Wednesday, June 30, 2010

Di Medan Tapi Ikan Bakar Papua

Berjejeran warung di sepanjang Jl Ring Road, tepi Kota Medan. Macam-macam rupanya. Namanya pun dahsyat punya.

Ada bakso granat. Bakso gepeng. Ayam penyet.

Sate padang dan mie aceh tak terbilang. Masakan Padang apalagi.

Yang aneh: Ikan Bakar Papua. Penasaran saya. Apanya yang Papua. Ikan dari Papua? Jauh benar berenangnya.

Khas Papua? Belum pernah saya mendengarnya.

Apanya yang Papua? Di Medan pula. Kenapa harus menjual Papua?

Saya lihat daftar menu. Tidak ada, misalnya, ikan bakar koteka. Papua benar-benar hanya nama.

"Kami pernah jualan di Papua, Bang," begitu kata salah satu pengelola warung dengan sekitar 25 meja ini.

Itu saja alasannya: Penjualnya, yang orang Medan, pernah buka warung ikan bakar di Papua. Ilmu bakar-membakar ikan diperoleh di Papua, diterapkan di Medan.

Mestinya bernama Ikan Bakar Papua-Medan.

Di Makassar, ada warung padang yang sukses dengan nama "17 Provinsi".

Pemiliknya, seorang yang gemuk, memberi nama begitu karena ia sudah berjualan di 17 Provinsi.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

2 comments:

  1. Saya kalau pergi ke jakarta , setiap tahun, makan ikan bakar terus. Pertama karena di Indonesia ada ikan-ikan enak betul dan karena saya cinta pada ikan bakar.
    Salam kenal

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...