Sunday, February 23, 2014

Rumah Sakit Rumah Gembira

Tuhan terasa dekat dengan rumah sakit karena banyak orang yang sedih.

Bila kita sedang sedih, kita susah, kita merasa lemah. Pada saat itulah Tuhan terasa dekat.

Ujian keimanan, kata seorang ahli agama, bukan pada saat kita lemah.

Tuhan terasa jauh, bahkan hilang, di tengah hinggar binggar musik riang gembira.

Tuhan terasa jauh bila kita merasa kuat, bila kita tidak membutuhkan bantuan dan pertolongan.

Tuhan seperti hanya milik orang-orang lemah.

Maka, kata pandai agama itu, bila Anda kuat, dan Anda tetap dekat dengan Tuhan, maka itu tanda iman Anda kuat.

Masuk ke rumah sakit seperti masuk ke alam lain, alam kesedihan. Di sana air mata, di sana orang meratap memohon bantuan.

Tidak di Siloam. Rumah sakit swasta ini mengubah konsep rumah sakit.

Bahwa rumah sakit adalah rumah gembira. Pasien dan keluarganya yang sedih justru harus dihibur.

Masuk lobi rumah sakit Siloam di Makassar seperti masuk mal. Ada toko roti. Ada toko buku. Ada piano. Musiknya mengalun, memancarkan suara indah ke seantero ruangan.

Musiknya piano, bukan lagu rock and roll. Mungkin karena itu Tuhan tetap terasa hadir di sana.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...