Wednesday, January 2, 2013

Ramainya Iklan Baris Online di Indonesia

Dahlan Dahi

SEBELUM era internet, iklan baris (classified ads) seperti monopoli surat kabar. Jarang ada majalah bonafid mau menayangkan iklan baris karena harga iklannya yang murah. Tabloid demikian juga.

Surat kabar? Rasanya bukan surat kabar kalau tidak ada iklan baris. Bahkan, kekuatan surat kabar bisa dilihat dari jumlah iklan barisnya. Makin kuat surat kabar makin banyak iklan barisnya.

Sekarang asumsi itu masih berlaku, tapi entah beberapa tahun ke depan.

Internet sekarang memaksa dominasi surat kabar pada iklan baris berkurang drastis.

Masuklah ke kotak mesin pencarian Google. Ketik "iklan baris online". Per 2 Januari 2013 malam, muncul 114 juta hasil pencarian --suatu jumlah yang fantastis.

Memang masih muncul iklan baris surat kabar yang di-posting di portal masing-masing koran, tapi jumlahlah tidaklah seberapa dibandingkan dengan iklan baris online dari publisher non-surat kabar.

Di Amerika Serikat, revolusi iklan baris di dunia online dimulai dengan craigslists --portal nomor sembilan di Amerika Serikat pada peringkat Alexa.com, satu tingkat di atas situs microblogging populer, Twitter.

Website iklan online pada dasarnya ada dua jenis. Satu toko online dan satunya lagi website iklan online.

Pembeda utama dari dua jenis itu adalah transaksi. Toko online melayani pembelian dari user (pengunjung) ke toko online. Sedangkan portal iklan online hanya menayangkan iklan. Transaksi antara penjual dan pembeli secara langsung.

Tokobagus.com dan Berniaga.com adalah contoh website iklan online. Sedangkan berniaga.com dan bhineka.com adalah contoh tokoh online.

Banyak pemain asing di portal iklan online maupun toko online yang menyasar pasar Indonesia. Tokobagus.com adalah pemain lokal (tapi pendiri dan pemimpinnya sekarang bule dari Belanda), sedangkan berniaga adalah jaringan toko online Asia yang berbasis di Singapura.

Pepaya.com adalah toko online yang dihiasi huruf-huruf China. Olx.com dan Rakuten.com adalah contoh lain dari jaringan internasional.

Baca Juga:

1 comment:

  1. Kalau tidak sekarang kapan lagi?
    Ank muda Indonesia harus jadi pemain di negeri sendiri, spya tidak dikuasai asing terus.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...