Friday, December 12, 2008

Memahami Surat Kabar

Ask the Tribun Timur Editor

Memahami Surat Kabar
Ask the Tribun Timur Editor


Memahami Surat Kabar
dahlandahi.blogspot.com

INI merupakan pointers sebagai pengantar diskusi pada acara Rapat Kerja Daerah Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Sulawesi Selatan Tahun 2008 di Hotel Singgasana, Makassar, 12 Desember 2008.

Para pejabat provinsi terkait diundang menjadi narasumber pada rakerda tiga hari tersebut. Antara lain, gubernur, kapolda, kajati, ketua KPID, ketua pengadilan tinggi, dan ketua KPU. Saya diundang sebagai Pemimpin Redaksi Tribun Timur.



Pointers ini dimaksudkan agar panwaslu memahami surat kabar, posisi dan fungsinya. Dengan memahami surat kabar, panwaslu diharapkan dapat memanfaatkan pers untuk pekerjaannya yang begitu mulia: mengawasi pemilu untuk menjamin proses pemilu berjalan demokratis dan fair.

1. Surat kabar mengemban dua misi sekaligus: bisnis dan sosial-politik

Secara bisnis, surat kabar mengejar laba. Karyawannya, termasuk wartawan, digaji secara reguler dan tunduk pada aturan depnaker mengenai ketenagakerjaan.

Karena itu, jangan berikan apapun kepada wartawan saat bertugas, kecuali bahan berita. Mencari, menulis, dan melaporkan berita adalah tugas dan pekerjaan wartawan. Karena itu ia digaji.

Kalau Anda ingin berterima kasih karena berita Anda diliput atau acara Anda dipublikasikan, tunjukanlah rasa terima kasih dengan membantu dia mendapatkan bahan-bahan berita yang dibutuhkan, bukan dengan memberikan uang.

Memang, sebagian besar wartawan tidak mendapatkan gaji yang proporsional dibanding keahlian mereka, sumbangsih mereka, tanggung jawab mereka, dan peran mereka yang vital untuk masyarakat.

Tapi itu sama sekali bukan alasan untuk memberi amplop kepada wartawan. Memberi amplop akan mengganggu independensi dan kredibilitas wartawan, merusak nilai luhur perjuangan profesinya untuk hanya melaporkan kebenaran kepada masyarakat secara jujur, profesional, dan tidak partisan.

Mari bersama-sama mengatasi masalah gaji itu dengan membuat standar gaji untuk wartawan, bukan meracuni profesi itu dengan amplop.

Secara sosial-politik, surat kabar mengemban misi sebagai sumber informasi, hiburan, pendidikan, dan kontrol sosial. Bersama panitia pengawas pemilu dan lembaga-lembaga moral lainnya dalam masyarakat, surat kabar mengemban fungsi yang paling vital dalam demokrasi, yakni sebagai pengontrol lembaga-lembaga publik.

Tanpa fungsi kontrol sosial, surat kabar yang hanya menjalankan fungsi informasi, hiburan, dan pendidikan seperti bukan surat kabar.

Tanpa roh, bodi manusia bukanlah manusia, tapi mayat. Seperti itulah surat kabar tanpa fungsi kontrol sosial.

2. Berita-berita diseleksi. Anda harus merebut perhatian

Setiap hari, para redaktur surat kabar mengelola ratusan berita. Hanya berita yang menarik dan penting yang akan mendapatkan prioritas pemuatan.

Bahan-bahan berita-berita dari panwas selalu menarik dan penting. Tapi, bahan yang penting dan menarik itu akan sia-sia saja kalau tidak bisa dikomunikasikan dengan baik.

Kadang-kadang berita yang Anda anggap penting tidak dimuat. Intropeksilah: bahan beritanya tidak menarik atau cara Anda mengkomunikasinya yang tidak menarik.

Anda tidak bisa mendikte surat kabar untuk memuat atau tidak memuat suatu berita. Bila Anda punya keinginan seperti itu, pasanglah iklan. Di ruang iklan, Anda penguasanya. Di ruang berita, redaksinya penguasa. Redaksi tunduk pada hukum besi jurnalistik, sedangkan iklan tunduk pada hukum bisnis.


3. Proaktiflah, jangan pasif

Satu wartawan mengelola tiga-empat berita setiap hari. Proaktiflah menghubungi wartawan bila ada bahan berita yang akan dipublikasikan. Bila berita di tempat lain lebih bagus, Anda akan ditinggalkan.

Menelepon wartawan hanya salah satu cara. Ada email. Anda bahkan bisa membikin blog.

Wartawan zaman sekarang ingin serba praktis. Materi press release yang dikirim melalui faksimili sangat menakutkan karena harus diketik ulang. Bila Anda mengirimnya via email atau mempublikasikan lewat blog, wartawan tinggal mengkopi, mengeditnya, menambahkan data yang relevan, dan menyetor ke redakturnya.

Dalam beberapa kasus, wartawan merasa perlu menggali bahan berita. Sebaiknya, umumkan nomor kontak dan bersiaplah diganggu 24 jam. Memang merepotkan, tapi itulah caranya.

Anda juga bisa mengirim materi press release yang sederhana via SMS. Dengan handphone communicator, SMS sangat membantu pekerjaan wartawan.

4. Tim Wartawan

Bangunlah jaringan wartawan peliput. Anda bisa mengirim surat ke surat kabar yang Anda inginkan. Mintalah satu-dua nama wartawan yang ditugaskan untuk meliput kegiatan panwas.
Bila diperlukan, komunikasi dengan redaktur yang menangani halaman pemilu.

5. Perlunya wartawan dibekali pengetahuan teknis mengenai pemilu
Pemilu berikut tahapan-tahapannya melibatkan masalah teknis. Wartawan harus memahami soal teknis agar laporannya lebih mendalam dan lebih tajam melakukan fungsi kontrol sosial di seluruh tahapan pemilu dan di seluruh level obyek pengawasan (unit terkecil di TPS hingga level nasional)

6. Buatlah press room, walau sangat sederhana

Bukan ruangannya yang penting, tapi fasilitasnya. Sediakan saja komputer atau laptop yang terkoneksi dengan internet. Di sana, wartawan bisa menulis berita dan mengirimkan laporan ke kantornya. Untuk surat kabar yang memiliki portal berita real time, fasilitas itu akan sangat membantu meng-updating setiap perkembangan berita yang penting dan mendesak.

7. Tugas dan wewenang panwas, di mana posisi surat kabar?
Panwas memiliki tugas dan wewenang, sbb:
1. Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan pemilu
2. Menerima laporan dan mencari temuan pelanggaran peraturan perundang-udangan pemilu
3. Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilu
4. Meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada instansi yang berwenang
Keempat item tersebut merupakan obyek liputan. Surat kabar membantu fungsi pengawasan panwas dalam hal:
- Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan pemilu
- Menerima laporan dan mencari temuan pelanggaran peraturan perundang-udangan pemilu

8. Surat kabar mengawasi pengawas
Dalam menjalankan fungsi kontrol sosialnya, pers mengawasi lembaga-lembaga public, termasuk panwas.
Fungsi pengawasan surat kabar terhadap:
1. Panwas dan anggotanya
2. Tahapan-tahapan pemilu (bersama-sama panwas)

9. Bukalah akses masyarakat
Buka akses kepada publik untuk melakukan pengawasan terhadap tahapan-tahapan pemilu.
Buka akses telepon hotline, SMS, email, faksimili, HT, dan komentar blog.
Bahan berita dari masyarakat akan memperkaya sumber berita wartawan.

10. Wewenang formal dan pembangunan opini publik
Wewenang formal panwas terbatas, hanya mengawasi, menerima laporan, melaporkan ke pihak terkait (KPU untuk pelanggaran administratif, polisi untuk pelanggarna pidana) dan menyelesaikan sengketa pemilu (kecuali sengketa hasil yang merupakan wewenang MK).
Panwas perlu bekerja sama dengan media massa dan komponen masyarakat agar secara efektif melakukan pengawasan.

Demikian beberapa catatan. Semoga bermanfaat!
Salam,

Dahlan





No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...