Saturday, November 17, 2012

Ikan Bandeng Arab

Dahlan Dahi

Laporan  Dahlan Dahi, Wartawan Tribun Timur  dari Mekah

Berbagai cara dilakukan penyelenggara ONH Plus untuk memanjakan jamaahnya. Salah satunya dengan menyajikan menu serba Indonesia.

Sebagian jamaah ONH Plus dari Makassar menginap di Hotel Ar Dyur, Aziziah, dekat Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.

Tiga kali makan sehari, semuanya menu Indonesia. Malah mirip makanan rumahan. Ada sayur bening, ikan kering goreng, ayam goreng, atau ayam kari.

Hari ini terasa istimewa bagi jamaah Makassar. Pasalnya, penyedia katering --pasangan suami-istri asal Sunda, Jawa Barat-- menyajikan palumara ikan bandeng.

Seperti ruas ketemu buku. Makanan berkuah kuning ini memang salah satu kuliner favorit di Makassar.

Saya penasaran seperti apa rasanya palumara buatan Sunda. Eh, ternyata enak. Rasanya tidak jauh beda dengan kuah palumara di Jl Tentara Pelajar di Makassar.

Palumara ikan bandeng disajikan dengan sayur acar kuning yang enak.  Walaupun bukan "ramuan Makassar", acar kuning dan palumara ikan bandeng terasa pas.

Disajikan secara prasmanan, dalam tempo singkat, palumara ikan bandeng segera ludes. Kalau pun ada sisa, ya, tinggal bagian ekor yang banyak durinya.

Ngomong-ngomong, apakah bandeng ini didatangkan dari Indonesia? "Tidak," kata penyedia katering. Saudi juga punya bandeng, katanya.

"Di sini banyak ikan, Mas," tambahnya.

Ya, benar juga sih. Kemarin disajikan ikan kembung goreng. Juga enak. Saya sempat termenung: Hmmm, alangkah jauhnya ikan-ikan kembung ini berenang dari Indonesia. Eh, rupanya, di laut Arab juga banyak ikan kembung.(*)


Laporan ini dimuat di Tribunnews.com, tribun-timur.com, Tribun Timur edisi cetak


Laporan Haji dan Umroh 


 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...