Thursday, September 11, 2008

Mahasiswa Malaysia Rindu Orangtua

Ask the Tribun Timur Editor
Sumber: Tribun Timur, Makassar
Kamis, 11-09-2008
Mahasiswa Malaysia Rindu Orangtua
RASA senang tak terkalahkan saat bulan suci Ramadan tiba. Itulah yang dirasakan oleh salah seorang mahasiswa asal Malaysia, Noor Baizura (19). Zura, nama akrap dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2006 ini.
Namun kebahagian itu sekan tak lengkap tanpa kehadiran keluarga dan merasakan suasana kampung halamannya. Keluarganya jauh nun jauh di Negeri Jiran, Malaysia.


Zura merupakan salah seorang pelajar asal Malaysia yang mendapatkan beasiswa dari Kerajaan Malaysia untuk belajar di Unhas. Demi cita-citanya menjadi seorang dokter, Zura harus ihklas jauh dari orang tuanya di Kuala Lumpur, Malaysia.

Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Zainal Abidin dan Syarifah Salma ini awalnya mengaku sangat berat hati saat bulan Ramadan tiba.
"Rasa rindu sama keluarga selalu saja ada. Tapi kalau rindu lewat telepon saja," ujar mahasiswa yang tinggal di Rusunnawa Unhas ini.
Selain Zura, mahasiswa lainnya yang juga merasakan kerinduan akan kampung halaman yakni Siti Sawani, Ia juga merasakan rindu yang amat dalam untuk keluarganya.
Biasanya saat bulan puasa tiba gadis berjilbab ini selalu bersama keluarga saat berbuka atau sahur bersama keluarga. Tapi sudah dua Ramadan ini ia harus jauh dari keluarganya. Tiada lain untuk menjalani pendidikan di Fakultas kedokteran Unhas.
"Awalnya kami rindu, tapi sekarang sudah terbiasa. Kami sudah bisa beradaptasi dengan teman-teman dan Makassar," ujar mahasiswa angkatan 2006 ini.
Saat berbuka, anak kelima dari enam bersaudara ini paling suka dengan es pisang ijo. "Pisang ijo ini tidak ada di Malaysia. Aku suka pisang ijo karena memang suka buah pisang," ujar gadis asal Johor, Malaysia ini.
Saat ini kedua mahasiswa ini terdaftar di kelas internasional FK Unhas. Mereka berusaha untuk menyelasaikan studinya 2009 mendatang..
Menurutnya menjadi seorang dokter itu merupakan pekerjaan yang mulia."Jadi dokter itu bisa bantu masyarakat," ujarnya dengan bahasa Melayu yang kental.

Hilangkan Rindu dengan Buka Bersama

UNTUK menghilangkan rasa rindu para pelajar negeri Jiran ini selalu mengadakan buka puasa bareng. Rasa persaudaraan sesama pelajar asal Malaysia pun muncul. Mereka tergabung kedalam Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia.
Olehnya itu, selama bulan Ramadan, pelajar Malaysia ini mengadakan buka puasa bersama yang biasa dilakukan di Aula Rusunnawa Unhas.
Sebagian besar mahasiswa asal Malaysia tinggal di Rusunawa Unhas. Ada juga yang tinggal di sekitar kampus Unhas Tamalanrea. Pagi-pagi mereka mengayun sepedanya dari Rusunawa Unhas menuju fakultasnya di FK Unhas.
Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Melayu. Bahasa ini digunakan setiap kali berkomunikasi dengan para pelajar asal Malaysia lainnya.
Selain itu mereka juga masih mempertahankan pakaian adatnya yakni menggunakan jilbab dan baju kurung, pakaian sehari-hari masyarakat Malaysia.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...