Tuesday, July 1, 2008

Perang Irak: Wawancara dengan Aktivis Human Shield

27 Februari 2003

Wawancara aktivis human shields asal Amerika


Wawancara dengan Aktivis Human Shield

KARL Gorczynski, 50, terbilang nekat. Ia bergabung dengan para aktivis human shields (tameng hidup) untuk melindungi para wanita dan anak-anak Irak mana kala negaranya, Amerika, menggempur Baghdad.

Mantan guru bahasa Inggris di Yunan University, China, yang beristrikan A’yi, seorang wanita dari negeri Tirai Bambu, itu dua kali menerima wartawan PERSDA, Dahlan, untuk wawancara khusus. Wawancara dilengkapi Kamis (27/2) malam waktu Amman, Jordania, atau dinihari waktu Indonesia.

Ditemani kopi pahit Arab di ruang tamu Hotel Al-Saraya tempatnya menginap di Amman sebelum berangkat dengan bus ke Baghdad, Karl menguraikan pandangannya tentang Saddam Hussein, Bush, Islam, dan terorisme. Petikannya:

Mengapa Anda tergabung dengan aktivis human shields?

Well, saya akan ke Irak. Amerika ingin membunuh masyarakat Irak, wanita dan anak-anak. Jika bapak saya ingin memukul Anda, saya akan berdiri di tengah dan melerai. Itulah yang saya lakukan.

Saya membaca di koran, dalam perang nanti, Amerika akan membunuh 50.000 wanita dan anak-anak. Saya ingin mencegah itu. Kalau tidak bisa, saya ingin mati bersama mereka.

Anda tahu, setelah PBB menjatuhkan sanksi ekonomi, banyak anak-anak Irak tidak sanggup meneruskan sekolah. Mereka bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Kalau perang lagi, betapa banyak anak-anak yang harus putus sekolah?

Setelah membobardir Irak lewat serangan udara, Amerika akan melakukan serangan darat. Apakah Anda tidak khawatir?

Memang akan sangat berbahaya di Irak. Amerika memiliki persenjataan yang lengkap, canggih, dan punya banyak pesawat tempur. Saya kira, ini bukan perang kota, melainkan serangan udara.

Saya perlu katakan, saya adalah salah satu pembayar pajak Amerika. Ironisnya, uang pajak saya dipakai untuk mengirim tentara ke Timur Tengah dan akan menggempur Irak, dan mungkin tentara Amerika malah akan membunuh saya.

Anda terkesan membela Saddam Hussein?

Tidak. Saya belum pernah ke Irak. Saya tidak tahu banyak tentang Saddam. Tapi saya dengar banyak hal yang buruk tentang dia.

Saya tidak peduli dengan Saddam. Saya tidak kenal dia, bahkan saya tidak mengenal Bush. Mereka tidak kenal saya. Saya hanya orang kecil.

Banyak orang yang tidak peduli dengan pemerintah. Mereka ingin hidup damai. Membangun karir, menikah, punya anak, punya rumah, dan punya kehidupan yang bahagia. Itu saja. Mereka tidak peduli pada penderitaan orang lain.

Di mana-mana, pemerintah membuat masalah. Saddam juga membuat kekeliruan. Bush, sebagai pemimpin AS, memiliki kekuasaan yang besar dan tanggung jawab yang besar. Ia juga, terkadang, membuat kekeliruan.

Komentar Anda tentang Bush?


Saya tidak mengerti mengapa dia merasa perlu berperang untuk membunuh begitu banyak orang.

Apakah Anda anggota Partai Demokrat atau Republik?


Tidak, saya tidak ikut berpartai. Saya ingin jadi orang sederhana yang bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan.

Anda optimis, aksi human shields efektif mencegah perang?

Ya. Saya dengar Winie Mandela (istri tokoh dunia dari Afrika Selatan, Nelson Mandela) akan bergabung dengan human shields. Wow, bagus. Siapa tahu saya beruntung. Jika Winie Mandela datang, akan banyak orang-orang penting yang akan bergabung. Saya pasti senang. Siapa tahu perang bisa dicegah. Apalah artinya, saya ini hanya orang kecil.

Komentar Anda tentang terorisme?

Tragedi 11 September membuat rakyat Amerika terguncang luar biasa. Seluruh Amerika terguncang, termasuk saya.

Anda percaya serangan Amerika ke Irak untuk melindungi Amerika dari serangan terorisme karena Saddam dianggap memiliki kaitan dengan Al Qaeda?

Tentu saja tidak. Justru akan meningkatkan aksi terorisme. Banyak orang yang bilang begitu. Itu bukan suatu pandangan yang baru. Jadi, serangan itu bukan untuk melindungi rakyat Amerika.

Bush ingin menjadi presiden yang kuat. Masa jabatannya empat tahun (berakhir tahun 2004, red). Dia harus memanfaatkan masa jabatannya dengan baik. Dia tidak ingin membuat kesalahan.

Mengapa Bush ingin menyerang Irak?

Banyak tokoh di sekitar Bush ingin menggulingkan Saddam jauh sebelum tragedi 11 September. Isu menggulingkan Saddam bukan hal yang baru.

Berapa banyak orang Amerika yang berpikir seperti Anda?

Saya tidak ingin menyebut angka. Banyak orang Amerika sekarang bingung. Mereka berpikir, jika Amerika berperang, dan membunuh orang, itu akan membuat orang marah (pada Amerika).
Pada perang Vietnam, banyak tentara Amerika yang mati. Orang Amerika marah. Tapi mereka tidak pernah berpikir, berapa banyak orang Vietnam yang mati. Mereka bahkan tidak tahu dimana itu Vietnam.

Sama dengan Irak. Jika Anda menunjukkan peta buta, sebagian besar orang Amerika tidak tahu dimana itu Irak.

Maaf, Anda mungkin bukan Muslim. Tapi kenapa Anda membela Irak yang dianggap sebagai negara Muslim?

Saya tidak mengerti. Saya bukan Kristen, tapi saya lahir dan besar dalam kultur Kristen. Tapi saya merasa saya menyukai Budha. Apa yang saya lakukan semata demi kemanusiaan.

* Laporan ini dimuat di harian Surya, Surabaya, dan sejumlah koran daerah Kompas Gramedia yang dikelola Persda. Saya berangkat ke Timur Tengah menjelang Perang Irak atas biaya Persda. Sejak 2004, sepulang dari Irak, saya ditugaskan Persda di surat Tribun Timur, Makassar, www.tribun-timur.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...