Tuesday, August 26, 2008

Beli Elpiji Harus Pakai KK

Ask the Tribun Timur Editor

Sumber: Tribun Timur, Makassar
Selasa, 26-08-2008
Beli Elpiji Harus Pakai KK
Untuk Pembelian Elpiji 12 Kg; Pengecer Tak Boleh Jual di Atas HET; Adopsi Sistem Minyak Tanah; Warga Makassar dan Sekitarnya Masih Sulit Dapat Elpiji, Termasuk di Agen
Makassar, Tribun - PT Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), akan mengadopsi pola penjualan minyak tanah dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat pengecer sistem pembelian menggunkan kartu keluarga (KK).
Sales Reprsentative Rayon III Gas Domestik Region V PT Pertamina, Tiara Thesaufi H, mengatakan hal tersebut di Makassar, Senin (25/8).

Dia diminta tanggapannya seputar sulitnya warga Makassar dan beberapa daerah lainnya di Sulsel mendapatkan gas Elpiji meski Pertamina sudah menaikkan harga gas tersebut.
"Mirip seperti pola penjualan di pangkalan minyak tanah. Setiap pengecer akan diberi papan pengumuman harga seperti yang ada di tiap pangkalan minyak tanah. Tetapi patokan (harga) sepenuhnya diputuskan Hiswana Migas sedangkan kami (Pertamina) bertindak sebagai fasilitator," ujarnya.
Mulai kemarin, Pertamina memberlakukan tarif baru gas Elpiji kemasan 12 kilogram (kg) menjadi Rp 69 ribu per tabung dari sebelumnya Rp 63 ribu di tingkat agen.
Namun meski harga naik, warga kesulitan mendapatkan Elpiji, baik di tingkat agen, apalagi di tingkat pengecer.
"Saya sudah keliling, tapi tidak semua pengecer mengaku kehabisan stok. Ini yang membuat kami pusing, sementara minyak tanah juga sulit didapat," kata Ny Rohani, warga Jl Diponegoro, Makassar.
Dari pantauan Tribun di beberapa pengecer, Elpiji ukuran 12 kg masih sulit ditemukan. Kalaupun ada harganya telah melonjak hingga Rp 90 ribu per tabung atau naik hingga Rp 16 ribu dari harga tertinggi di tingkat agen.

Harga Agen
Pertamina Rayon III Gas Domestik Region V Makassar, telah melansir harga resmi Elpiji di tingkat agen yang berada di 30 daerah di Sulsel hingga Sulbar.
Untuk pengantaran dalam kota, har ditambah biaya angkutan sebesar Rp 2.000 atau maksimal Rp 71 ribu-Rp 72 ribu per tabung 12 kg untuk wilayah Makassar.
"Untuk di luar kota, ditambah lagi dengan biaya angkutan sesuai ketentuan resmi dari dinas perhubungan mengenai pengangkutan Elpiji. Tapi harga ideal ini dalam kondisi transportasi normal," kata Tiara.
Untuk harga di tingkat agen di daerah Maros, Pangkep, Gowa, Takalar, sama dengan harga di Kota Makassar. Sedangkan untuk wilayah Parepare sebesar Rp 72.500, Pinrang Rp 73.300, Bulukumba berkisar Rp 71.250, maupun Bone senilai Rp 73 ribu per tabung 12 Kg.
Harga tertinggi tingkat agen untuk wilayah Sulsel berada di kawasan Palopo yang mencapai Rp 80.600 maupun daerah Mangkutana (Luwu Timur) sekitar Rp 85.500 per tabung.
Sedangkan untuk wilayah Sulbar, di antaranya, Mamuju, Polman, maupun Majene, berkisar Rp 75.600 hingga Rp 82.500 (lihat, Harga Jual di Agen).
Pertamina sudah dua kali menaikkan harga Elpiji dalam dua bulan terakhir. Pada 1 Juli lalu, pemerintah menaikkan harga Elpiji tabung 12 kg dari Rp 51 ribu menjadi Rp 63 ribu.
Kenaikan harga ini akan terus berlangsung, sebab Pertamina berencana menaikkan harga Elpiji tabung 12 kg secara bertahap sebesar Rp 500 per kg setiap bulannya sampai mencapai harga keekonomian.
Harga keekonomian Elpiji, yaitu Rp 11.400 per kg atau berkisar Rp 136.800 per tabung 12 kg.

Harga Ideal
Tiara mengatakan, dengan hitung-hitungan tambahan ongkos angkutan maupun harga setelah kenaikan, idealnya harga di tingkat pengecer paling tinggi hanya sebesar Rp 76 ribu-Rp 77 ribu.
Dengan harga ini, sebenarnnya pengecer sudah mendapatkan untung hingga Rp 5.000 per tabung.
"Kita imbau pengecer tidak usah mengambil keuntungan yang sangat besar karena ujung-ujungnya meresahkan konsumen. Meskipun kami hanya mengenal harga yang berlaku di tingkat agen tetapi tidak akan tutup mata dengan kondisi yang terjadi di pengecer," kata Tiara di ruang kerjanya, Jl Garuda, Makassar.
Dalam waktu dekat, Pertamina kembali akan mengumpulkan seluruh agen untuk membicarakan kondisi harga Elpiji yang meroket di tingkat pengecer. Menurutnya, agen memiliki potensi untuk menekan harga di tingkat subagen maupun pengecer yang menjadi langganan tetap maupun perpanjangan tangan 14 agen di kota ini.
Stok
Pertamina juga tetap menjamin ketahanan stok Elpiji untuk sembilan hingga 10 hari ke depan termasuk mengantisipasi lonjakan permintaan konsumen menjelang Ramadan maupun Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Hingga kemarin, stok Elpiji masih mencapai 1.636.646 kg atau berkisar 1.600 ton. Dalam kondisi normal kebutuhan Elpiji wilayah Sulawesi mencapai 170 ribu kg setiap hari. Pasokan terbesar untuk wilayah Sulsel, berkisar 120 ribu kg per hari dengan konsumsi terbesar berada di Kota Makassar mencapai 6.000 tabung per hari.
Pertamina juga berencana menambah stok Elpiji hingga kisaran 15-20 persen dari pasokan normal mengantisipasi lonjakan permintaan selama bulan Ramadan.

Kondisi Agen
Sejumlah agen di bilangan Jl Bandang tetap beroperasi dan melayani pembelian partai maupun eceran (rumah tangga).
"Mobil kami masih antre pengisian di instalasi Pertamina. Nanti sekitar pukul 14.00, baru kami menjual" kata karyawan agen Elpiji PT Karya Harum Bakti, Rina, yang ditemui pukul 12.00.
Untuk pembelian eceran, agen mengharuskan konsumen melampirkan KK asli. Di dinding agen tersebut tertera harga baru Elpiji Rp 69 ribu. "Untuk pengantaran ke rumah menjadi Rp 71 ribu," tambah Rina.
Sementara itu sejumlah warga meminta Pertamina menggelar operasi pasar agar warga bisa mendapatkan harga yang wajar.
"Pertamina jangan hanya beretorika bahwa stok terjamin tapi kenyataannya di lapangan kami kesulitan mendapatkan Elpiji," kata Ny Mursida, warga Jl Tarakan, Makassar.
Sedangkan warga Jl Kalumpang, Ny Helmi, berharap, kenaikan harga Elpiji juga dibarengi dengan pelayanan yang memadai dari agen.
Menurutnya, beberapa mobil keliling agen juga menjual harga di atas rata-rata dengan alasan untuk menutupi operasional kendaraan. Ironisnya, konsumen selalu dirugikan dan tidak punya nilai tawar kecuali hanya bisa berdebat.
"Kalau kondisinya sudah memanas, bukan tidak mungkin terjadi adu fisik antara warga dengan penjual Elpiji keliling, apalagi kalau mereka masuk di perkampungan," kata warga lainnya.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...