Sunday, August 4, 2013

Kuliner Galbi: Anak-anak Menyenangi Perubahan

Dari makanan yang dipilih ketika tersedia banyak pilihan, tercermin dengan jelas karakter orang tua dibandingkan anak-anak.

Saya rasa lebih 100 menu tersedia di foodcourt Mal Puri Indah, Jakarta, ini.

Saya perhatikan, sebagian orang tua cenderung mengulangi menu yang sama.

Anak-anak sebaliknya, terus mencoba.

Anak mencoba, melakukan sesuatu yang baru, dengan mencoba menu baru: baru karena desainnya atau baru karena namanya (nama berbahasa Inggris sepertinya lebih atraktif buat anak-anak).

Ada menu namanya Galbi. Saya lihat bahannya biasa saja: nasi, sayur kacang panjang, daging.

Kenapa Galbi menarik anak-anak? Karena dimasak di panci yang mirip piring (saat di atas kompor, masakan itu mengeluarkan bunyi letusan. Asyik, bukan?)

Cara memasaknya dan namanya yang berbau asing menarik perhatian anak-anak.

Mereka ingin mencoba sesuatu yang baru.

Nasi padang, rawon, soto betawi, sate madura ... Itu deretan nama-nama lama, karena itu tidak menarik perhatian anak-anak.

Kelak makanan itu akan punah.

Cobalah ubah nama dan desainnya --walaupun isinya tetap nasi padang atau sate madura.

Anak-anak menyenangi simbol, orang tua melihat substansi.


TRIBUNnews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...