Friday, November 28, 2008

Email dari Urs Gossweiler

 
Urs Gossweiler in discussion with Mr Dahlan, manager at Indonesia’s Tribun Timor, tulis Urs Gossweiler di websitenya.
Ask the Tribun Timur Editor
Saya menerima email dari Caroline Reusser sudah cukup lama, 13 November, namun saya tidak pernah membukanya karena mengira hanya promo produk dari sisa-sisa IFRA Expo dan Focus Session yang saya hadiri di Amsterdam, Belanda. Belakangan saya ingat, Reusser, wanita yang ramah itu, adalah sekretaris Urs yang mengambil foto tersebut atas permintaan Urs ketika kami berdiskusi seusai presentasi.
Lagi pula nama Urs Gossweiler saya kira nama mesin cetak. Ketika saya membuka email ini, saya tertawa setengah mati. Rupanya, ya, ya, dia Gossweiler, pria enerjik dari Swiss. Dia bos besar Jungfrau Zeitung, kelompok usaha pers ternama di negaranya.

Sewaktu dia presentasi, Urs menarik perhatian. Selain karena memang menarik (gagah, selalu tersenyum, berbicara teratur dalam bahasa Inggris yang tertata rapi dan intonasi yang sedang), Urs berbicara tentang satu konsep yang penting: all newspaper business is local (local news, local business, local people). Di tengah serbuan raksasa global seperti Google dan Yahoo, Urs percaya bahwa local is future business.
Presentasinya menarik perhatian saya sebagai pengelola Tribun Timur dan tribun-timur.com, media informasi lokal dari Kompas Gramedia. Antara lain, bahan presentasi Urs menjadi salah satu ide pokok dalam presentasi saya mengenai hasil-hasil kunjungan ke IFRA Expo dan Focus Session di Amsterdam pada rapat kerja pimpinan redaksi dan pimpinan perusahaan Persda (Divisi Koran Daerah Kompas Gramedia) di Jakarta, awal November lalu.
Rapat kerja akhir tahun itu, seperti biasa, mengevaluasi kinerja koran-koran daerah (11 koran utama) dan menyusun rencana tahun berikutnya. Presentasi saya diharapkan memberi inspirasi mengenai arah dan trend bisnis media massa. Tentu saja, yang utama, adalah presentasi Om HD (Herman Darmo), yang membawa hasil-hasil kajian World Assosiation of Newspaper (WAN).
Bila WAN dan IFRA datang dengan pesimisme masa depan surat kabar, raker Persda justru sebaliknya karena kinerja tahun lalu memang seperti itu: omzet sirkulasi naik, omzet iklan naik, laba naik, bahkan ada yang lebih dari 200 persen. Tribun Timur, misalnya, mencatat prestasi dengan pertumbuhan iklan di atas 100 persen (dari laporan Nielsen, Tribun Timur telah menguasai kue iklan Makassar di atas 40 persen --suatu prestasi yang luar biasa untuk koran yang baru berusia empat tahun melawan kompetitor yang sudah berusia 27 tahun).
"Dear Mr Dahlan," begitu Reusser menulis dalam emailnya. "Thank you for your inquiry regarding Urs Gossweiler's speech at the Focus Session of the October 2008 IFRA Expo in Amsterdam. Please find a copy of his presentation in the attachment. You can read more about it on our English information ..."

Thank you Urs.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...