Ini bukan pengalaman pribadi. Ini tentang sesuatu yang mengganggu kita semua.
Dua hari ini, beberapa orang (laki dan perempuan) terus menerus menelepon ke handphone.
Mereka memperkenalkan diri sebagai "Bank ....", menelepon ketika sedang rapat, sedang makan, sedang istirahat.
Mereka menawarkan kredit berbekal identitas saya di kartu kredit.
Setiap kali menelepon setiap kali saya bilang saya tidak butuh kredit.
Setelah itu mereka menelepon lagi.
Ini model pemasaran yang benar-benar tidak masuk akal.
Para sales itu menelepon ketika Anda tidak membutuhkannya. Tidak butuh salesnya tidak butuh kreditnya.
Siapa yang bisa menertibkan sales yang anarkis ini?
Apakah Densus 88? Atau pasukan antihuru-hara?
Dahlan Dahi
dahlandahi.com
TRIBUNnews.com
No comments:
Post a Comment