Media tradisional menyikapi ini dengan:
1. Secara ekstrem tetap bertahan di media tradisional. Hanya sedikit media tradisional mainstream mengambil jalan ini
2. Bertahan di media tradisional yang besar nilai iklannya sembari mempersiapkan media online. Kebanyakan media mainstream menempuh jalan ini. Media online diangap belum menarik karena secara jumlah maupun persentase, iklan online hanya secuil kotoran kuku.
3. Menutup media tradisional dan bermigrasi ke domain media online. Cukup banyak media tradisional di Eropa dan Amerika Serikat, terutama yang bukan media massa mainstream, menempuh jalan ini
4. Mengembangkan media tradisional sama pentingnya dengan media online. Jarang media massa mainstream di Indonesia melihat jalan ini.
Jalan keempat itu merupakan The Atlantic Ways. Cara The Atlantic meraih sukses luar biasa walaupun pada mulanya tidak gampang.
Dalam kasus The Atlantic, modal dan keterampilan penting, tapi yang terpenting adalah kepemimpinan. Simak selengkapnya: The New York Times
No comments:
Post a Comment