Friday, November 14, 2008

Perencanaan Liputan

Ask the Tribun Timur Editor
Ini merupakan bahan pelatihan wartawan dan redaktur Tribun Manado. Semoga bermanfaat untuk semua.


Perencanaan Liputan

Oleh:
Dahlan,
Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Makassar)

(Bahan pelatihan wartawan dan redaktur Tribun Manado, 17-20 November 2008)
Dari segi asal usulnya, berita terbagi dua: berita by design dan berita by accident.
Berita by design adalah berita yang lahir dari perencanaan. Mula-mula tidak ada berita, wartawanlah yang membuat berita. Merencanakannya, meliputnya, menulisnya, dan melaporkannya.
Sedangkan berita by accident adalah berita yang muncul begitu saja, turun dari langit, tanpa direncanakan. Orang yang beragama percaya, kecelakaan, bencana alam, dan musibah tidak terjadi begitu saja, melainkan direncanakan dari Atas. Perencananya bukan manusia, bukan pula wartawan. Berita yang lahir dari kecelakaan, bencana alam, dan musibah merupakan berita by accident.
Masalahnya, koran terbit tiap hari, ada atau tidak ada bencana. Sudah begitu, koran tidak hanya terbit satu halaman, melainkan banyak halaman. Dengan mengandalkan berita by accident saja, rasanya, sulit bagi surat kabar untuk selalu tampil sempurna setiap hari.
Surat kabar juga harus berisi berita yang bermutu. Beritanya dirancang, direncanakan, didesain.
Untuk semua itu, berita by design merupakan solusi. Berita seperti itu lahir dari perencanaan. Direncakan topiknya, anglenya, narasumbernya, fotonya, grafisnya, bahkan deadlinenya.
Tidak berarti bahwa berita by accident tidak perlu perencanaan liputan. Perlu, bahkan harus, demi mutu laporan yang bagus.
Karena itu, perencanaan liputan tidak hanya perlu untuk liputan by design, melainkan juga liputan by accident.
Di mana merencanakan liputan? Di newsroom, di lapangan, dalam perjalanan menuju lokasi liputan, di lokasi liputan, di mana saja.
Perencanaan liputan bisa dilakukan seorang diri, bisa ramai-ramai, terutama untuk liputan keroyokan.

Konteks Manajemen
Perencanaan adalah salah satu aspek dari manajemen. Aspek lainnya adalah pembentukan tim (organizing, siapa mengerjakan apa), pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Perencanaan tidak ada artinya bila hanya perencanaan saja. Banyak redaktur merasa sudah cukup dengan membuat perencanaan liputan, lalu menunggu hasil kerja reporter. Idealnya, setelah perencanaan --yang biasanya diikuti dengan penunjukkan reporter yang bertugas-- diikuti dengan controlling (pengawasan atau pengendalian) liputan.
Kontrol bermakna negatif, seolah-olah tidak percaya pada reporter. Konteksnya sebetulnya bukan tidak percaya, melainkan memastikan liputan berjalan sesuai rencana atau untuk mengetahui masalah riil di lapangan atau bisa juga untuk mengecek apakah timnya perlu diperbesar, diperluas, atau malah diperkecil.
Controlling juga efektif menjadi alat untuk mengetahui apakah angle liputan yang dipilih sudah tepat, narasumber sudah tepat, data-data yang diperlukan tetap relevan, foto yang direncanakan tetap up to date atau perlu perombakan total.
Dengan demikian, kontrol dalam konteks liputan lebih tepat disebut pengendalian liputan.
Koordinator liputan biasanya bertugas merencanakan liputan. Tapi sebenarnya, key performance indicator-nya bukan cuma berapa banyak perencanaan liputan yang dibuat, melainkan outputnya, misalnya, berapa berita eksklusif yang dihasilkan. Ke dalam output itu terlihat proses, yakni proses mengendalikan liputan. Biasanya, liputan yang dikendalikan dengan baik akan menghasilkan bahan liputan yang bagus.
Konteks Kerja Wartawan
Wartawan bekerja mencari, menulis, dan melaporkan berita. Itu merupakan tiga keterampilan dasar wartawan. Skill politisi adalah berpidato, membujuk publik, merebut kursi. Skill wartawan hanya tiga: mencari, menulis, dan melaporkan berita.
Perencanaan liputan akan lebih baik kalau diterapkan pada tiga level tersebut: perencanaan pencarian berita, perencanaan penulisan (tulisan pokok, tulisan pendamping, data-data yang diperlukan, bahan grafis), serta perencanaan melaporkan atau desain liputan atau design halaman.

Tips (How to)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan liputan:
1. Topik liputan
2. Angle liputan
3. Lokasi liputan (perjalanan, logistik, pengiriman berita/foto)
4. Team work (lapangan, newsroom)
5. Deadline
6. Alokasi halaman

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penulisan:
1. Alokasi halaman
2. Team work (siapa menulis apa, anglenya apa. Siapa redakturnya)
3. Materi tulisan (sudah cukup atau perlu pengembangan)
4. Pembagian tulisan (overall, sidebar)
5. Deadine (Per tulisan?)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan halaman (desain halaman):
1. Space (ruang) yang tersedia
2. Desain halaman (page architecture, dll)
3. Tulisan (overall, side bar)
4. Foto
5. Grafis/Infografis
6. Deadline halaman

Semoga bermanfaat!
Makassar, 14 November 2008




2 comments:

  1. It seems that every time I opened the Sunday paper, there will be several flyers advertising sales on the scarpe Hogan of different kinds. I suggest you look online to compare prices and have a good idea of what type of hogan donna will best suit your needs. There are certain types of Hogan scarpe uomo in general, and there should be a good idea of what you need to buy more. For those who are running the road or running in all different types of weather the best type of Hogan uomo is the way of the shoe which will give you a combination of stability and durability and excellent traction.

    ReplyDelete
  2. It seems that every time I opened the Sunday paper, there will be several flyers advertising sales on the scarpe Hogan of different kinds. I suggest you look online to compare prices and have a good idea of what type of hogan donna will best suit your needs. There are certain types of Hogan scarpe uomo in general, and there should be a good idea of what you need to buy more. For those who are running the road or running in all different types of weather the best type of Hogan uomo is the way of the shoe which will give you a combination of stability and durability and excellent traction.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...