Monday, July 7, 2008

Pilkada Wali Kota Makassar, Calon PKS, Golkar, PDK, Demokrat, dan Calon Independen

Peta pertarungan di Pilkada Makassar mulai kelihatan. Calon dari PKS, Halim Razak dan Jaffar Sodding, sudah mendaftar di KPU Makassar, Senin (7/7/08) ini. Pasangan tersebut merupakan pasangan pertama yang secara resmi mendaftar.
Dua pasangan lainnya, Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur (IASmo) yang diusung Golkar Makassar, PDIP, dkk serta Idris Manggabarani-Adil Patu (PDK, Demokrat, dkk), akan menyusul. Sementara calon PPP Makassar, Ridwan Musagani, masih harus ditunggu perkembangannya.
Sementara itu, beberapa calon independen masih berlomba memenuhi persyaratan dukungan minimal. Beberapa calon potensial masih kekurangan sekitar 5.000 sampai 10 ribu surat dukungan lagi.

Berikut headline surat kabar Tribun Timur edisi Senin, 7 Juli 2008:
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=86611&jenis=Front

Senin, 07-07-2008 
Halim-Jafar Pendaftar Pertama Pemilu Wali Kota
Diantar Massa PKS dan Koalisi Partai Pengusuang, Halim- Jafar Naik Truk Tronton ke KPU Makassar; Idris-Adil Daftar 10 Juli, Ilham-Supomo 12 Juli; Ridwan-Irwan Paturusi Sudah Ambil Formulir
 
Makassar, Tribun - Pasangan Halim Abd Razak-Jafar Sodding menjadi pendaftar pertama sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Minggu (6/7).
Pasangan yang diusung koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Partai Merdeka, PNBK, PNI Marhaenisme, dan Partai Sarikat Indonesia (PSI) ini datang ke KPU dengan menggunakan mobil truk tronton.
Sekitar 1.000 pendukung pasangan ini, sebagian besar mengenakan atribut PKS.
 
"Ini adalah bagian dari kejutan yang pernah kami janjikan.
Masih akan ada kejutan-kejuatan berikutnya," kata Jafar usai mendaftar di KPU Makassar.
Partai pengusung Halim-Jafar mengantongi 15,82 persen suara dengan rincian PKS 13,06 persen (lima kursi), Partai Merdeka 0,94 persen, PNBK 0,69 persen, PNI Marhaenisme 0,52 persen, dan PSI 0,62 persen.
Sementara pasangan yang diusung Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Demokrat, dan Partai Patriot Pancasila, Idris Manggabarani-Adil Patu (idial), akan mendaftar pada 10 Juli nanti.
Kemudian disusul oleh pasangan yang diusung Golkar, PDIP, PBB, PBR, dan PDS, Ilham Arief Sirajuddin- Supomo Guntur (IASmo) pada 12 Juli.
Kedua pasangan ini juga menjanjikan mendaftar dengan diantar secara meriah oleh ribuan pendukung mereka masing-masing.
"Insya Allah, teman-teman dari partai pengusung dan simpul-simpul pendukung kami dari berbagai wilayah akan mengantar paket idial ke KPU," kata juru bicara tim Adil Patu, Syamsu Rizal MI.

Diantar Kader
Sejak pukul 11.00 wita, sekitar 1.000-an simpatisan PKS, PNBK, Partai Merdeka, PSI, dan PNI Marhaenisme, sudah berkumpul di halaman Masjid Nurul Aliyah, kompleks Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulsel, Jl Pelita Raya, Makassar.
Jafar tiba sebelum salat Lohor. Sedangkan Halim yang datang menggunakan mobil Toyota Alphard hitam tiba saat hampir seluruh simpatisan menggelar salat berjamaah di masjid tersebut.
Usai salat, pasangan ini kemudian mengendarai truk tronton yang biasa digunakan untuk mengangkut beras menuju kantor KPU Makassar di Jl Toddopuli Raya, Makassar. Di atas truk seluruh pimpinan parpol pengusung berdiri dan berorasi sambil meneriakkan yel- yel Halim-Jafar.

Dalam perjalanan menuju KPU, iring-iringan kendaraan roda dua dan empat sempat membuat arus kendaraan di Jl AP Pettarani melambat. Kibaran bendera PKS dan partai pengusung lainnya menambah semarak suasana Minggu siang kemarin.

Tidak Muluk-muluk
Pasangan Halim-Jafar mengaku tidak akan muluk-muluk menjanjikan rakyat Makassar bila terpilih sebagai orang nomor satu dan nomor dua di Makassar periode 2009- 2014.
Keduanya hanya berjanji melanjutkan program Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang yaitu pendidikan dan kesehatan gratis.
Selebihnya, mereka berjanji menciptakan lingkungan yang sehat bagi seluruh warga Makassar dengan cara pengadaan air bersih yang memadai di seluruh Kota Makassar.
Argumen yang dilontarkan Halim, bila masyarakat mengonsumsi air bersih, maka mereka akan hidup dengan sehat dan dapat bekerja dengan baik.
Sebaliknya bila kualitas air yang dikonsumsi tidak memadai, akibatnya akan buruk bagi kesehatan masyarakat.
"Bila semua bisa terealisasi, Insya Allah masyarakat akan hidup dengan sejahtera," kata Halim, yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) ini.
Ketua DPC PKS Kota Makassar, Muhammad Taslim, mengatakan, upaya mengulur waktu mendeklarasikan pasangan Halim-Jafar merupakan salah satu strategi partainya untuk memenangkan pasangan tersebut.
"Sebenarnya sejak satu bulan lalu kami sudah menggadang-gadang pasangan ini. Demikian pula dengan koalisi partai pengusungnya. Cuma sekarang baru kita munculkan agar memberi kejutan bagi pasangan lain," kata Taslim.
Sedangkan Jafar menambahkan, keputusan memilih Halim sebagai calon wali kota juga merupakan salah satu strategi partainya untuk memenangkan pemilihan wali kota mendatang.
"Kita akan solid dari sekarang sampai selesai nanti. Strategi kami mendatangi rumah-rumah warga menawarkan visi misi dan figur. Jika ini bisa dilaksanakan dengan baik, kita akan menang," kata mantan Ketua DPC PKS Makassar yang juga Wakil Ketua DPRD Makassar ini.
Jafar juga mengatakan bahwa ia tidak ingin membuat akronim dari namanya dan Halim. Ia khawatir jika dibuat akronim, akan rawan diplesetkan oleh orang lain.

Komitmen Idial
Pasangan idial menyatakan kesiapannya merealisasikan aspirasi buruh, termasuk penetapan upah minimum kota (UMK) Rp 950 ribu.
Aspirasi lain yang mengemuka dari pasangan ini adalah upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp 740 ribu dan pelayanan jaminan sosial tenaga kerja bagi seluruh buruh juga siap direalisasikan.
Idris menyatakan itu dalam orasinya di acara Deklarasi Forum Federasi Serikat Buruh di Restoran Pualam Lantai I, kemarin.
Ia mengatakan, kesejahteraan buruh itu sudah menjadi kewajiban pemerintah sehingga perlu diakomodir. Hadir pula Ketua Partai Patriot Pancasila Sulsel Diza Rasyid Ali, elite PDK Makassar, dan sejumlah pimpinan serikat pekerja yang tergabung dalam federasi ini.

Militansi Kader
Sedangkan Ilham Arief Sirajuddin mengingatkan seluruh kader Golkar tetap waspada dan bekerja keras menghadapi Pemilu Wali Kota Makassar.
Hal ini disampaikan Ilham ketika berbicara di hadapan sekitar 200 peserta pembekalan dan pengendali lapangan tim IASmo Golkar di sekretariat Golkar Makassar, Jl Lasinrang, Makassar.
"Semua kandidat adalah lawan berat sehingga dibutuhkan militansi dan kerja keras untuk mencapai kemenangan," kata Ketua DPD II Golkar Makassar ini.
Ini adalah konsolidasi pertama Ilham dengan kader Golkar setelah mendapat lawan resmi. "Kader Golkar jangan terlena dengan wacana bahwa kita sementara unggul berdasarkan hasil survei. Seluruh kader maupun tim dan relawan tetap waspada dan aktif menjaga konstituennya," lanjut Ilham.
Selain Ilham, Ketua Bappilu Golkar Makassar, Zainuddin Sardjimin dan Farouk M Betta (sekretaris) juga menjadi pemateri.

Ridwan Musagani
Pasangan Ridwan-Irwan merancang jadwal pendaftaran ke KPU Makassar, Rabu (9/7). Agenda dan teknis pendaftaran sekaligus deklarasi partai pengusung dan pasangan calon dibahas di kediaman Ridwan, Jl Arief Rate, Makassar, tadi malam.
Hadir dalam rapat teknis tersebut adalah Irwan, mantan legislator Golkar Andi Patarai Wawo, dan Ketua DPC PPP Makassar terpilih Mardju Chair.
Sejumlah elite partai pengusung seperti Partai Syarikat Islam (PSI), Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI), dan sejumlah partai nonparlemen lainnya, juga hadir.
Ridwan mengatakan, usai deklarasi, pihaknya langsung menuju kantor KPU Makassar dengan diawali salat Lohor di Masjid Panakukang.

Pasangan ini mengakronimkan namanya dengan dua huruf RI (Ridwan-Irwan). "Karena akronimnya RI yang bisa dimaknai dengan negara kesatuan maka warna yang dipopulerkan, baik atribut dan kaos, berwarna merah putih," kata Tim Media RI Andi PataraiWawo.
Ditanya apa saja partai pengusung selain PPP, Patarai belum mau menyebutkan. "Nanti kita lihat di KPU, kita sepakat merahasiakan dulu," kata aktivis Pemuda Panca Marga ini.
Belum Lengkap
Kendati dari sisi dukungan suara partai sudah memenuhi syarat, namun KPU Makassar menyatakan berkas pasangan Halim-Jafar belum lengkap.
Masing-masing partai pengusung tidak melampirkan surat keputusan dari dewan pimpinan pusat (DPP) mereka.
"Syarat ini mutlak harus ada dan dilampirkan saat perbaikan nanti," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pendaftaran Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar, Pahir Halim.
Dokumen lain yang belum dilengkapi antara lain, pas foto, visi misi, daftar kekayaan, dan daftar nama-nama tim sukses.

Berikut adalah headline Tribun Timur, Makassar, edisi Minggu, 6 Juli 2008, terkait berita yang sama:

http://www.tribun-timur.com/view.php?id=86443&jenis=Front
Minggu, 06-07-2008 
3 Paket Resmi Calon Wali Kota Makassar
Ditetapkan PKS, Halim Razak-Jafar Sodding Langsung Daftar ke KPU Hari Ini; Idris Manggabarani: Ini Pasangan Maut; Hasil Verifikasi PPK, Tak Satupun Calon Independen Penuhi Syarat; KPU Beri Waktu Perbaiki Dukungan
 
Makassar, Tribun - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi menetapkan pengusaha Halim Abd Razak sebagai calon Wali Kota Makassar dan Jafar Sodding sebagai calon wakil wali kota.
 
"Kita sementara membahas persiapan deklarasi. Kemungkinan besar digelar dalam dua atau tiga hari ke depan," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS Kota Makassar, M Taslim, kepada Tribun, Sabtu (5/7), di Makassar.
PKS berkoalisi dengan PKPB melalui jalur norparlemen. Kedua partai memiliki suara sah hasil Pemilu 2004 sebesar 16 persen sehingga memungkinkan mengusung paket calon wali kota/wakil wali kota.
Dengan penetapan calon oleh koalisi PKS-PKPB, sudah tiga paket calon yang dipastikan bisa mengikuti pemilihan wali kota.
Sebelumnya, duet Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur (IASmo) yang diusung Golkar, PBB, PBR, resmi mendelarasikan diri kemudian disusul duet usungan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)-Partai Demokrat, Idris Manggabarani-Adil Patu (Idial).
Sementara satu calon lainnya, Ridwan Syahputra Musagani, hampir pasti menggandeng Irwan Paturusi sebagai calon wakilnya.
Namun figur yang diusung oleh PPP ini masih menunggu koalisi dari partai lain karena persyaratan jumlah kursi minimal di DPRD Makassar belum terpenuhi.

Alasan PKS
Dihubungi via ponsel di Jakarta, Ketua DPW PKS Sulsel, Nadjamuddin Marahamid, membenarkan, DPP PKS sudah merestui paket Halim-Jafar.
Menurut Nadjamuddin, banyak pertimbangan yang dijadikan dasar DPP hingga memilih menetapkan Halim sebagai calon 01 partainya.
Awalnya PKS menyodorkan sejumlah figur ke DPP. "Dari sekian banyak figur yang disodorkan, DPP memilih Pak Halim dengan berbagai pertimbangan," katanya.
Tapi intinya, lanjut Nadjamuddin, hanya Halim yang melakukan komunikasi intensif dengan DPP PKS. "Yang namanya komunikasi politik itu tidak bisa hanya satu dua kali. Nah yang lanjut hanya Pak Halim. Tapi bukan cuma itu, kita juga sudah pelajari figur beliau dengan baik," ujarnya.
Menurut Nadjamuddin, PKS memang tidak melakukan survei ke Halim seperti partai lain yang menggunakan lembaga survei.
Namun PKS, mempelajari betul peta dukungan suara Halim di Pemilu DPD 2004 lalu. "Kami juga menghubungi orang-orang dekat beliau (Halim) menanyakan kepribadian dan peta dukungannya. Kita berharap pilihan inilah yang terbaik untuk masyarakat Makassar," katanya.
Kepada figur lain yang mendaftar di PKS, Nadjamuddin menyampaikan terima kasih. Menurutnya, tidak dipilihnya mereka bukan karena mereka tidak berkualitas.
"Sekali lagi, ini tergantung komunikasi politik dengan DPP . Kewajiban kita di daerah hanya memperlajari dan merekomendasikan figur ke DPP dan di sana yang menetapkan," tambahnya.
Sedangkan Sekretaris DPW PKS Sulsel, Ariady menjelaskan, salah satu figur yang pernah digadang PKS adalah Ketua Fraksi Golkar di DPRD Makassar, Haris Yasin Limpo.
Namun, adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ini menolak secara halus untuk maju di Pilawalkot Makassar.
Suara Riil
Taslim menjelaskan, suara riil PKS di Makassar lebih 79 ribu. Berdasarkan pengalaman, setiap kader PKS mampu menarik simpati maksimal 10 orang. "Apalagi kita sudah galakkan gerakan sejuta kartu anggota di Makassar," ujarnya.
Sedangkan Ketua DPW PKPB Sulsel Tadjuddin Renreng mengaku suara PKPB di Makassar mencapai 11.500. "Itu yang terdaftar di KPU sebagai suara sah kami di Makassar," tegasnya. Sementara Halim, pada Pemilu DPD 2004 lalu memiliki suara di Makassar mencapai lebih 30 ribu.
Siap
Dihubungi terpisah, Halim mengaku sudah dihubungi Nadjamuddin terkait penetapan namanya sebagai calon wali kota dan siap mengembang amanah tersebut.
"Ini merupakan amanah dan kejutan bagi saya. Saya sementara mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk untuk kelenglapan adminustrasi," kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) ini.

Pasangan Maut
Idris Manggabarani menyambut baik lahirnya pasangan Halim-Jafar. Ia menilai pasangan ini sebagai pasangan maut yang perlu diwaspadai.
"Saya kira pasangan ini cukup ideal juga untuk bersaing sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota. Mereka itu adalah teman-teman saya juga," kata Idris kepada Tribun, tadi malam.
Menurut Idris, dengan hadirnya Halim-Jafar menandakan bahwa di Makassar ini banyak orang yang bisa memimpin Kota Makassar lima tahun ke depan.
Mengenai tingkat persaingannya, Wakil Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) ini menyatakan, kemungkinan hasilnya adalah imbang karena semua kontestan memiliki pendukung yang signifikan.


Calon Independen
KPU Makassar menerima seluruh hasil verifikasi faktual empat kandidat pasangan wali kota-wakil wali kota dari jalur independen, tengah malam tadi.
Hasilnya, tak satupun kandidat yang memenuhi syarat minimal dukungan yang disyaratkan KPU. Dari keempat kandidat perseorangan yang telah menjalani verifikasi faktual di 14 kecamatan, pasangan Firmansyah Mappasawang-Kasma F Amin tercatat paling paling tinggi dukungannya yang memenuhi syarat.
Jumlah dukungan Firmansyah-Kasma yang memenuhi syarat mencapai 34.640 dukungan. Disusul pasangan Ilham Alim Bachrie-Herman Handoko dengan jumlah dukungan yang memenuhi syarat 33.946 dukungan.
Pasangan Iriantosyah Kasim DM -Razak Jalle berada di urutan ketiga dengan jumlah dukungan yang memenuhi syarat mencapai 33.730.
Sedangkan pasangan Muh Akbar Amir-Syarifuddin Dg Punna hanya memenuhi 13.619 dukungan. Berdasarkan pengumuman KPU Kota Makassar No 270/05/P.KWK- MKS/V/2008 di media cetak 22 Mei lalu, disebutkan bahwa jumlah dukungan minimal yang dipersyaratkan untuk Kota Makassar bagi setiap pasangan bakal calon sebesar 1.310.214 jiwa per 29 April 2008 adalah tiga persen atau 39.306 pendukung.
Jika didasarkan pada syarat minimal tersebut, disebutkan bahwa tidak satupun pasangan kandidat dari jalur perseorangan yang memenuhi syarat verifikasi.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Verifikasi Faktual KPU Kota Makassar, Maqbul Halim, mengatakan setelah dilakukan verifikasi faktual di tingkat kecamatan, selanjutnya akan dilakukan verifikasi administrasi yang akan dilakukan oleh KPU Kota Makassar.
"Kalau dilakukan verifikasi administrasi, bisa jadi jumlah dukungan para kandidat ini malah akan berkurang. Karena bisa jadi ada dukungan dari luar daerah atau dukungan ganda," kata Maqbul.
Dihubungi terpisah, Ketua KPU Kota Makassar, Zulkifli Gani Ottoh, menjelaskan, setelah dilakukan verifikasi faktual, KPU memberi kesempatan kepada masing- masing kandidat untuk melakukan perbaikan selama tujuh hari.
"Kami memperlakukan antara kandidat yang melalui jalur perseorangan dengan jalur partai sama dan adil. Pasangan dari jalur partai juga akan diberi kesempatan memperbaiki dokumennya jika tidak memenuhi syarat verifikasi," kata Zulkifli.
Zulkifli merujuk pada UU No 12 Tahun 2008 Pasal 60 ayat 3 a yang memberi kesempatan kepada masing- masing kandidat untuk melengkapi berkasnya.
"Pada saat mendaftar nanti di KPU, kami akan jelaskan kekurangan mereka dan memberi kesempatan untuk memperbaikinya," ujar Zulkifli.

--
Tribun Timur, Makassar
www.tribun-timur.com

Ask the Tribun Timur Editor
dahlandahi.blogspot.com

1 comment:

  1. Pemerintahan Bersih, Makassar sejatera http://idial-care.we.bs/

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...