Semula saya mengira sumbangan yang dikutip Pemkab Maros di Bandara Hasanuddin bersifat wajib. Maka setiap lewat Hasanuddin, saya mengeluarkan uang untuk melewati meja Pemkab Maros sebelum menuju ruang tunggu.
Masih banyak yang bernasib sama dengan saya. Setelah boarding dan sebelum naik ke eskalator menuju ruang tunggu, antrean para penyumbang terlihat di sana menyerahkan lembaran Rp 5.000 untuk ditukar dengan selembar kupon yang tak berguna.
Saya tak lagi termasuk dalam antrean itu. Saya melenggang saja karena itu rupanya cuma sumbangan, bukan PJP2U yang sifatnya wajib.
Kalaulah perlu menyumbang, saya lihat kotak amal musala. Lebih afdol rasanya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Drop in on us at times to buy more information and facts in the matter of By us contemporary to come by more information and facts at all events [url=http://www.polandlimoservice.com]transport osób warszawa[/url]
ReplyDelete