Wednesday, July 2, 2008

Wawancara Tertulis dengan Majalah Cakram

Berikut sebagian materi wawancara tertulis dengan reporter majalah Cakram, Jakarta, tentang Tribun Timur dan posisi dan perannya.

Materi wawancara ini sebagian dimuat di majalah Cakram.
BAGIAN II
(Jawaban dari saya, Dahlan)
 
Pertanyaan Nomor 3:
Bagaimana peranan Tribun Timur dalam menggairahkan
aktivitas ekonomi masyarakat daerah?
Sebagai surat kabar dengan sasaran pembaca masyarakat
menengah ke atas, Tribun Timur membuka sejumlah
rubrikasi yang belum pernah ada sebelumnya di
Makassar. Rubrikasi itu antara lain, Leisur, Shopping,
Mal, dan Cellular Style.
Rubrik Leisur memberi ruang kepada pengusaha resto,
rumah makan, dan café. Bagi pembaca, rubrik ini
memberikan informasi praktis mengenai, misalnya,
wisata kuliner di Makassar. Sedangkan bagi pengusaha,
inilah rubrik menjadi ruang promosi usaha yang
efektif.
Pada setiap edisi akhir pekan, Sabtu dan Minggu,
Tribun Timur menghadirkan referensi bagi ibu rumah
tangga sebelum berbelanja dan agenda mal di akhir
pekan lewat rubrik Shopping (informasi diskon) dan Mal
(agenda mal).  
Seperti halnya rubrik Leisur, rubrik Shopping dan Mal
belum pernah ada sebelum di media massa terbitan
Makassar. Dengan demikian, jelaslah, kehadiran Tribun
Timur menjadi panggung baru bagi pengusaha resto,
café,  dan rumah makan, serta pengusaha retail untuk
mempromosikan usaha mereka.
Rubrik baru lainnya yang hanya bisa dinikmati
masyarakat Makassar dan Sulsel melalui Tribun Timur
adalah Cellular Style. Rubrik ini menjadi ruang bagi
pengusaha handphone dan operator selular untuk
mempromosikan produk-produk mereka dengan memberikan
informasi mengenai perkembangan handphone, berikut
daftar harga yang selalu di-update dari pusat
perbelanjaan handphone terbesar di Makassar, MTC
Karebosi.
 
Pertanyaan No 6:
Bagaimana upaya Tribun Timur dalam menjaga citra dan
hubungan dengan masyarakat daerah (narasumber dan
pembaca)?
Di kalangan narasumber di Makassar dan Sulawesi
Selatan serta Sulawesi Barat, wilayah edar koran ini,
Tribun Timur dikenal sebagai surat kabar yang memegang
etika profesional yang kuat. Sebagai koran daerah dari
Kelompok Kompas Gramedia, wartawan-wartawan Tribun
Timur dikenal keras dalam menerapkan aturan tidak
menerima amplop. 
Mula-mula, untuk menerapkan aturan profesional ini
kami mengalami kesulitan. Masalahnya, narasumber,
terutama para pelaku bisnis, sudah terbiasa memberikan
amplop kepada wartawan dengan harapan agar beritanya
dimuat. Beberapa kali kami harus mengembalikan amplop
kepada narasumber, disertai surat permohonan maaf.
Lama kelamaan, narasumber kemudian bisa memahami.
Beberapa narasumber kami memberikan apresiasi yang
kami anggap luar biasa, karena kemudian, memutuskan
berlangganan Tribun Timur atau hanya menjadikan Tribun
Timur sebagai media tunggal promosi mereka sebagai
bentuk penghargaan atas sikap professional wartawan
Tribun Timur.
Pengalaman kami mengelola Tribun Timur tiga tahun
terakhir memberikan pelajaran bahwa sikap professional
wartawan ternyata bisa juga menjadi instrumen dalam
bersaing memperebutkan pembaca dan pemasang iklan.
Bagi kami, sikap narasumber yang memberikan apresiasi
kepada Tribun Timur merupakan wujud kehausan
masyarakat kita akan lahirnya surat kabar yang bekerja
professional.
Bagaimana hubungan Tribun Timur dengan pembaca? Sejak
pertama terbit 9 Februari 2004, Tribun Timur membuka
rubrik Public Services, rubric baru yang juga belum
pernah ada di koran-koran terbitan Makassar
sebelumnya.
Rubrik ini menjadi ajang pembaca Tribun Timur untuk
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-sehari mereka hanya dengan mengirim SMS dengan
tarif normal ke pusat hotline Public Service Tribun
Timur. 
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan umumnya mengenai
masalah yang dekat dengan kehidupan pembaca
sehari-hari seperti di mana mengurus surat izin usaha,
ke mana harus mengadu bila sampah tidak diangkut, di
mana alamat dokter (dokter kulit, misalnya). Ada juga
keluhan, misalnya, adanya sweeping liar atau kritikan
terhadap kinerja pemerintah atau tokoh publik.
Ada juga rubrik yang berbasis kiriman SMS pembaca
seperti PSM Mania (untuk pencinta PSM Makassar, terbit
setiap hari), konsultasi kesehatan (Health Style,
terbit setiap edisi Minggu), konsultasi mengenai
selular (terbit tiga kali sepekan), informasi
aktivitas sekolah (terbit setiap hari), agenda
kegiatan lembaga-lembaga publik (terbit setiap hari),
dan seterusnya.
Dengan demikian, teknologi SMS membuat Tribun Timur
makin dekat dengan pembacanya. Teknologi itu
memungkinkan Tribun Timur tidak hanya menjadi tempat
menyalurkan keluhan dan kritikan kepada lembaga dan
tokoh publik, sesuatu yang memang telah menjadi fungsi
tradisional media massa. Lebih dari itu, SMS membuat
Tribun Timur mengemban fungsi baru bagi pembacanya,
yakni sebagai tempat bertanya.
 
Pertanyaan No 7:
Sejauhmana Tribun Timur mengembangkan media online
sebagai upaya interaktif dengan pembacanya? Sejauh
mana rubrikasi Tribun Timur menarik perhatian pemasang
iklan?
Sejak awal Tribun Timur telah mengembangkan situs
www.tribun-timur.com. Kami menyajikan dalam bentuk
yang inovatif dengan menampilkan cover halaman utama
dan cover halaman sesi olahraga, Superball. 
Pada website tersebut, ada “buku tamu”. Seperti halnya
rubrik Public Services, “buku tamu” ini menjadi sarana
pembaca untuk mengomentari berita kami, menanyakan
masalah-masalah pelayanan publik, bahkan melaporkan
berita dalam bentuk citizen reporter.
Dalam peristiwa-peristiwa besar, Tribun Timur
memberikan kesempatan kepada pembaca untuk melaporkan
suatu berita melalui kolom citizen reporter. Warga
melaporkan pengamatannya. Laporan itu sering dikirim
melalui buku tamu, sebagian lainnya melalui hotline
Public Services Tribun Timur, lalu dipublikasikan pada
Tribun Timur edisi cetak.
Tentang rubrikasi, baru-baru ini kami membuka rubrik
baru, Tribun Skul (Be Smart). Ini untuk membidik
pembaca muda, bagian pembaca Tribun Timur yang cukup
besar jumlahnya, khususnya siswa SMP dan SMA. Di sini
kami menampilkan aktivitas eskul (kegiatan ekstra
kurikuler), siswa berprestasi, dan guru berprestasi.
Rubrik ini disponsor salah satu operator selular yang
membidik segmen remaja.
Kami membuka rubrik Tribun Property pada edisi Sabtu.
Rubrik ini disponsori industri semen dan sebuah
perusahaan property.
Ada pula rubrik automoto, rubrik otomotif yang
menampilkan mobil baru baru, mobil modifikasi, tips,
komunitas, dan daftar harga.  
Rubrik-rubrik lain, seperti Cellular Style, menjadi
tempat favorit pemasang iklan selular, sedangkan
rubrik Public Services, yang memuat jadwal kapal dan
jadwal penerbangan, diminati perusahaan perjalanan
wisata dan penjualan tiket.
 
Pertanyaan No 9
Dengan munculnya berbagai stasiun TV, nasional maupun
lokal, apakah akan mempengaruhi industri surat kabar
dan khususnya Tribun Timur? Jika iya, apa saja
pengaruhnya?
Jelas ada pengaruhnya. Misalnya, dalam hal, cara
penyajian berita dan jenis berita. 
Berita-berita hardnews menjadi kekuatan televisi.
Karena itu, kami menyajikan berita-berita tersebut
secara lebih mendalam, multiangle, dengan dukungan
visual yang kuat, misalnya dalam bentuk grafis atau
infografis.
 
Pertanyaan No 12
Bagaimana menyikapi adanya tarik menarik kepentingan
elite politik yang ada di daerah Anda terhadap koran
lokal?
Kami bersyukur bahwa dalam tempo singkat, tiga tahun,
Tribun Timur telah dikenal elite politik dan
masyarakat sebagai koran independen. Citra ini penting
bagi kami untuk menghindari prasangka elite dan
masyarakat terhadap surat kabar. Ini kami anggap
sebagai modal utama kami untuk membangun hubungan
saling percaya dan saling menghormati antara elite
politik dan Tribun Timur.
Elite politik percaya bahwa wartawan Timur Timur
bekerja profesional karena mereka tidak menerima
amplop. Yang terpenting, wartawan Tribun Timur
dilarang keras merangkap kerja sebagai aktivis partai
politik. 
Tidak menerima amplop, bukan aktivis partai politik,
dan kompentensi profesional sebagai wartawan –itulah
rumus untuk menghasilkan karya jurnalistik berupa
kata-kata yang bisa dipercaya. Rumus untuk
menghadirkan koran yang tidak saja independen, tapi
juga kredibel.
Dengan cara itu, elite politik di Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat menempatkan Tribun Timur sebagai mitra,
sebagai panggung bagi mereka untuk berkomunikasi
dengan massa mereka. Panggung itu tersedia kepada
semua kelompok, bukan untuk kelompok tertentu saja.
Barangkali, posisi seperti ini merupakan salah satu
alasan mengapa Tribun Timur bisa dengan cepat merebut
kepercayaan pembaca.
 
PROFIL
Nama: Dahlan
Tempat Tanggal Lahir: 4 April 1971
Jabatan: Wakil Pemimpin Redaksi II Tribun Timur
Riwayat Kerja: - Wartawan Harian Surya 
- Redpel Tabloid Bangkit (Jakarta)
- Redaktur Pelaksana Tribun Timur 
- Wakil Pemimpin Redaksi II Tribun Timur
Pendidikan: FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas)
Makassar
Hobi: Main catur, pelihara taman
Moto Hidup: Jangan pandai mengungkapkan masalah.
Pintarlah mengatasi masalah
 
 
===================
Tribun Timur, Pemimpin Baru 
(Artikel yang dimuat Tribun Timur edisi 10 Februari
2007 dalam rangka HUT ke-3 Tribun Timur)
 
Tanggal 9 Februari 2004, setelah lama ditunggu-tunggu,
Tribun Timur terbit untuk pertama kalinya di Sulawesi
Selatan. Tanggal 9 Februari 2007, kami merayakan
secara sederhana acara ulang tahun yang ketiga. 
 
Tribun Timur adalah satu dari sembilan kelompok koran
daerah yang dikelola PT Indopersda Primamedia, divisi
koran daerah Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Di
Makassar, KKG bekerja sama dengan Bosowa Group untuk
mendirikan Tribun Timur. 
 
Sebelum terbit, muncul keraguan, bagaimana bisa
bertahan untuk sekadar hidup di “kandang macan”. Di
sini, sebelum kami datang, ada koran yang sudah terbit
hampir tiga dekade dengan merek yang begitu kuat.
Dengan produk yang begitu beragam. 
 
Tiga tahun kemudian, semua keraguan itu terjawab.
Tribun, yang hadir dengan konsep liputan dan gaya
penyajian yang khas, ternyata mampu melakukan
penetrasi pasar dengan cepat. Lebih cepat dari yang
kami perkirakan. 
 
Tribun mampu hidup, bahkan berkembang sangat baik,
justru di “kandang macan”. Survei lembaga terpecaya
menyebutkan, pada tujuh kuartal berturut-turut sejak
2005 sampai kuartal ketiga 2006, readership Tribun
tumbuh 180 persen, angka yang jarang dicapai
koran-koran lain di Indonesia. 
 
*** 
 
SEBELUM kami datang ke Makassar , kami melihat
tumbuhnya suatu kelompok masyarakat yang jumlahnya
sangat besar. Kelompok masyarakat itu diberi nama
civil society oleh para ahli sosiologi. Kalangan
bisnis menyebutnya kaum professional. 
 
Ciri utama kelompok ini adalah well educated, memiliki
daya beli tinggi, memiliki skill yang tinggi, gaya
hidupnya metropolis, tinggal di kota . Sebagian dari
mereka membangun keluarga muda. 
 
Keluarga-keluarga muda itu tumbuh karena keberhasilan
melakukan mobilisasi vertikal dengan bekal pendidikan
yang baik. Mereka bergerak di sektor modern. 
 
Tentu saja, kelompok masyarakat baru ini tidak bisa
lagi dilayani dengan cara-cara kerja jurnalisme jaman
dulu. Kaum profesional menikmati isi berita yang
berbeda, juga mengharapkan cara penyajian yang
berbeda. 
 
Mereka juga ingin diakui, didengar suaranya secara
politik, karena merekalah pembayar pajak yang tinggi.
Dengan pajak yang mereka bayar, politisi dan pejabat
pemerintah menikmati gaji. Karena itu, civil society
membutuhkan pemerintah untuk mengelola masyarakat
dengan baik. Itulah yang kami sebut sebagai public
services.
 
Kami membuka satu halaman public services. Inilah
salah satu rubrik paling sukses di Tribun. Lebih 100
SMS setiap hari masuk ke nomor hotline kami. Semuanya
berkaitan dengan tema-tema yang akrab dengan
masyarakat profesional: selular, health, perbankan,
pelayanan listrik, telepon, air bersih, dan
seterusnya. 
 
Pendekatan ini ternyata mampu mendorong Tribun untuk
melewati tahap-tahapan paling krusial dari
perkembangan surat kabar dengan mulus dan cepat: dari
mula-mula diminati pembaca, dibeli secara eceran, lalu
berlangganan. Lebih dari 60 persen pembaca Tribun saat
ini adalah pelanggan. Mereka itu adalah keluarga
metropolis dengan ciri yang kuat sebagai civil society
atau kaum professional. 
 
Dengan melayani masyarakat kaum professional, Tribun
mendorong Kota Makassar tumbuh menjadi kota modern.
Karena, kami yakini, demikian itulah harapan kaum
professional dan keluarga metropolis. Mereka
menginginkan kota yang nyaman, aman, lengkap dengan
fasilitas leisur, dan iklim bisnis yang kondusif. 
 
Itulah yang menjelaskan, mengapa Tribun mendorong
pembangunan ikon kota seperti peremajaan Pantai
Losari. Pembangunan pedestrian. Penggunaan lajur kiri
bagi kendaraan bermotor. Busway. 
 
Kami senang ada yang mengikuti kami. Visi besar untuk
membangun masyarakat seharusnya menjadi visi semua
media massa . 
 
*** 
 
Pada ulang tahun yang Tribun yang ketiga, kami ingin
mendeklarasikan satu tahapan penting perkembangan
Tribun. Koran ini sudah melewati tahapan menarik
perhatian pembaca, dibeli secara eceran, dan
berlangganan. Lebih dari itu, Tribun telah mampu
memerankan diri sebagai salah satu pemimpin baru, yang
memimpin opini dan pengaruh, dalam masyarakat. 
 
Surat kabar adalah institusi bisnis. Tapi dia sukses
tidak semata karena bisnis. Dia sukses justru karena
surat kabar memiliki pengaruh. Karena itu, surat kabar
sesungguhnya adalah pabrik yang menjual pengaruh. 
 
Komoditi atau mata dagangan surat kabar adalah
kata-kata. Namun tidak semua kata-kata laku dijual,
kecuali kata-kata yang bisa dipercaya. 
 
Tidaklah gampang menghasilkan kata-kata yang bisa
dipercaya: 
Kata-kata yang dipercaya hanya lahir dari pena
wartawan yang secara moral tidak mengharapkan apalagi
menerima imbalan saat meliput berita.
Kata-kata yang bisa dipercaya hanya lahir dari pena
wartawan yang secara politik tidak memihak.
Kata-kata yang bisa dipercaya hanya lahir dari pena
wartawan yang secara professional kompeten dan
kapabel. 
 
Dengan bekal itu, Tribun tumbuh secara cepat di bidang
bisnis maupun kepemimpinan di bidang jurnalistik
maupun public opinion. 
 
“Kandang macan” rupanya tidak mampu mengubah Tribun
menjadi macan. Sebaliknya, Tribun mampu mengubah
”macan” menjadi ke “Tribun-tribunan”. Edisi Superball,
yang tadinya menjadi ciri khas Tribun, kini mulai
diadopsi koran lain. 
 
Grafis Tribun, gaya pemberitaannya, model layoutnya,
diikuti. Itulah kepemimpinan baru di bidang
jurnalistik, yang tidak pernah ada sebelumnya. Itulah
pengaruh. 
 
Tribun hadir memaksa pemain lain di bisnis surat kabar
untuk mengubah strategi bisnis secara mendasar. Yang
ada sekarang adalah koran umum, seperti Tribun. Ada
yang seperti warna Tribun. Seperti perfoma Tribun dari
sisi layout. Beberapa arsitektur halaman, seperti
model pull out dan indexing page, bahkan mirip-mirip
Tribun. 
 
Apakah meniru haram dalam bisnis surat kabar? Tidak.
Silakan meniru sebab bisnis surat kabar adalah bisnis
di panggung terbuka. Seperti halnya model rambut artis
yang bisa ditiru secara bebas, demikianlah itu Tribun.
Silakan tiru. Itu semakin memperkuat kepemimpinan
Tribun. Memperkokoh pengaruh Tribun. Itu semakin
menunjukkan bahwa Tribun adalah pemimpin baru di
Sulawesi Selatan. 
 
Ada yang usul, kenapa tidak mematenkan Tribun supaya
hasil karya jurnalistik ini dilindungi oleh hukum?
Jawabannya, kenapa kita mematenkan kebajikan. Biarlah
surat kabar berlomba-lomba berkarya untuk kebajikan
masyarakat. 
 
Itulah sisi lain surat kabar. Dia butuh kesuksesan di
bidang bisnis untuk menjalankan idealisme. Tapi dia
juga butuh pengaruh yang kuat, kepemimpinan yang kuat,
untuk memperbaiki masyarakat. 
 
*** 
 
TANGGAL 9 Februari 2007. Tribun berusia tiga tahun.
Sebagaimana fungsi pers sebagai kekuatan keempat
demokrasi di luar partai politik, parlemen, dan
pemerintah, Tribun ikut mewarnai, bahkan terkadang
memberi arah, terhadap pembentukan public opinion.
Itulah surat kabar. Kekuatannya tidak hanya diukur
secara bisnis, tapi juga pengaruhnya, kepemimpinannya
dalam pembentukan public opinion. 
 
Surat kabar membawakan peranannya sebagai penyalur
pendapat publik. Kekuatan pendapatan publik itulah
yang mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Surat
kabar membantu rakyat mewujudkan mimpinya dalam
demokrasi: bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan.  
 
Melalui kesempatan ini, kami ingin menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para
anggota DPRD di Sulawesi Selatan. 
 
Dulu ada rencana pengadaan 75 laptop bagi anggota
dewan senilai Rp 975 juta. Ada juga rencana pengadaan
mobil Kijang Innova senilai Rp 14,2 miliar. Semua itu
batal. Masyarakat menyampaikan isi hatinya melalui
berita dan hotline Public Services Tribun. Dan,
akhirnya, mereka menang. 
 
Teman-teman aktivis memberikan ucapan selamat kepada
Tribun setelah rencana pengadaan laptop dan Innova itu
dibatalkan. Saya bilang, Tribun tidak pantas berpesta
karena itu bukan kemenangan Tribun. Tanpa pembaca,
Tribun bukanlah siapa-siapa. Itu adalah kemenangan
civil society. 
 
Itu adalah kemenangan masyarakat yang percaya kepada
Tribun sebagai kekuatan sosial baru yang tidak
mengharapkan pamrih politik. Mereka percaya bahwa
Tribun adalah kekuatan moral yang dibangun kaum
profesional, civilized people.
 
Kami percaya bahwa pengaruh dan kepemimpinan pers
dibangun bukan dengan tekanan, apalagi intimidasi.
Pengaruh dan kepemimpinan pers dibangun berdasarkan
kepercayaan pembaca.
 
Kami berterima kasih kepada pembaca yang mempercayai
kata-kata Tribun. Kami berterima kasih kepada pembaca
yang memberikan pengaruh dan membangun kepemimpinan
Tribun.
Karena itu, pada hari ulang tahun ketiga Tribun Timur,
perkenankan kami mengukuhkan identitas baru kami:
Tribun Timur, Pemimpin Baru. **

Pro Mbak Ine:
Dari Dahlan (Wakil Pemimpin Redaksi II Tribun Timur)
 
Maaf merepotkan. Pertanyaan Mbak yang berat-berat
terpaksa kami jawab berdua. Saya menjawab bagian yang
berkaitan dengan redaksi sedangkan Bapak Agus Nugroho
(Wakil Pemimpin Umum Tribun Timur) menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan bisnis.
Silakan Mbak meramu sesuai kebutuhan Cakram. Bagian
pertama menampilkan jawaban Bapak Agus. Sedangkan di
bagian bawah jawaban dari saya. 
Selanjutnya, kami lampirkan artikel "Tribun Timur,
Pemimpin Baru", yang dimuat di Tribun Timur edisi 10
Februari 2007. Tulisan itu merupakan catatan saya
untuk HUT ke-3 Tribun Timur.
Bahan-bahan lain yang diperlukan seperti foto, media
kit, dan logo Tribun Timur telah dikirim melalui email
terdahulu.
Bila dirasa masih ada bahan yang kurang lengkap,
dengan senang hati kami bersedia dikontak. Saya di
nomor 081.355.990.711 atau 0411.5708331. Bapak Agus
0811.462.234.
Senang rasanya kami bisa bekerja sama dengan Mbak Ine
dan Cakram. Akhirnya, kalau ke Makassar, jangan lupa
mampir ke Tribun Timur.
 
Salam,
 
Dahlan
 
BAGIAN I
(Jawaban Bapak Agus Nugroho)
 
Pertanyaan No 1:
Menurut Bapak, bagaimana peta kompetisi bisnis koran
lokal di Makassar?
Persaingan sangat ketat, salah satu yang paling ketat
di luar Pulau Jawa. Di Makassar, ada empat koran
harian, dan Tribun Timur, pendatang baru yang terbit
perdana 9 Februari 2004, merupakan salah satu pemimpin
pasar saat ini.
Satu koran harian lain tidak terbit sejak sebulan
terakhir.
 
Pertanyaan No 2:
Bagaimana kiat-kiat Tribun Timur menghadapi persaingan
dengan koran lokal lainnya di Makassar?
Dari awal kepada seluruh karyawan kami sudah membuat
kesepakatan untuk menyikapi pesaing sebagai bagian
dari sistem. Kami tidak pernah menganggap pesaing
sebagai musuh. Pola pendekatan ekosistem membuat kami
bisa bergerak bebas tanpa beban.
Kami justru bisa berkreasi dalam memberikan pelayanan
kepada konsumen. Selama ini perhatian kami terfokus
kepada apa yang diinginkan konsumen dan apa yg bisa
kami lakukan untuk memenuhi keinginan tersebut.
 
Pertanyaan No 4:
Sejauh mana peranan Tribun Timur mampu memenuhi
kebutuhan konsumen? Dan konsumen seperti apa yang
disasar?
Selama ini kami selalu berpikir bagaimana memberi
nilai lebih kepada konsumen, berupaya memperbaiki atau
mengembangkan produk dengan cara "mendengarkan"
konsumen dan melakukan perbaikan terus menerus. 
Kami merangkul penerbitan lain di kelompok kami,
Kelompok Kompas Gramedia, untuk memberikan bonus
gratis kepada pelanggan Tribun Timur Timur. Bonus itu
berupa tabloid Rumah, PC Plus, Signal, dan bacaan 
anak-anak seperti Fun dan Ayo. 
Kami menyentuh kebutuhan konsumen kami, yang sebagian
besar keluarga eksekutif muda, kalangan menengah atas
dengan gaya hidup metropolis dan secara ekonomi mapan.
Kepada orang tua kami memberikan tabloid Rumah, PC
Plus dan Signal untuk anak remaja, serta majalah Fun
dan Ayo untuk anak-anak. Pelanggan kami tinggal
memilih salah satu dari bonus tersebut.
Orientasi kami tidak hanya memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, melainkan juga ekspektasi
konsumen.
Dengan cara itu, hanya dalam tempo tiga tahun, Tribun
Timur menjadi koran bacaan keluarga yang paling besar
di Makassar. Tribun Timur memimpin pasar di segmen
keluarga dan kaum profesional.
 
Pertanyaan No 5:
Bagaimana kiat Tribun Timur mengedukasi pembaca
mengenai pentingnya surat kabar sebagai sarana
promosi?
Yang penting adalah bagaimana menumbuhkan kebutuhan
berpromosi karena setelah kebutuhan tersebut ada pasti
secara  otomatis surat kabar menjadi alternatif untuk
memenuhi kebutuhan berpromosi.
Kami tahu persis apa yg diinginkan oleh pemasang iklan
yaitu adanya koran yang iklannya mampu memberikan
"pengaruh" kepada pembaca.
Tribun Timur juga tidak sekadar menawarkan iklan tapi
bermitra dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
oleh para pengusaha/pengiklan. Dengan pendekatan
konsultatif, kehadiran kami lebih bisa diterima dan
memberikan manfaat.
 
Pertanyaan No 10:
Bagaimana perolehan iklan Tribun Timur selama tahun
2006 dan prospek merebut kue iklan di tahun 2007?
Berapa sirkulasi dan omzet iklan tahun 2007?
Tiga tahun berturut-turut, atau sejak terbit perdana
tahun 2004, Tribun Timur selalu melebihi target
pertumbuhan iklan. Tahun 2006, misalnya, omzet iklan
Tribun Timur tumbuh di atas 50 persen, jauh melebihi
perkiraan kami.
Karena itu, pada tahun 2007 ini, manajemen memberikan
target yang lebih tinggi lagi, yakni pertumbuhan omzet
iklan hampir 100 persen. Kami tahu target ini berat
tapi kami yakin mampu mencapai dengan melihat
pertumbuhan iklan di Makassar maupun pertumbuhan iklan
nasional.
Dari sisi sirkulasi, Tribun Timur tumbuh sangat pesat.
Berdasarkan survei dari lembaga yang terpecaya,
readership Tribun Timur dalam tiga tahun sejak berdiri
tumbuh rata-rata di atas 180 persen, jauh melebihi
perkiraan kami.
Kami optimis dengan slogan baru "Tribun Timur,
Pemimpin Baru", kami bisa mencapai pertumbuhan yang
lebih tinggi lagi. Apalagi, sekitar 60 persen jaringan
distribusi kami adalah agen khusus yang hanya
mengedarkan Tribun Timur saja.
Beruntung koran ini di bawah managemen KKG dan Bosowa
Group sehingga melalui sinergi dengan kelompok kami
bisa memberikan manfaat begitu banyak kepaada
pelanggan.
 
Pertanyaan No 11 dan 13:
Tantangan apa yang dirasakan masih sulit dalam bisnis
surat kabar lokal saat ini di Makassar? Apa harapan
kami?
Kompetisi surat kabar di Makassar termasuk yang paling
ketat di luar Pulau Jawa. Kami bersyukur bahwa dalam
situasi persaingan yang sengit itu, kami tidak hanya
bisa bertahan, tapi juga bisa tumbuh dengan cepat dari
sisi sirkulasi, perolehan iklan, maupun kepercayaan
pembaca.
Tribun Timur telah menjadi trendsetter surat kabar di
Makassar bahkan Indonesia Timur. Model layout, grafis,
dan gaya liputan serta rubrikasi kami ditiru banyak
koran.
Kami berharap semua koran yg ada tetap bisa bertahan
karena merekalah salah satunya yg membuat harian
Tribun Timur sampai kepada capaian saat ini. 
 
 
PROFIL
Nama: FX. Agus Nugroho
Tempat Tgl lahir: Yogyakarta, 19 Agustus 1962
Jabatan: Direktur/waPU harian Tribun Timur
Riwayat  kerja :
90-92: staf marketing harian Bernas (Yogyakarta)
92-93: Manager sirkulasi harian Bernas
93-95: Manager sirkulasi harian Sriwijaya Pos
(Palembang)
95-97: Manager sirkulasi harian Banjarmasin Pos
(Palembang)
97-98: Pemimpin Perusahaan harian Banjarmasin Pos
98-00: Pemimpin Perusahaan pp harian Pos Kupang
(Kupang)
00-03: Pemimpin Perusahaan Metro Bandung (Bandung)
03-07: Pemimpin Perusahaan harian Tribun Timur
(Makassar)
Feb 07:Wakil Pemimpin Umum Tribun Timur dan PU Tribun
Batam (Batam)
Alumni: Fak ekonomi IKIP Sanata Dharma Yogyakarta
Hobi: membaca, olah raga
Moto    : ...
 
 
BAGIAN II
(Jawaban dari saya, Dahlan)
 
Pertanyaan Nomor 3:
Bagaimana peranan Tribun Timur dalam menggairahkan
aktivitas ekonomi masyarakat daerah?
Sebagai surat kabar dengan sasaran pembaca masyarakat
menengah ke atas, Tribun Timur membuka sejumlah
rubrikasi yang belum pernah ada sebelumnya di
Makassar. Rubrikasi itu antara lain, Leisur, Shopping,
Mal, dan Cellular Style.
Rubrik Leisur memberi ruang kepada pengusaha resto,
rumah makan, dan café. Bagi pembaca, rubrik ini
memberikan informasi praktis mengenai, misalnya,
wisata kuliner di Makassar. Sedangkan bagi pengusaha,
inilah rubrik menjadi ruang promosi usaha yang
efektif.
Pada setiap edisi akhir pekan, Sabtu dan Minggu,
Tribun Timur menghadirkan referensi bagi ibu rumah
tangga sebelum berbelanja dan agenda mal di akhir
pekan lewat rubrik Shopping (informasi diskon) dan Mal
(agenda mal).  
Seperti halnya rubrik Leisur, rubrik Shopping dan Mal
belum pernah ada sebelum di media massa terbitan
Makassar. Dengan demikian, jelaslah, kehadiran Tribun
Timur menjadi panggung baru bagi pengusaha resto,
café,  dan rumah makan, serta pengusaha retail untuk
mempromosikan usaha mereka.
Rubrik baru lainnya yang hanya bisa dinikmati
masyarakat Makassar dan Sulsel melalui Tribun Timur
adalah Cellular Style. Rubrik ini menjadi ruang bagi
pengusaha handphone dan operator selular untuk
mempromosikan produk-produk mereka dengan memberikan
informasi mengenai perkembangan handphone, berikut
daftar harga yang selalu di-update dari pusat
perbelanjaan handphone terbesar di Makassar, MTC
Karebosi.
 
Pertanyaan No 6:
Bagaimana upaya Tribun Timur dalam menjaga citra dan
hubungan dengan masyarakat daerah (narasumber dan
pembaca)?
Di kalangan narasumber di Makassar dan Sulawesi
Selatan serta Sulawesi Barat, wilayah edar koran ini,
Tribun Timur dikenal sebagai surat kabar yang memegang
etika profesional yang kuat. Sebagai koran daerah dari
Kelompok Kompas Gramedia, wartawan-wartawan Tribun
Timur dikenal keras dalam menerapkan aturan tidak
menerima amplop. 
Mula-mula, untuk menerapkan aturan profesional ini
kami mengalami kesulitan. Masalahnya, narasumber,
terutama para pelaku bisnis, sudah terbiasa memberikan
amplop kepada wartawan dengan harapan agar beritanya
dimuat. Beberapa kali kami harus mengembalikan amplop
kepada narasumber, disertai surat permohonan maaf.
Lama kelamaan, narasumber kemudian bisa memahami.
Beberapa narasumber kami memberikan apresiasi yang
kami anggap luar biasa, karena kemudian, memutuskan
berlangganan Tribun Timur atau hanya menjadikan Tribun
Timur sebagai media tunggal promosi mereka sebagai
bentuk penghargaan atas sikap professional wartawan
Tribun Timur.
Pengalaman kami mengelola Tribun Timur tiga tahun
terakhir memberikan pelajaran bahwa sikap professional
wartawan ternyata bisa juga menjadi instrumen dalam
bersaing memperebutkan pembaca dan pemasang iklan.
Bagi kami, sikap narasumber yang memberikan apresiasi
kepada Tribun Timur merupakan wujud kehausan
masyarakat kita akan lahirnya surat kabar yang bekerja
professional.
Bagaimana hubungan Tribun Timur dengan pembaca? Sejak
pertama terbit 9 Februari 2004, Tribun Timur membuka
rubrik Public Services, rubric baru yang juga belum
pernah ada di koran-koran terbitan Makassar
sebelumnya.
Rubrik ini menjadi ajang pembaca Tribun Timur untuk
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-sehari mereka hanya dengan mengirim SMS dengan
tarif normal ke pusat hotline Public Service Tribun
Timur. 
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan umumnya mengenai
masalah yang dekat dengan kehidupan pembaca
sehari-hari seperti di mana mengurus surat izin usaha,
ke mana harus mengadu bila sampah tidak diangkut, di
mana alamat dokter (dokter kulit, misalnya). Ada juga
keluhan, misalnya, adanya sweeping liar atau kritikan
terhadap kinerja pemerintah atau tokoh publik.
Ada juga rubrik yang berbasis kiriman SMS pembaca
seperti PSM Mania (untuk pencinta PSM Makassar, terbit
setiap hari), konsultasi kesehatan (Health Style,
terbit setiap edisi Minggu), konsultasi mengenai
selular (terbit tiga kali sepekan), informasi
aktivitas sekolah (terbit setiap hari), agenda
kegiatan lembaga-lembaga publik (terbit setiap hari),
dan seterusnya.
Dengan demikian, teknologi SMS membuat Tribun Timur
makin dekat dengan pembacanya. Teknologi itu
memungkinkan Tribun Timur tidak hanya menjadi tempat
menyalurkan keluhan dan kritikan kepada lembaga dan
tokoh publik, sesuatu yang memang telah menjadi fungsi
tradisional media massa. Lebih dari itu, SMS membuat
Tribun Timur mengemban fungsi baru bagi pembacanya,
yakni sebagai tempat bertanya.
 
Pertanyaan No 7:
Sejauhmana Tribun Timur mengembangkan media online
sebagai upaya interaktif dengan pembacanya? Sejauh
mana rubrikasi Tribun Timur menarik perhatian pemasang
iklan?
Sejak awal Tribun Timur telah mengembangkan situs
www.tribun-timur.com. Kami menyajikan dalam bentuk
yang inovatif dengan menampilkan cover halaman utama
dan cover halaman sesi olahraga, Superball. 
Pada website tersebut, ada “buku tamu”. Seperti halnya
rubrik Public Services, “buku tamu” ini menjadi sarana
pembaca untuk mengomentari berita kami, menanyakan
masalah-masalah pelayanan publik, bahkan melaporkan
berita dalam bentuk citizen reporter.
Dalam peristiwa-peristiwa besar, Tribun Timur
memberikan kesempatan kepada pembaca untuk melaporkan
suatu berita melalui kolom citizen reporter. Warga
melaporkan pengamatannya. Laporan itu sering dikirim
melalui buku tamu, sebagian lainnya melalui hotline
Public Services Tribun Timur, lalu dipublikasikan pada
Tribun Timur edisi cetak.
Tentang rubrikasi, baru-baru ini kami membuka rubrik
baru, Tribun Skul (Be Smart). Ini untuk membidik
pembaca muda, bagian pembaca Tribun Timur yang cukup
besar jumlahnya, khususnya siswa SMP dan SMA. Di sini
kami menampilkan aktivitas eskul (kegiatan ekstra
kurikuler), siswa berprestasi, dan guru berprestasi.
Rubrik ini disponsor salah satu operator selular yang
membidik segmen remaja.
Kami membuka rubrik Tribun Property pada edisi Sabtu.
Rubrik ini disponsori industri semen dan sebuah
perusahaan property.
Ada pula rubrik automoto, rubrik otomotif yang
menampilkan mobil baru baru, mobil modifikasi, tips,
komunitas, dan daftar harga.  
Rubrik-rubrik lain, seperti Cellular Style, menjadi
tempat favorit pemasang iklan selular, sedangkan
rubrik Public Services, yang memuat jadwal kapal dan
jadwal penerbangan, diminati perusahaan perjalanan
wisata dan penjualan tiket.
 
Pertanyaan No 9
Dengan munculnya berbagai stasiun TV, nasional maupun
lokal, apakah akan mempengaruhi industri surat kabar
dan khususnya Tribun Timur? Jika iya, apa saja
pengaruhnya?
Jelas ada pengaruhnya. Misalnya, dalam hal, cara
penyajian berita dan jenis berita. 
Berita-berita hardnews menjadi kekuatan televisi.
Karena itu, kami menyajikan berita-berita tersebut
secara lebih mendalam, multiangle, dengan dukungan
visual yang kuat, misalnya dalam bentuk grafis atau
infografis.
 
Pertanyaan No 12
Bagaimana menyikapi adanya tarik menarik kepentingan
elite politik yang ada di daerah Anda terhadap koran
lokal?
Kami bersyukur bahwa dalam tempo singkat, tiga tahun,
Tribun Timur telah dikenal elite politik dan
masyarakat sebagai koran independen. Citra ini penting
bagi kami untuk menghindari prasangka elite dan
masyarakat terhadap surat kabar. Ini kami anggap
sebagai modal utama kami untuk membangun hubungan
saling percaya dan saling menghormati antara elite
politik dan Tribun Timur.
Elite politik percaya bahwa wartawan Timur Timur
bekerja profesional karena mereka tidak menerima
amplop. Yang terpenting, wartawan Tribun Timur
dilarang keras merangkap kerja sebagai aktivis partai
politik. 
Tidak menerima amplop, bukan aktivis partai politik,
dan kompentensi profesional sebagai wartawan –itulah
rumus untuk menghasilkan karya jurnalistik berupa
kata-kata yang bisa dipercaya. Rumus untuk
menghadirkan koran yang tidak saja independen, tapi
juga kredibel.
Dengan cara itu, elite politik di Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat menempatkan Tribun Timur sebagai mitra,
sebagai panggung bagi mereka untuk berkomunikasi
dengan massa mereka. Panggung itu tersedia kepada
semua kelompok, bukan untuk kelompok tertentu saja.
Barangkali, posisi seperti ini merupakan salah satu
alasan mengapa Tribun Timur bisa dengan cepat merebut
kepercayaan pembaca.
 
PROFIL
Nama: Dahlan
Tempat Tanggal Lahir: Wanci, 4 April 1971
Jabatan: Wakil Pemimpin Redaksi II Tribun Timur
Riwayat Kerja: - Wartawan Harian Surya 
- Redpel Tabloid Bangkit (Jakarta)
- Redaktur Pelaksana Tribun Timur 
- Wakil Pemimpin Redaksi II Tribun Timur
Pendidikan: FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas)
Makassar
Hobi: Main catur, pelihara taman
Moto Hidup: Jangan pandai mengungkapkan masalah.
Pintarlah mengatasi masalah
 
 
===================
Tribun Timur, Pemimpin Baru 
(Artikel yang dimuat Tribun Timur edisi 10 Februari
2007 dalam rangka HUT ke-3 Tribun Timur)
 
Tanggal 9 Februari 2004, setelah lama ditunggu-tunggu,
Tribun Timur terbit untuk pertama kalinya di Sulawesi
Selatan. Tanggal 9 Februari 2007, kami merayakan
secara sederhana acara ulang tahun yang ketiga. 
 
Tribun Timur adalah satu dari sembilan kelompok koran
daerah yang dikelola PT Indopersda Primamedia, divisi
koran daerah Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Di
Makassar, KKG bekerja sama dengan Bosowa Group untuk
mendirikan Tribun Timur. 
 
Sebelum terbit, muncul keraguan, bagaimana bisa
bertahan untuk sekadar hidup di “kandang macan”. Di
sini, sebelum kami datang, ada koran yang sudah terbit
hampir tiga dekade dengan merek yang begitu kuat.
Dengan produk yang begitu beragam. 
 
Tiga tahun kemudian, semua keraguan itu terjawab.
Tribun, yang hadir dengan konsep liputan dan gaya
penyajian yang khas, ternyata mampu melakukan
penetrasi pasar dengan cepat. Lebih cepat dari yang
kami perkirakan. 
 
Tribun mampu hidup, bahkan berkembang sangat baik,
justru di “kandang macan”. Survei lembaga terpecaya
menyebutkan, pada tujuh kuartal berturut-turut sejak
2005 sampai kuartal ketiga 2006, readership Tribun
tumbuh 180 persen, angka yang jarang dicapai
koran-koran lain di Indonesia. 
 
*** 
 
SEBELUM kami datang ke Makassar , kami melihat
tumbuhnya suatu kelompok masyarakat yang jumlahnya
sangat besar. Kelompok masyarakat itu diberi nama
civil society oleh para ahli sosiologi. Kalangan
bisnis menyebutnya kaum professional. 
 
Ciri utama kelompok ini adalah well educated, memiliki
daya beli tinggi, memiliki skill yang tinggi, gaya
hidupnya metropolis, tinggal di kota . Sebagian dari
mereka membangun keluarga muda. 
 
Keluarga-keluarga muda itu tumbuh karena keberhasilan
melakukan mobilisasi vertikal dengan bekal pendidikan
yang baik. Mereka bergerak di sektor modern. 
 
Tentu saja, kelompok masyarakat baru ini tidak bisa
lagi dilayani dengan cara-cara kerja jurnalisme jaman
dulu. Kaum profesional menikmati isi berita yang
berbeda, juga mengharapkan cara penyajian yang
berbeda. 
 
Mereka juga ingin diakui, didengar suaranya secara
politik, karena merekalah pembayar pajak yang tinggi.
Dengan pajak yang mereka bayar, politisi dan pejabat
pemerintah menikmati gaji. Karena itu, civil society
membutuhkan pemerintah untuk mengelola masyarakat
dengan baik. Itulah yang kami sebut sebagai public
services.
 
Kami membuka satu halaman public services. Inilah
salah satu rubrik paling sukses di Tribun. Lebih 100
SMS setiap hari masuk ke nomor hotline kami. Semuanya
berkaitan dengan tema-tema yang akrab dengan
masyarakat profesional: selular, health, perbankan,
pelayanan listrik, telepon, air bersih, dan
seterusnya. 
 
Pendekatan ini ternyata mampu mendorong Tribun untuk
melewati tahap-tahapan paling krusial dari
perkembangan surat kabar dengan mulus dan cepat: dari
mula-mula diminati pembaca, dibeli secara eceran, lalu
berlangganan. Lebih dari 60 persen pembaca Tribun saat
ini adalah pelanggan. Mereka itu adalah keluarga
metropolis dengan ciri yang kuat sebagai civil society
atau kaum professional. 
 
Dengan melayani masyarakat kaum professional, Tribun
mendorong Kota Makassar tumbuh menjadi kota modern.
Karena, kami yakini, demikian itulah harapan kaum
professional dan keluarga metropolis. Mereka
menginginkan kota yang nyaman, aman, lengkap dengan
fasilitas leisur, dan iklim bisnis yang kondusif. 
 
Itulah yang menjelaskan, mengapa Tribun mendorong
pembangunan ikon kota seperti peremajaan Pantai
Losari. Pembangunan pedestrian. Penggunaan lajur kiri
bagi kendaraan bermotor. Busway. 
 
Kami senang ada yang mengikuti kami. Visi besar untuk
membangun masyarakat seharusnya menjadi visi semua
media massa . 
 
*** 
 
Pada ulang tahun yang Tribun yang ketiga, kami ingin
mendeklarasikan satu tahapan penting perkembangan
Tribun. Koran ini sudah melewati tahapan menarik
perhatian pembaca, dibeli secara eceran, dan
berlangganan. Lebih dari itu, Tribun telah mampu
memerankan diri sebagai salah satu pemimpin baru, yang
memimpin opini dan pengaruh, dalam masyarakat. 
 
Surat kabar adalah institusi bisnis. Tapi dia sukses
tidak semata karena bisnis. Dia sukses justru karena
surat kabar memiliki pengaruh. Karena itu, surat kabar
sesungguhnya adalah pabrik yang menjual pengaruh. 
 
Komoditi atau mata dagangan surat kabar adalah
kata-kata. Namun tidak semua kata-kata laku dijual,
kecuali kata-kata yang bisa dipercaya. 
 
Tidaklah gampang menghasilkan kata-kata yang bisa
dipercaya: 
Kata-kata yang dipercaya hanya lahir dari pena
wartawan yang secara moral tidak mengharapkan apalagi
menerima imbalan saat meliput berita.
Kata-kata yang bisa dipercaya hanya lahir dari pena
wartawan yang secara politik tidak memihak.
Kata-kata yang bisa dipercaya hanya lahir dari pena
wartawan yang secara professional kompeten dan
kapabel. 
 
Dengan bekal itu, Tribun tumbuh secara cepat di bidang
bisnis maupun kepemimpinan di bidang jurnalistik
maupun public opinion. 
 
“Kandang macan” rupanya tidak mampu mengubah Tribun
menjadi macan. Sebaliknya, Tribun mampu mengubah
”macan” menjadi ke “Tribun-tribunan”. Edisi Superball,
yang tadinya menjadi ciri khas Tribun, kini mulai
diadopsi koran lain. 
 
Grafis Tribun, gaya pemberitaannya, model layoutnya,
diikuti. Itulah kepemimpinan baru di bidang
jurnalistik, yang tidak pernah ada sebelumnya. Itulah
pengaruh. 
 
Tribun hadir memaksa pemain lain di bisnis surat kabar
untuk mengubah strategi bisnis secara mendasar. Yang
ada sekarang adalah koran umum, seperti Tribun. Ada
yang seperti warna Tribun. Seperti perfoma Tribun dari
sisi layout. Beberapa arsitektur halaman, seperti
model pull out dan indexing page, bahkan mirip-mirip
Tribun. 
 
Apakah meniru haram dalam bisnis surat kabar? Tidak.
Silakan meniru sebab bisnis surat kabar adalah bisnis
di panggung terbuka. Seperti halnya model rambut artis
yang bisa ditiru secara bebas, demikianlah itu Tribun.
Silakan tiru. Itu semakin memperkuat kepemimpinan
Tribun. Memperkokoh pengaruh Tribun. Itu semakin
menunjukkan bahwa Tribun adalah pemimpin baru di
Sulawesi Selatan. 
 
Ada yang usul, kenapa tidak mematenkan Tribun supaya
hasil karya jurnalistik ini dilindungi oleh hukum?
Jawabannya, kenapa kita mematenkan kebajikan. Biarlah
surat kabar berlomba-lomba berkarya untuk kebajikan
masyarakat. 
 
Itulah sisi lain surat kabar. Dia butuh kesuksesan di
bidang bisnis untuk menjalankan idealisme. Tapi dia
juga butuh pengaruh yang kuat, kepemimpinan yang kuat,
untuk memperbaiki masyarakat. 
 
*** 
 
TANGGAL 9 Februari 2007. Tribun berusia tiga tahun.
Sebagaimana fungsi pers sebagai kekuatan keempat
demokrasi di luar partai politik, parlemen, dan
pemerintah, Tribun ikut mewarnai, bahkan terkadang
memberi arah, terhadap pembentukan public opinion.
Itulah surat kabar. Kekuatannya tidak hanya diukur
secara bisnis, tapi juga pengaruhnya, kepemimpinannya
dalam pembentukan public opinion. 
 
Surat kabar membawakan peranannya sebagai penyalur
pendapat publik. Kekuatan pendapatan publik itulah
yang mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Surat
kabar membantu rakyat mewujudkan mimpinya dalam
demokrasi: bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan.  
 
Melalui kesempatan ini, kami ingin menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para
anggota DPRD di Sulawesi Selatan. 
 
Dulu ada rencana pengadaan 75 laptop bagi anggota
dewan senilai Rp 975 juta. Ada juga rencana pengadaan
mobil Kijang Innova senilai Rp 14,2 miliar. Semua itu
batal. Masyarakat menyampaikan isi hatinya melalui
berita dan hotline Public Services Tribun. Dan,
akhirnya, mereka menang. 
 
Teman-teman aktivis memberikan ucapan selamat kepada
Tribun setelah rencana pengadaan laptop dan Innova itu
dibatalkan. Saya bilang, Tribun tidak pantas berpesta
karena itu bukan kemenangan Tribun. Tanpa pembaca,
Tribun bukanlah siapa-siapa. Itu adalah kemenangan
civil society. 
 
Itu adalah kemenangan masyarakat yang percaya kepada
Tribun sebagai kekuatan sosial baru yang tidak
mengharapkan pamrih politik. Mereka percaya bahwa
Tribun adalah kekuatan moral yang dibangun kaum
profesional, civilized people.
 
Kami percaya bahwa pengaruh dan kepemimpinan pers
dibangun bukan dengan tekanan, apalagi intimidasi.
Pengaruh dan kepemimpinan pers dibangun berdasarkan
kepercayaan pembaca.
 
Kami berterima kasih kepada pembaca yang mempercayai
kata-kata Tribun. Kami berterima kasih kepada pembaca
yang memberikan pengaruh dan membangun kepemimpinan
Tribun.
Karena itu, pada hari ulang tahun ketiga Tribun Timur,
perkenankan kami mengukuhkan identitas baru kami:
Tribun Timur, Pemimpin Baru. **

Rubrik apa saja yang menjadi unggulan dari segi
> pembaca? Mohon penjelasan!
> 
> Tribun Timur dirancang untuk memenuhi kebutuhan
> pembaca menengah  ke atas. Rubrik-rubrik baru kami
> luncurkan, dan ternyata peminatnya sangat besar dan
> menjadi salah satu kekuatan Tribun Timur sebagai
> koran
> baru di Makassar.
> Rubrik Cellular Style, misalnya, diminati kalangan
> remaja putri. Rubrik Public Service paling diminati.
> Lebih dari 100 SMS setiap hari masuk ke nomor
> hotline
> kami. Rubrik berbasis SMS lainnya, seperti PSM Mania
> dan Citizen Reporter, juga cukup diminati pembaca.
> Ibu-ibu rumah tangga menggemari rubrik Leisure,
> informasi tentang café, restoran, dan rumah makan
> yang
> dilengkapi resep. Ada pula rubric Automoto yang
> digemari pencinta dan pebisnis di dunia otomotif.
>  Rubrik Health (kesehatan, interaktif) dan Tribun
> Kids
> serta Tribun Griya (desain rumah) pada edisi Minggu
> juga cukup banyak peminatnya.
> Intinya, rubrik-rubrik baru untuk kebutuhan
> masyarakat
> metropolitan cukup banyak penggemarnya. 
> 
> Tribun Timur beriklan dimana saja? Dengan beriklan
> di
> media lain, seberapa besar pengaruhnya terhadap
> awareness  pembaca?
> Di Makassar, kami memanfaatkan radio sebagai media
> promosi selain billboard di tempat-tempat strategis
> dan pusat-pusat perbelanjaan. Sedangkan promosi di
> Jakarta dilakukan melalui majalah dan televisi
> nasional. Dampak cukup bagus, terutama untuk
> mendorong
> pertumbuhan sirkulasi dan perolehan iklan.
> 
> Tantangan apa yang dirasa masih sulit dalam bisnis
> surat kabar lokal saat ini khususnya di Makassar?
> Sebagaimana kota-kota di luar Jawa, pertumbuhan
> jumlah
> pembaca dan pemasang iklan tidak secepat di Jawa.
> Daya
> beli dan minat beli masyarakat dirasakan masih
> sangat
> kecil dibanding dengan populasi kota ini yang
> mencapai
> lebih dari satu juta orang.
> Pertumbuhan bisnis juga tidak secepat di Jawa.
> Karena
> itu, pertumbuhan pemasang iklan baru juga sangat
> lambat.
> 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...