Wednesday, December 15, 2010

Spanduk di Pasar Beringharjo: Jangan Lupa Sejarah

Pasar Beringharjo, Yogyakarta, tutup dua hari lalu. Pedagang ikut demonstrasi besar rakyat Yogya mendukung Sultan HB X.

Mereka menolak pilkada untuk Gubernur-Wakil Gubernur DIY. Mereka tidak setuju dengan Presiden SBY.

Saya ke sana siang ini. Makan soto daging sapi yang enak di angkringan. Dan melihat setidaknya tiga spanduk di depan Pasar Beringharjo. Pesannya hampir sama: Jangan Lupa Sejarah.

Kota Yogya tidak melupakan budaya. Juga sejarah. Jalan-jalan di kota ini seperti membaca halaman-halaman buku sejarah dan kebudayaan.

Saya ingat Bali. Kota-kota di Bali, dalam hal ciri historis dan budayanya yang kuat, sama saja dengan Yogyakarta. Ini benteng Indonesia, setidaknya dari sisi nilai dan jiwa melestarikan warisan adiluhung masa lalu yang agung.

Memang kencang sekali arus budaya pop. Ringan, ceria, tapi tanpa roh. Yogya dan Bali tidak berubah. Benteng budaya mereka begitu kokohnya. Sekuat Candi Prambanan. Sekokoh kuil.




Dahlan Dahi

dahlandahi.blogspot.com
tribun-timur.com
tribun-medan.com
tribunnews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...