Dahlan Dahi
Ikuti berita PON Riau di sini
Sumber: TRIBUNnews.com
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kisruh sepakbola ternyata bukan hanya di level pusat saja, dualisme kompetisi serta dualisme PSSI. Ternyata kisruh di level atas tersebut merambat ke bawah hingga ke pelaksanaan PON XVIII di Riau.
Seperti diketahui, dua tim asal Kalimantan yakni tim Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan berebut untuk masuk ke babak penyisihan. Sedangkan Jawa Barat dan Jambi memiliki dua kontingen untuk sepakbola ini.
Kaltim dan Kalsel ribut karena Kalsel melaporkan Kaltim menggunakan dua pemain profesional. PSSI dibawah pimpinan Djohar ARifin mendikualifikasi Kaltim. Kaltim tak terima dan mengajukan banding ke BAORI. Kaltim pun menang.
Sedangkan tim Jawa Barat terbagii dua yakni tim satu dibawah PSSi Djohar dan PSSI La Nyalla. Begitu juga dengan Jambi. Dua propinsi ini memailiki pengprop sepakbola yang terbagi dua. Tim yang dikirim ke PON pun dua tim.
Permasalahan yang berlarut - larut ini membuat publik tak tau pasti tim mana yang akan mengikuti babak penyisihan sepakbola tersebut. Apalagi babak penyisihan hari ini akan dimulai secara serentak di tiga lokasi yakni di Rengat, Kunasing dan Bangkinang.
Rabu sore (5/9) KONI Pusat, Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dan PB PON menggelar rapat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Usai rapat secara tegas dikatakan Kaltim lah yang masuk ke babak penyisihan sepakbola grup A PON XVIII. Kaltim menggeser posisi Kalsel.
Ditegaskan juga, play off yang digelar pada Minggu (2/9) lalu sah dimana saat itu Kalsel tidak hadir. Ketidakhadiran ini pula yang membuat Kalsel tersingkir secara langsung.
"Paly off itu sah dan sesuai dengan aturan. Makanya Kalsel tersingkir. Kita sudah berpaya untuk fair," kata Sudirman, sekretaris BAORI.
Dia juga menegaskan semua cabang olah raga yang masuk dakam KONI harus tunduk dalam aturan BAORI. Bila dikatakan tidak tunduk, maka sebuah pengingkaran.
Hasil rapat ini jelas berbeda dengan rapat manager meeting yang digelar PSSI Pusat sebelumnya di sejretariat PB PON. Saleh Mukadar, wakil sekretaris PSSI yang hadir saat itu mengatakan PSSI tidak pernah tunduk dengan aturan BAORI. Saleh juga menegaskan yang masuk ke babak penyisihan adalah Kalsel.
Tim Jabar dan Jambi juga dipastikan yang masuk adalah yang sesuai dengan keputusan BAORI.
Jelas kisruh sepakbola ini tak pernah berujung. Seperti di level pusat saat ini. Keributan sepakbola ini pun membuat permasalahan PON bertambah.
AKibatnya, seorang warga pun ketus menyikapi permasalahan ini. "Bikin ribut aja sepakbola ini. Selalu ribu. Maunya tak usah di pertandingkan lagi," kata Adi, dengan ketus dan kesal akibat permasalahan sepakbola ini.
Polisi Selidiki Robohnya Atap Stadion Tenis
Korban Robohnya Atap Venue Tenis PON Bernama Atin dan Cimo
Parkir Stadion Tambusai Belum Selesai
Penerbangan Kloter Pertama Kalbar Delay
Haryanto Nyerah Selesaikan Gerbang Main Stadion Sebelum PON
Gardu Listrik Arena Menembak Masih Berbahaya
Ikuti berita PON Riau di sini
Sumber: TRIBUNnews.com
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kisruh sepakbola ternyata bukan hanya di level pusat saja, dualisme kompetisi serta dualisme PSSI. Ternyata kisruh di level atas tersebut merambat ke bawah hingga ke pelaksanaan PON XVIII di Riau.
Seperti diketahui, dua tim asal Kalimantan yakni tim Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan berebut untuk masuk ke babak penyisihan. Sedangkan Jawa Barat dan Jambi memiliki dua kontingen untuk sepakbola ini.
Kaltim dan Kalsel ribut karena Kalsel melaporkan Kaltim menggunakan dua pemain profesional. PSSI dibawah pimpinan Djohar ARifin mendikualifikasi Kaltim. Kaltim tak terima dan mengajukan banding ke BAORI. Kaltim pun menang.
Sedangkan tim Jawa Barat terbagii dua yakni tim satu dibawah PSSi Djohar dan PSSI La Nyalla. Begitu juga dengan Jambi. Dua propinsi ini memailiki pengprop sepakbola yang terbagi dua. Tim yang dikirim ke PON pun dua tim.
Permasalahan yang berlarut - larut ini membuat publik tak tau pasti tim mana yang akan mengikuti babak penyisihan sepakbola tersebut. Apalagi babak penyisihan hari ini akan dimulai secara serentak di tiga lokasi yakni di Rengat, Kunasing dan Bangkinang.
Rabu sore (5/9) KONI Pusat, Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dan PB PON menggelar rapat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Usai rapat secara tegas dikatakan Kaltim lah yang masuk ke babak penyisihan sepakbola grup A PON XVIII. Kaltim menggeser posisi Kalsel.
Ditegaskan juga, play off yang digelar pada Minggu (2/9) lalu sah dimana saat itu Kalsel tidak hadir. Ketidakhadiran ini pula yang membuat Kalsel tersingkir secara langsung.
"Paly off itu sah dan sesuai dengan aturan. Makanya Kalsel tersingkir. Kita sudah berpaya untuk fair," kata Sudirman, sekretaris BAORI.
Dia juga menegaskan semua cabang olah raga yang masuk dakam KONI harus tunduk dalam aturan BAORI. Bila dikatakan tidak tunduk, maka sebuah pengingkaran.
Hasil rapat ini jelas berbeda dengan rapat manager meeting yang digelar PSSI Pusat sebelumnya di sejretariat PB PON. Saleh Mukadar, wakil sekretaris PSSI yang hadir saat itu mengatakan PSSI tidak pernah tunduk dengan aturan BAORI. Saleh juga menegaskan yang masuk ke babak penyisihan adalah Kalsel.
Tim Jabar dan Jambi juga dipastikan yang masuk adalah yang sesuai dengan keputusan BAORI.
Jelas kisruh sepakbola ini tak pernah berujung. Seperti di level pusat saat ini. Keributan sepakbola ini pun membuat permasalahan PON bertambah.
AKibatnya, seorang warga pun ketus menyikapi permasalahan ini. "Bikin ribut aja sepakbola ini. Selalu ribu. Maunya tak usah di pertandingkan lagi," kata Adi, dengan ketus dan kesal akibat permasalahan sepakbola ini.
Polisi Selidiki Robohnya Atap Stadion Tenis
Korban Robohnya Atap Venue Tenis PON Bernama Atin dan Cimo
Parkir Stadion Tambusai Belum Selesai
Penerbangan Kloter Pertama Kalbar Delay
Haryanto Nyerah Selesaikan Gerbang Main Stadion Sebelum PON
Gardu Listrik Arena Menembak Masih Berbahaya
No comments:
Post a Comment