Social networking membuat kita efisien. Sekali sentuh twitter, dalam seper sekian detik, muncullah jawaban pertanyaan, orang-orang pada omongin apa sih.
Lihat facebook. Tahulah kita apa yang menjadi perhatian kawan-kawan. Mereka mengatakan, mereka berkomentar.
Ada Timnas Indonesia yang menang. Bukan cuma soal skornya, tapi mengenai pemain naturalisasi.
Ada Jogja atau Yogya. Tentang SBY dan kawan-kawannya yang membela diri. Mengenai rakyat Jogja atau Yogya yang marah.
Saya posting di twitter: TKI disika. Gayus. DPR pelesiran. Ngomong Jogja dulu, ah ...
Kita pindah dari satu topik besar ke topik besar berikutnya. Tanpa satu pun yang tuntas. Seperti bencana demi bencana.
Sebelum era social networking, kita butuh waktu cukup lama dan biaya untuk sekadar tahu apa concern kawan-kawan kita.
Sosial networking seperti pagade-gade, kata orang Bugis. Seperti pos ronda. Di sana kita bicara tentang cerita yang menarik perhatian. Kita diskusi. Kita sebarkan.
Twitter dan facebook sebenarnya adalah pagade-gade di dunia maya.
Dahlan Dahi
dahlandahi.blogspot.com
tribun-timur.com
tribun-medan.com
tribunnews.com
No comments:
Post a Comment