Ask the Tribun Timur Editor
Sumber: Tribun Timur, Makassar
Kamis, 11-09-2008
Sehari, Air Asia Angkut 16 Orang
Makassar, Tribun - Selama dua bulan lebih membuka rute Makassar-Kuala Lumpur, Malaysia, maskapai Air Asia, mengaku merugi karena load factor.
Maskapai yang memberlakukan tarif murah ini setiap hari mengangkut penumpang dari Makassar ke Kuala Lumpur dan sebaliknya, kurang dari 30 persen dari kapasitas angkut.
Penyebabanya sepele, penumpang merasa sistim birokrasi di Bandara Sultan Hasanuddin terlalu berbelit-belit.
Selain itu, privasi penumpang yang akan terbang dan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sering terganggu dengan ulah petugas custom (bea cukai). Petugas sering membuka tas dan barang bawaan penumpang di depan penumpang lain.
"Hal inilah yang membuat banyak penumpang yang melalaui travel agen lebih memilih berangkat melalui bandara lain seperti Bali dan Jakarta untuk selanjutnya berangkat menuju Malaysia," kata Manajer Station Air Asia Makassar, Irene, saat melakukan audience dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Rabu (10/9).
Menurut Irene selama dua bulan mereka beroperasi melayani rute Makassar-Kuala Lumpur, jumlah penumpang mereka selalu tidak memuaskan. "Kemarin (Selasa, 9/9) saja, jumlah penumpang yang kami berangkatkan hanya 16 orang. Padahal jumlah seat yang kami miliki 180," keluh Irene.
Kebijakan kantor Wilayah Pajak Sulsel menempatkan stafnya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin untuk menarik fiskal kepada setiap penumpang internasional juga dianggap sangat mengganggu.
"Di mana-mana bandara internasional, pembayaran fiskal dilakukan melalui bank dan tidak secara langsung," ujar Irene.
Karena terus menurunnya load factor Air Asia dari Makassar ke Kuala Lumpur, perusahaan ini berencana mengurangi jumlah penerbangan dari semua tiap hari menjadi empat kali sepekan.
Gubernur Geram
Menanggapi hal ini, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengaku geram dan akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Sulham Hasan dan Kadis Pariwisata Ama Saing untuk menyelesaikannya paling lambat sepekan. "Kalau tidak selesai, jangan lihat saya lagi," kata Syahrul kepada kedua bawahannya itu.
Dalam laporan sebelumnya, kedua pejabat ini mengaku tidak ada masalah yang berarti dengan penerbangan Air Asia, termasuk dengan masalah birokrasi. "Saya akan selesaikan masalah ini secepatnya," tandas Syahrul.
No comments:
Post a Comment