Tahun 1833, ketika surat kabar Sun terbit pertama kali di New York, bisnis model surat kabar berubah drastis, suatu bisnis model yang terancam bubar pada era internet setelah bertahan lebih 150 tahun.
Sun menjual koran seperenam lebih murah dari koran terdahulu. Surat kabar kriminal dan human interest story ini mendorong pertumbuhan sirkulasi dan berharap pada pendapatan iklan. Model bisnis inilah yang bertahan sampai kemudian internet menghancurkannya.
Internet menyerang dua sisi pendapatan dari model bisnis ini: sirkulasi dan iklan sekaligus. Masalahnya, menurunnya pendapatan iklan dan sirkulasi tidak sebesar pertumbuhan iklan online. Kalau pun tumbuh, iklan online tidak lari ke website surat kabar melainkan ke website populer seperti Google dan Facebook.
Pertanyaannya, bagaimana bisnis model surat kabar di era internet? Macam-macam dan semua masih dalam tahap uji coba, belum ada yang benar-benar meyakinkan.
Bisnis model baru itu kira-kira begini:
1. Koran gratis, pendapatan dari iklan
2. Koran tutup, sepenuhnya masuk ke online
3. Koran tetap jalan, online mulai digarap tapi akses berita sepenuhnya gratis
4. Koran jalan, online berbayar (berbayar seluruhnya, sebagiannya saja, atau beberapa berita saja yang gratis)
5. Koran jalan, online jalan, gali sumber pendapatan lain (menggarap event, misalnya).
Selengkapnya:
http://www.economist.com/node/18904178
Sent from my iPad
Cara The Atlantic menyiasati era internet
ReplyDeletehttp://www.dahlandahi.com/2012/01/kasus-atlantic-bagaimana-media-print.html