Saya satu di antara 400 juta orang yang akan menonton pertandingan klasik Real Madrid vs Barcelona di pentas La Liga dini hari ini.
Apa yang Anda bayangkan tentang sepakbola dan sifat manusia tersaji di kedua tim. Pelatih Madrid, Mourinho, yang merasa senang karena arogan, adalah salah satu pelatih terbaik dunia.
Si mulut besar bukan tipe orang yang mau jadi nomor dua. Spirit prestasinya ia peroleh dari arogan, sifat yang terletak beberapa sentimeter saja dari optimistik dan percaya diri.
Di kubu Barcelona, ada si rendah hati, Pep Guardiola. Penampilannya yang modis adalah cerminan dari pribadi yang menyukai seni, keindahan. Keindahan bermain bola ia wujudkan di Barcelona. Di tangan Guardiola, keindahan menyatu dengan kemenangan.
Criastino Ronaldo seperti kembar dengan pelatihnya, Mourinho. Bukan saja sama-sama datang dari tanah Portugal, tapi juga mereka menampilkan sikap arogan dan percaya diri.
Model rambut Ronaldo berjambul, berdiri tegak, seperti hendak mengatakan, ketajamannya mengintip sejengkal peluang dari gawang lawan merupakan cerminan dari model rambutnya yang tajam bak pedang.
Guardiola mengasuh anak emas, Messi. Sama dengan Guardiola, Messi seorang pemalu, sifat yang bertetangga dengan rendah hati.
Beberapa jam lagi saya akan menyaksikan pertarungan Real Madrid melawan Spanyol. Pertempuran tinggi hati melawan pemalu.
Dahlan Dahi
dahlandahi.blogspot.com
tribun-timur.com
tribun-medan.com
tribunnews.com
No comments:
Post a Comment