Tuesday, July 1, 2008

Rumah Toraja di Pintu Dunia

Rumah ada Tana Toraja, Tongkonan, di kawasan wisata Window of the World, Shenzhen, Cina.



melancong ke cina

Rumah Toraja di Pintu Dunia


Laporan

Dahlan

Wartawan Tribun Timur

dari

Shenzhen,

Cina


TIDAK banyak yang tahu bahwa ada tiga rumah Tana Toraja, Sulawesi Selatan, di Window of the World, taman wisata di Shenzhen, Cina.

Rumah adat Toraja tersebut berdiiri sejajar dan mendapat tempat terhormat di antara 102 item tempat, bangunan, dan patung bersejarah dari seluruh dunia.

Window of the World adalah kawasan wisata tempat miniature berbagai bangunan dan lokasi ternama di seluruh dunia. Datang ke lokasi wisata ini seolah berkunjung ke seluruh tempat wisata eksotik di seluruh dunia.

Ada Menara Eiffel, menara jangkung di Paris yang dibangun Alexander Eiffel untuk mengenal 100 tahun Revolusi Perancis, ada Piramid Mesir lengkap dengan patung Spinx-nya, ada pula hutan Amazon lengkap dengan replikasi binatang raksasa dinosaurus.

Bila Taman Mini Indonesia Indah adalah miniatur Indonesia, Benteng Somba Opu sebagai miniature Sulawesi Selatan, maka Window of the World merupakan miniature dunia.

Selain Eiffel, ada juga Gedung Putih, twin tower, lengkap dengan Patung Liberty yang dibangun di atas danau.

Yang menajubkan adalah air terjun Niagara yang dibangun mirip aslinya. Air putih meluncur dari ketinggian, memancarkan kesegaran, bunyi alam percikan air.

Di kawasan situs-situs sejarah dunia itulah tiga bangunan rumah Toraja berdiri. Di kawasan wisata jendela dunia itu, Indonesia yang kaya budaya dan situs sejarah hanya diwakili dua saja: rumah Toraja dan miniatur Candi Borobudur.

Candi Borobodur, yang terletak tak jauh dari pintu masuk, memang benar-benar miniatur. Bangunan bersejarah yang luas itu dibangun dalam ukuran mini, sekitar 5x5 meter.

Berapa luas rumah Toraja? Lebih besar dari rumah aslinya. Pengelola Window of the World membangun tiga unit rumah Toraja dengan ukuran sekitar 8x15 meter. Jadi bisa dibayangkan, Borobodur yang pernah menjadi salah satu keajaiban dunia hanya mendapatkan tempat sekitar 5x5 meter, sedangkan tiga rumah Toraja menempati areal sekurang-kurangnya tiga kali 8x15 meter!

***

Di sekitar rumah Toraja ada café dan rumah makan. Café menjual es kelapa muda. Ada kopi dengan harga tujuan yuan, sekitar Rp 9.300 per cangkir.

Penjualnya tidak terlalu mengerti bahasa Inggris, seperti kebanyakan generasi tua Cina. Yang lumayan putrinya. Ia bisa berbicara bahasa Inggris kendati tidak terlalu lancer.

Meski bentuknya rumah Toraja, tak ada suvernir Toraja di sana. Pernak-pernik bercorak Cina cukup dominan dipajang di “kolong” rumah Toraja: patung, kain yang dominan warna merah, maupun aneka suvenir Cina lainnya.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...