Thursday, August 26, 2010

Pasar Senggol yang Tetap Menyenggol

Selalu bikin macet setiap malam. Pasar Senggol di Jl Cenderawasih, Makassar, tetap memiliki pembeli yang antusias di tengah kepungan pasar modern.

Pasar Senggol, seperti namanya, sangat padat pembeli. Karena ramai itulah terjadi senggol-senggolan.

Tumbuh alamiah tanpa sentuhan pemerintah, pasar ini memanfaatkan sisi jalan yang ramai.

Berjejerlah di sana lapak-lapak darurat penjual pakaian, sandal, sepatu, dan aneka peralatan dapur dan rumah tanga.

Dulu begitu, sekarang juga begitu. Tambah ramai, kian antusias, semakin ramai, makin macet jalannya. Makin ramai makin senggol-senggolan.

Pasar itu, seperti pasar tradisional lainnya, selalu becek, bau, dan gerah. Tidak ada label harga. Siapa yang lihai menawar dia yang menang. Tapi itu dia: ada saja pembelinya.

Akhirnya: pasar modern yang necis dan wangi punya pasar sendiri, demikian pula pasar tradisional yang bau dan senggol-senggolan.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...