Dahlan Dahi
Jusuf Kalla kembali menunjukkan kelasnya sebagai juru damai.
Setelah melalui serangkaian lobi, akhirnya JK berhasil mempertemukan Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin, dua tokoh utama Pilkada Sulsel.
Dari keterangan yang saya tangkap, baik Syahrul maupun Ilham sempat kaget juga dengan inisiatif JK ini. Tidak gampang mempertemukan kedua tokoh ini, terlebih dalam suasana tegang seperti sekarang.
Mengapa Syahrul mau memenuhi ajakan damai dari JK?
"Beliau orang tua kita," kata Syahrul dalam wawancara khusus dengan Tribun Timur (TRIBUNnews.com Network) di kediaman orang tuanya, Jl Haji Bau, Makassar. Wawancara dilakukan di tengah-tengah massa pendukung Syahrul (lihat wawancara Syahrul di Tribun Timur edisi Sabtu, 2 Februari 2013).
Adapun Ilham ke rumah JK setelah diajak makan siang. Tak tahunya, JK juga memanggil Syahrul. Jadilah suasana haru, kedua tokoh saling berjabat tangan.
Kemarin, Makassar mencekam ketika KPU Sulsel menggelar rapat untuk menghitung suara dan menetapkan pemenang.
Terjadi pembakaran sepeda motor, pelemparan beberapa toko, dan bentrok massa pendukung. Wakasat Brimob terkena senjata rakitan.
Syahrul yang berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang (Sayang) ditetapkan sebagai pemenang dengan perolehan suara 52,42 persen, sedangkan Ilham yang berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) meraih 41,57 persen.
Andi Rudiyanto-Andi Nawir (Garuda-Na) memperoleh suara terkecil, 6,01 persen.
Garuda-Na sudah mengakui kemenangan Sayang, tapi IA masih melanjutkan perjuangan dengan menggugat ke Mahkamah Kontistusi (MK) karena menganggap pencoblosan dan penghitungan suara diwarnai kecurangan.
Dalam situasi itulah, JK mempertemukan Syahrul dan IA di kediaman pribadinya, Jl Haji Bau, Makassar.
Hasilnya: Syahrul dan Ilham --yang memang bersahabat sejak lama-- berjabat tangan.
Publik tentu berharap "perdamaian" kedua tokoh akan menghembuskan angin segar ke tengah masyarakat.
Biarlah sengketa Pilkada Sulsel diselesaikan sesuai mekanismenya, yakni MK, sementara rakyat memulai aktivitasnya secara normal.
Penting juga bagi Syahrul dan Ilham kembali bekerja sebagai gubernur dan wali kota --mengabdi kepada rakyat.
Berita mengenai inisiatif JK mendamaikan Syahrul dan Ilham di TRIBUNnews.com dan TRIBUN-TIMUR.com
Jusuf Kalla kembali menunjukkan kelasnya sebagai juru damai.
Setelah melalui serangkaian lobi, akhirnya JK berhasil mempertemukan Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin, dua tokoh utama Pilkada Sulsel.
Dari keterangan yang saya tangkap, baik Syahrul maupun Ilham sempat kaget juga dengan inisiatif JK ini. Tidak gampang mempertemukan kedua tokoh ini, terlebih dalam suasana tegang seperti sekarang.
Mengapa Syahrul mau memenuhi ajakan damai dari JK?
"Beliau orang tua kita," kata Syahrul dalam wawancara khusus dengan Tribun Timur (TRIBUNnews.com Network) di kediaman orang tuanya, Jl Haji Bau, Makassar. Wawancara dilakukan di tengah-tengah massa pendukung Syahrul (lihat wawancara Syahrul di Tribun Timur edisi Sabtu, 2 Februari 2013).
Adapun Ilham ke rumah JK setelah diajak makan siang. Tak tahunya, JK juga memanggil Syahrul. Jadilah suasana haru, kedua tokoh saling berjabat tangan.
Kemarin, Makassar mencekam ketika KPU Sulsel menggelar rapat untuk menghitung suara dan menetapkan pemenang.
Terjadi pembakaran sepeda motor, pelemparan beberapa toko, dan bentrok massa pendukung. Wakasat Brimob terkena senjata rakitan.
Syahrul yang berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang (Sayang) ditetapkan sebagai pemenang dengan perolehan suara 52,42 persen, sedangkan Ilham yang berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) meraih 41,57 persen.
Andi Rudiyanto-Andi Nawir (Garuda-Na) memperoleh suara terkecil, 6,01 persen.
Garuda-Na sudah mengakui kemenangan Sayang, tapi IA masih melanjutkan perjuangan dengan menggugat ke Mahkamah Kontistusi (MK) karena menganggap pencoblosan dan penghitungan suara diwarnai kecurangan.
Dalam situasi itulah, JK mempertemukan Syahrul dan IA di kediaman pribadinya, Jl Haji Bau, Makassar.
Hasilnya: Syahrul dan Ilham --yang memang bersahabat sejak lama-- berjabat tangan.
Publik tentu berharap "perdamaian" kedua tokoh akan menghembuskan angin segar ke tengah masyarakat.
Biarlah sengketa Pilkada Sulsel diselesaikan sesuai mekanismenya, yakni MK, sementara rakyat memulai aktivitasnya secara normal.
Penting juga bagi Syahrul dan Ilham kembali bekerja sebagai gubernur dan wali kota --mengabdi kepada rakyat.
Berita mengenai inisiatif JK mendamaikan Syahrul dan Ilham di TRIBUNnews.com dan TRIBUN-TIMUR.com
No comments:
Post a Comment