Sopirnya Jadel, Jawa-Deli. Ramah dan tak mau berhenti ngobrol.
Dia bercerita tentang rencana ke Batam bersama istri dan tiga anaknya. Ada pesta keluarga, katanya.
Dia bertanya. "Apakah di pesawat ada makanan?"
Saya bilang, bawalah roti dan air mineral secukupnya.
Yang saya tidak tahu, mengapa ia ke Batam untuk sebuah pesta keluarga dengan menguras habis isi tabungan.
Saya singgah di cafe di tepi ruang boarding. Kopinya, ah... Sangat jauh dari cita rasa kopi Ulee Kareng atau Sidikalang.
Di bandara pilihannya sempit. Karena itulah Anda harus membayar mahal, bahkan untuk secangkir kopi yang rasanya biasa-biasa saja.
Dahlan Dahi
dahlandahi.blogspot.com
tribun-timur.com
tribun-medan.com
tribunnews.com
No comments:
Post a Comment