Monday, December 15, 2008

Al-Zeidi Menghukum Presiden Bush

Ask the Tribun Timur Editor

Sumber: tribun-timur.com
Al-Zaidi Menghukum Presiden Bush

Catatan Dahlan, wartawan Tribun

DILEMPARI sepatu saat sedang menggelar jumpa pers di Bagdad, Irak, bagi sebagian warga Irak --bagi ibu yang kehilangan suami, bagi anak yang kehilangan ayah, bagi bapak yang kehilangan istri, dan bagi Saddam Hussein yang kehilangan kepala-- tentu bukanlah harga yang pantas untuk Presiden AS George W Bush. Dengan lebih dari 100 ribu orang tewas akibat keputusannya yang konyol, lemparan sepatu itu bukanlah apa-apa.



Bush melakukan kunjungan perpisahan ke Irak, Minggu (14/12). Kunjungan mendadak itu hanya 37 hari menjelang Bush lengser dan akan digantikan Barack Obama pada 20 Januari nanti.


Muntadar al-Zeidi memanfaatkan kesempatan itu, mungkin kesempatan terakhir baginya dan merupakan kesempatan satu-satunya, untuk memuntahkan kemarahannya pada Bush.

Tahun 2003, Bush secara sepihak --tanpa dukungan PBB-- menyerang Irak dengan dalih, Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.

Irak diserang, Bagdad ditaklukan, kepala Saddam dipenggal, dan ratusan ribu orang tewas dan kemudian ketahuan: senjata pemusnah massal itu tidak ada, hanya mimpi Bush dan intelijen AS. Serangan terbesar abad 21 itu hanya didasarkan pada mimpi dengan dampak yang sangat mengerikan.

Bahwa Bush salah, tidak ada satu lembaga dunia pun yang bisa menghukumnya. Bahwa keputusan Bush telah mencabut nyawa begitu banyak orang, siapa yang bisa mengadilinya.


Al-Zeidi, wartawan itu, seperti ingin menghukum Bush. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika bertemu Bush dalam jarak dekat, kendati --seperti biasa-- dalam penjagaan keamanaan yang sangat ketat.

Ia bekerja sebagai koresponden televisi Al-Baghdadiya, sebuah stasiun televisi milik warga Irak berkantor pusat di Kairo, Mesir.

Konferensi pers dengan pengamanan ketat sedang digelar, Bush sedang berpidato di depan wartawan, ketika Al-Zeidi mengambil sepatu dan melemparkannya ke arah muka presiden negara adidaya itu.


"Ini adalah akhirnya !" teriak pria itu kemudian melemparkan sepatu.


Kantor berita AP melaporkan, Bush berkelit dengan menundukkan kepala. Sepatu itupun melayang di atas kepala Bush saat mengadakan konferensi pers dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki di Istana Salam di bawah pengawalan ketat.

Al-Zeidi kemudian dibekuk aparat keamanan. Namun, pria itu terus meneriaki Bush meskipun sudah diamankan.

Suaranya terdengar dari ruangan lain. "Itu ciuman perpisahan, kamu anjing," katanya.

Tapak sepatu dianggap sebagai penghinaan pamungkas dalam budaya Arab, demikian AP.

Setelah patung Saddam Hussein dirobohkan di Bagdad pada April 2003, banyak orang memukuli wajah patung itu dengan tapak sepatu mereka.

Sejumlah wartawan Irak berdiri untuk meminta maaf atas insiden tersebut.

Gedung Putih menyatakan, Bush membungkuk untuk menghindari sepatu pertama, sementara sepatu kedua hampir mengenai presiden AS tersebut.

"Terima kasih karena meminta maaf atas nama orang Irak. Hal itu tidak mengganggu saya. Jika Anda menginginkan fakta, itu sepatu ukuran 10 yang dilemparkannya," kata Bush bercanda seperti dilaporkan AP.

Dengan meremehkan insiden itu, presiden Amerika tersebut kemudian mengatakan, "Saya tidak tahu apa masalah orang itu... Saya tidak merasa terancam sama sekali."

Bush ke Bagdad dengan pesawat kepresidenan AS. Pesawat Air Force One mendarat di Bandara Internasional Bagdad, Minggu sore, setelah menempuh perjalanan selama 11 jam.

Saat keamanan di Irak lebih kondusif, kedatangan Bush kali ini disambut dengan upacara penyambutan resmi. Hal itu tidak terjadi dalam tiga kunjungan Bush sebelumnya ke Irak.

Bush menegaskan selama kunjungan mendadak ke Bagdad, intervensi Amerika di Irak sulit namun penting.

"Pekerjaan itu tidak mudah namun itu penting bagi keamanan Amerika, harapan Irak dan perdamaian dunia," kata Bush pada pertemuan dengan Presiden Irak Jalal Talabani.

Bush, yang dijadwalkan mengakhiri tugas bulan depan, memerintahkan invasi pimpinan AS ke Irak pada Maret 2003 yang berhasil menggulingkan pemerintah Saddam Hussein namun menyulut pemberontakan mematikan dan kekerasan sektarian selama bertahun-tahun.

"Saya sangat bersyukur saya masih memiliki peluang kembali ke Irak sebelum masa tugas saya sebagai presiden berakhir," kata Bush, yang sedang dalam lawatan keempat ke Irak sejak penggulingan Saddam Hussein.

Bush menganggap perjanjian keamanan AS-Irak yang menetapkan penarikan pasukan Amerika pada akhir 2011 sebagai "kenangan persahabatan kita dan cara untuk membantu rakyat Irak menyadari berkah menjadi masyarakat yang bebas".

Sebelum menyerang Irak, Bush mengatakan akan merebut hati orang Irak. Perang dilukiskan sebagai pertempuran memenangkan hati orang Irak.

Banyak pihak yang meragukan kata-kata Bush, keraguan yang terbukti lima tahun kemudian setelah ia mengerahkan mesin perang terbesar dalam sejarah AS dan dunia.

Al-Zeidi, dengan lemparan sepatunya, seolah ingin menegaskan kepada Bush bahwa pidatonya tentang Irak hanyalah bualan. Dua lemparan sepatu itu akan menjadi oleh-oleh Bush untuk melengkapi buku hariannya tentang sejarah penuh darah yang digoreskannya di Irak.

"Itu ciuman perpisahan, kamu anjing," teriak Al-Zeidi.(*)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...