Wednesday, December 1, 2010

Wikileaks, Menuju Tradisi Lisan

Tradisi tulisan satu tahap lebih tinggi dari tradisi bicara. Ketika skandal demi skandal diungkap Wikileaks, surat kabar Inggris, The Guardian, menulis kekhawatiran ini: kita akan mundur ke tradisi lisan.

Wikileaks adalah nama situs wikileaks.org. Nama ini populer akhir-akhir terkait isi situs tersebut yang menghebohkan.

Wikileaks mempublikasikan ratusan ribu dokumen Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, belasan ribu di antaranya berupa kawat (tertulis).

Kawat-kawat itu bersifat rahasia. Antara lain memuat berbagai percakapan dan perintah AS kepada aparaturnya di seluruh dunia.

Di antara sekian ratus ribu dokumen, publikasi mengenai rahasia terkait Iran, Irak, Israel, Korea Utara, maupun Afganistan termasuk yang mendapat sorotan luas media internasional.

Rahasia terkait Indonesia juga ada di sana dalam bentuk kawat rahasia Deplu AS.

Kawat-kawat yang terbongkar itu dikhawatirkan akan memberi ide kepada AS dan negara-negara lain di dunia untuk meninggalkan tradisi berkirim surat atau kawat dan mencari terbosan dengan berkomunikasi secara lisan.

Kalau itu yang terjadi, dunia melangkah mundur menuju tradisi lisan.


Lihat:
http://m.guardian.co.uk/ms/p/gnm/op/sjsikOj8W-RWCN7UW24NA7A/view.m?id=15&gid=commentisfree/2010/nov/30/wikileaks-historians-diplomats&cat=commentisfree

Dahlan Dahi

dahlandahi.blogspot.com
tribun-timur.com
tribun-medan.com
tribunnews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...