Tulisan ini berkaitan dengan HUT ke-4 Tribun Timur, Makassar. Dimuat di edisi cetak 9 Februari 2oo8. Pada HUT ini diluncurkan portal tribun-timur.com secara resmi melalui sebuah acara yang dihadiri lebih 500 undangan di Hotel Sahid Makassar. Acara dimeriahkan penyanyi Katon Bagaskara. Sabtu, 09-02-2008 |
tribun-timur.com |
Catatan HUT Ke-4 Tribun Timur |
KITA hidup dalam masyarakat yang mengalami perubahan secara cepat. Jenis kebutuhan masyarakat juga cepat berubah, demikian pula cara memenuhinya. Surat kabar, sebagai mana juga lembaga-lembaga bisnis lainnya, dituntut senantiasa memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan itu ia akan tetap eksis. Tapi bila gagal ia punah. Saya selalu mengutip Charles Darwin (12 Februari 1809-19 April 1882) ketika mengingatkan teman-teman kerja di kantor mengenai sengitnya persaingan. Kata ahli teori evolusi itu: "Bukan yang kuat yang bertahan hidup melainkan yang bisa menyesuaikan diri." |
Kuat bukanlah resep untuk bertahan. Perusahaan yang kuat hari ini bukan karena dia benar-benar kuat, melainkan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan. Masyarakat berubah, kebutuhannya berubah, cara memenuhi kebutuhannya pun berubah. Dulu orang senang membaca berita yang pajang-panjang. Sekarang, waktu membaca surat kabar menjadi sangat singkat. Dulu orang senang membaca pidato, sekarang tidak lagi. Kebutuhan akan berita berubah, begitu pula cara menyajikannya. Tribun Timur tumbuh sekitar 1.500 persen sejak kuartal kedua 2004 hingga kuartal terakhir 2007. Kami senang bukan saja karena angka pertumbuhan yang fantastis itu. Yang jauh lebih penting, Tribun Timur, isi maupun cara penyajiannya, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah. DALAM masyarakat yang berubah itu, ada satu kekuatan yang begitu dahsyat yang mendorong, menciptakan, dan mengarahkan perubahan. Bukan cuma perubahan di sini, di Makassar, tapi juga di dunia. Kekuatan yang dahsyat itu adalah teknologi informasi. Teknologi ini kita temukan di komputer maupun telepon selular (ponsel). Di sana ada juga internet. Pada 2007, sekitar 31,5 juta orang Indonesia menggunakan internet. Rata-rata tumbuh lebih tiga juta pengguna internet tiap tahun dalam 10 tahun terakhir. Pengguna internet di Singapura tumbuh 68 persen tapi jumlah pengguna hanya 2,4 juta. Pengguna internet di Indonesia hanya tumbuh 8,9 persen tapi mencapai 20 juta orang. Pengguna internet itu berusia 10-39 tahun. Mereka bersentuhan dengan internet di kafe, sekolah atau kampus, tempat kerja, dan rumah. Sampai dengan 20 tahun ke depan, generasi internet inilah yang akan mewarnai Indonesia. Melihat data-data internetworldstats.com pada 2007, dapatlah dikatakan bahwa jumlah pengguna internet merupakan sisi Indonesia yang membanggakan. Penetrasinya memang masih rendah, hanya 8,5 persen dari total populasi, jauh tertinggal dari bangsa-bangsa maju seperti Jepang (68,7 persen) atau bahkan Malaysia (60 persen). Tapi dibanding India, salah satu raksasa ekonomi dunia, penetrasi Indonesia lebih baik. Asia merupakan kawasan pengguna internet terbesar di dunia, 510 juta, mengalahkan Eropa dan Amerika Utara. Dari segi jumlah, pengguna internet Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia setelah Jepang dan Cina. Jumlah 31,5 juta pengguna internet di Indonesia memang bukan jumlah yang sedikit. Jumlah itu jauh lebih besar dari seluruh penduduk satu benua Australia. Juga lebih besar dari gabungan antara penduduk Malaysia dan Singapura. BAGAIMANA dengan Makassar? Dari segi jumlah belum terlalu fantastis. Data PT Telkom Makassar menyebutkan, layanan internet mencakup 15 ribu pelanggan yang mengakses via Telkomnet Instant dan 2.300 pelanggan yang mengakses internet melalui Speedy. Telkom menyiapkan 20 ribu satuan sambungan layanan (SSL) telepon Speedy untuk layanan internet selama 2008 ini. Fasilitas hotspot di Makassar, yang mulai diperkenalkan di Pantai Losari pada 27 Mei 2007, diperkirakan mendongkrak pengguna internet, baik melalui laptop maupun ponsel. Saat ini, hampir seluruh pusat perbelanjaan, hotel, rumah makan, dan kafe menyiapkan fasilitas hotspot, beberapa di antaranya gratis. Fasilitas hotspot juga sudah masuk ke kampus-kampus bahkan kantor partai politik. Hotspot mengubah gaya hidup sebagian warga Makassar. Di warung kopi, suasana berubah gara-gara hotspot: dari mengobrol saja menjadi mengakses internet. Di kampus, hotspot mengubah gaya hidup mahasiswa: dari keranjingan demo menjadi kecanduan internet. Kita sudah melihat kecenderungan global akibat pengaruh teknologi informasi, yang secara perlahan-lahan menyeret masyarakat Makassar. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, berkat hotspot, kota ini akan benar-benar menjadi "cyber city". BAGAIMANA Tribun Timur merespon perubahan tersebut? Sejak 24 September 2007, kami membentuk tim kecil untuk melakukan perubahan total terhadap isi (content) www.tribun-timur.com. Dulunya, kami hanya mengikuti kecenderungan surat kabar lain di Indonesia. Isi surat kabar Tribun Timur edisi cetak di-posting ke www.tribun-timur.com. Di Indonesia, hanya koran-koran besar di Jakarta, Kompas misalnya, yang menggabungkan isi print edition dengan edisi real time. Selebihnya, portal surat kabar hanya berisi berita-berita edisi cetak. Dengan menyajikan berita-berita real time, www.tribun-timur.com menjadi portal berita real time pertama di luar Jakarta. Sambutan masyarakat ternyata luar biasa. Di lingkungan Kompas Gramedia, inovasi Tribun Timur ini dijadikan model bagi seluruh koran daerah. Kami senang bahwa sebentar lagi koran lain di Makassar akan mengikuti langkah kami. Sang pemimpin memang selalu diikuti langkahnya. Pada ulang tahun yang keempat, 9 Februari 2008, ini, kami ingin menyatakan terima kasih kepada seluruh pembaca dan relasi bisnis. PT Indopersda Primamedia, holding Kompas Gramedia yang menaungi seluruh koran daerah Kompas Gramedia, menetapkan Tribun Timur sebagai koran terbaik 2007 dari sisi pertumbuhan financial, customer perspective, business procces, dan inovation. Portal Tribun, www.tribun-timur.com, merupakan salah satu inovasi kami untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Akhirnya, kata Darwin: "Bukan yang kuat yang bertahan hidup melainkan yang bisa menyesuaikan diri." Pembaca, kami memohon doa. Dengan doa kita semua, secara resmi kami luncurkan portal Tribun, www.tribun-timur.com. Semoga bermanfaat untuk masyarakat. (dahlan) Tribun Timur, Selalu yang Pertama |
Wednesday, July 2, 2008
Catatan untuk HUT IV Tribun Timur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment