Pulang dari Banjarmasin langsung tidur di Hotel Amaris, dekat Bandara Soekarno-Hatta. Dua alarm siaga. Eh, bisa bangun setelah tertidur tiga jam. Tiga jam yang sangat berarti.
Pemain-pemain Barca langsung lenyap letihnya setelah main 1-1 dan memegang satu tiket ke final Liga Champions berkait unggul agregat 3-1 pada dua El Clasico.
Sebaliknya dengan Madrid. Sempat harapan mereka bangkit setelah Marcelo mencetak gol. Tapi semua sirna karena pertandingan harus ditutup setelah berjalan panas 92 menit.
Seperti para pemain Madrid yang letih, saya pun letih. Di tengah dinginnya AC pada pukul empat dini hari, saya mandi, bersiap ke bandara untuk penerbangan ke Lampung pukul 07.00.
Kawan-kawan di Tribun Lampung menunggu untuk sosialisasi Tribunnews.com.
Seperti Madrid, saya letih. Tapi semangat terus membara seperti Barca.
El Clasico. Pertarungan yang selalu membangkitkan gairah karena dramanya, karena gengsinya, karena kualitasnya, karena sejarahnya.
Bila Anda mencintai pekerjaan maka duel El Clasico akan tersaji setiap hari. Selalu bergairah, selalu semangat.
Dahlan Dahi
dahlandahi.blogspot.com
tribun-timur.com
tribun-medan.com
tribunnews.com
No comments:
Post a Comment