Saturday, April 3, 2010

Relationship Surat Kabar: Lagu Lama Cara Baru

Ask the Tribun Timur Editor
SURAT kabar sebenarnya adalah relation, hubungan. Secara vertikal, surat kabar menghubungkan rakyat dengan penguasa, si kecil dengan si besar. Secara horisontal, surat kabar menghubungkan komunitas (connection communities).

Nokia connection people. Sedangkan surat kabar tidak saja menjalankan fungsi connection people, melainkan juga connection communities. Facebook, saya kira, demikianlah adanya.


Internet mengubah cara berhubungan sesuai dengan watak bawaan internet. Cepat, simultan, instan --untuk menyebut tiga contoh.

Dulu surat kabar butuh waktu 24 jam untuk menghubungi pembacanya. Sekarang, real time, saat itu juga, melalui platform online surat kabar.

Tribun Timur edisi cetak, misalnya, membutuhkan waktu 24 jam untuk mengunjungi pembacanya dengan berita-berita terbaru.

Situs online Tribun Timur, tribun-timur.com, melakukannya lebih cepat, saat itu juga (real time).

Dulu, jangkauan kepembacaan (readership) koran dibatasi ruang (geografis) dan waktu. Internet menghancurkan semuanya.

Komunikasi, karena internet, bersifat instan, seketika. Generasi web 2.0 mengubah atau persisnya memaksa surat kabar berinteraksi lebih intens dengan pembacanya.

Google membuat content surat kabar bisa dicari seketika, saat itu juga. Kliping koran punah.

Facebook membuat hubungan pembaca dengan surat kabar bersifat terus menerus, 24 jam.

Lebih dari itu, Facebook membuat hubungan itu tidak cuma vertikal (pembaca dengan penerbit koran), tapi juga horisontal (pembaca dengan pembaca, one to one, atau komunitas pembaca ke komunitas pembaca lainnya, many to many).

Jadi, sebenarnya, relationship antara pembaca dengan surat kabar merupakan lagu lama. Caranya saja yang baru.

Dengan cara yang baru itu, surat kabar belajar, menyesuaikan diri. Demikian pula pembaca.

Sebagai hal baru, layak bayi yang baru belajar berjalan, surat kabar menjalankan atau menemukan cara baru dengan jatuh-bangun, trial and error.

Saya kira, demikian juga pembaca. Mereka pun baru belajar menggunakan cara-cara baru membangun hubungan dengan surat kabar. Juga belajar membangun hubungan dengan sesama pembaca, baik one to one, one to many, maupun many to many.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...