Para terduga teroris itu masih sangat muda. Dua dari tiga terduga berusia 19 tahun. "Reputasi" mereka adalah menembak pos polisi, melempar granat, dan terlibat baku tembak dengan pasukan elite polisi Densus 88.
Sumber: TRIBUNnews.com
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO -- Kapolri Jenderal Timur pradopo mengatakan motif dari teror dan penembakan polisi di pos polisi oleh para tersangka teroris karena aksi balas dendam. Hal ini dijelaskannya di Solo, Sabtu (1/9/2012).
"Dari usia pelakunya jelas ini kelompok yang masih sangat baru. Motifnya untuk membalas dendam kepada polisi. Mengenai keterkaitan dengan kelompok teroris lain, kita masih akan terus melakukan pendalaman," ujarnya.
Lihat Juga: Kronologi Tembak Menembak di Solo
Ketiganya menjadi tersangka karena telah melakukan penyelundupan senjata api dan amunisi dari Filipina.
Selain itu, ketiganya juga menjadi eksekutor penembakan Pospam di Gemblegan, Serengan Solo, 17 Agustus 2012, pelemparan granat di Pos Gladag pada 18 Agustus 2012 dan pelaku penembakan di Pos Singosaren, 30 Agustus 2012.
Selain itu, berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian diketahui bahwa pelaku serangkaian penyerangan di Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran dan Pos Polisi di Solo merupakan kelompok baru.
Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo menyatakan, hal ini dapat diketahui dari usia pelaku yang relatif masih muda. Ketiga pelaku tersebut yakni tersangka teroris berinisial F yang berusia 19, M yang berusia 19 dan B berusia 24. (*)
-
Sabtu, 1 September 2012 17:19 WIBApalagi, aksi teror di Solo, terjadi berulang kali lantaran lemah dan lengahnya jajaran Badan Intelejen Negara (BIN).
-
Sabtu, 1 September 2012 17:13 WIBHal ini dilakukan unruk mencegah aksi terorisme kembali terjadi.
-
Sabtu, 1 September 2012 17:03 WIB(Polwan) ke-64, 1 September, kepolisian dalam suasana berduka, pasca tewasnya dua polisi di Solo akibat ditembak teroris
-
Sabtu, 1 September 2012 17:03 WIBWakil Ketua Komisi III DPR RI, Tjatur Sapto Edy, mengatakan, selain penambahan intelijen negara, pemerintah juga perlu
-
Sabtu, 1 September 2012 16:45 WIBAKSI teror yang terjadi di Solo Jawa Tengah diduga kuat dipicu adanya hal yang memicu kemarahan dari para pelakunya.
-
Sabtu, 1 September 2012 16:36 WIBBandara internasional Ahmad Yani, Semarang dijaga ketat petugas kepolisian bersenjata lengkap dan tentara berjaga di beberapa titik.
-
Sabtu, 1 September 2012 16:18 WIBselama ini intel Polri belum mampu berkontribusi di bidangnya antisipasi gangguan keamanan, termasuk aksi teror.
-
Sabtu, 1 September 2012 16:13 WIBPolisi harus respon ini secara proporsional, jangan sampai ada penetapan kondisi Siaga I tanpa perhitungan matang
-
Sabtu, 1 September 2012 15:58 WIBKapolri Jendral Polisi Timur Pradopo menyatakan, hal ini dapat diketahui dari usia pelaku yang relatif masih muda.
-
Sabtu, 1 September 2012 15:57 WIBpolisi pun menyita tiga buah magasin, 43 peluru kaliber 9 milimeter merk Luger, dan sembilan holopoint CBC.
-
Sabtu, 1 September 2012 15:29 WIBMencuatnya berbagai tindak kekerasan pada bulan Agustus 2012 ini, seperti konflik Sampang sampai aksi teror di Solo perlu segera ditangani.
-
Sabtu, 1 September 2012 13:55 WIBPihak Kepolisian membutuhkan waktu hingga dua pekan untuk mengungkap serentetan teror penyerangan
-
Sabtu, 1 September 2012 13:50 WIBPolisi berhasil mengungkap pelaku teroridi Solo setelah melakukan pengembangan pasca tiga
-
Sabtu, 1 September 2012 13:41 WIBBerdasarkan hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian diketahui bahwa pelaku
No comments:
Post a Comment