarti menurunkan kualitas dari SMPN 12, melainkan karena memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar sekolah. Dengan penurunan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi lulusan SD di wilayah Tamalanrea dan sekitarnya menikmati di sekolah ini. Untuk wilayah Tamalanrea dan Biringkanaya, nilai rata- rata ijazah yang ditetapkan di SMPN 12 merupakan yang tertinggi. SMP 12 membuka enam kelas untuk kelas reguler masing-masing kelas menerima minimal 32 siswa atau sekitar 180-an siswa, sedangkan untuk tiga kelas internasional yang dimiliki sudah terisi penuh. Syarat kelulusan untuk diterima di SMP 12 ditentukan melalui ranking terbaik berdasarkan passing grade hingga kuota terpenuhi. Rumus penentuan lulus yakni hasil nilai rata-rata ujian nasional ditambah nilai rata-rata ujian tulis dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan IPA. Tes lainnya berupa baca tulis Al Wuran untuk siswa Muslim, serta tes iman dan takwa bagi yang non-Muslim. Ujian seleksi tes tertulis digelar Sabtu (5/7) pada pukul 08.00 wita hingga selesai. Jadwal pengumuman kelulusan akan dilakukan Senin (7/7) melalui media cetak. Pendaftaran ulang Senin-Selasa (7-8/7) mulai pukul 08.00-13.00 wita. Serta jadwal masa orientasi siswa (MOS) mulai 14 Juli mendatang. "Untuk proses pembelajaran tahun ini, pihak sekolah akan melakukan gebrakan dengan pembinaan khusus bimbingan belajar berupa tambahan jam pelajaran bagi siswa kelas tiga dengan mempercepatnya mulai Agustus mendatang, agar tingkat kelulusan siswa minimal 99 persen dapat dicapai," tambah Hasanuddin. Sementara Kepala SMP 6, Alimuddin, mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan passing grade yang sudah ditetapkan oleh dinas pendidikan. "Wajar kalau banyak orangtua yang kecewa dengan tingginya batas minimal nilai yang ditetapkan. Tapi kami tidak bisa mengubah kecuali dinas pendidikan kota yang mengubahnya," kata Alimuddin. Seperti halnya SMP 12 dan SMP 8, kuota untuk sekolah bertaraf internasional di sekolah ini juga sudah terisi melalui seleksi khusus, bulan lalu. Berakhir Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin diagendakan memantau perkembangan pendaftaran penerimaan siswa baru untuk tingkat SMA dan SMK unggulan se Kota Makassar yang berakhir hari ini. Pendaftaran SMA/SMK unggulan yang dimulai pada 30 Juni lalu berakhir hari ini. Sementara mereka akan menggelar ujian serentak pada tanggal 5 Juli di sekolah masing-masing tempat mereka mendaftar. Sedang untuk SMP dan SMA reguler, pendaftaran juga berlangsung mulai tanggal 30 Juni hingga Jumat (5/7) besok . Namun pelaksanaan ujian mereka berbeda, untuk SMP ujian tanggal 7 Juli sedang SMA tanggal 8 Juli. Didampingi Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Makassar, Suwardi, Natsir menjelaskan, bagi siswa SMA yang tidak lulus diberi kesempatan mendaftar di SMP reguler yang memiliki standar nilai mulai 6,0 hingga 6,5. Selain itu, siswa tersebut diwajibkan membawa surat keterangan dari sekolah asal dengan melampirkan nilai ujian sekolah dan ujian nasional serta surat keterangan yang menyatakan sementara mengikuti ujian paket B. Tidak hanya itu, sekolah tempat mereka mendaftar harus menyiapkan surat pernyataan siap mundur jika siswa tersebut tidak lulus paket B. Ditanya mengenai anjloknya nilai ujian IPS siswa SMP dan SMA, Natsir menjawabnya diplomatis. Menurutnya, anjloknya nilai ujian siswa karena mata pelajaran yang diujiankan bertambah sementara jumlah harui ujian tidak bertambah, mereka ujian tetap tiga hari dengan mata pelajaran yang padat. "Itu bisa dibayangkan. Mata pelajaran makin banyak tapi jumlah hari tetap tiga hari. Itu sebabnya siswa kurang mampu melakukan hal maksimal," kata mantan Kepala SMA Negeri Makassar 2 ini.

--
Tribun Timur, Makassar
www.tribun-timur.com

Ask the Tribun Timur Editor
dahlandahi.blogspot.com